Desain Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

3 3

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan tujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat teresebut dengan cara memberikan perlakuan. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok subjek penelitian, diantaranya; 1 kelompok eksperimen dengan menggunakan model penemuan terbimbing, dan 2 kelompok kontrol menggunakan pembelajaran biasa. Kedua kelompok diberikan pretes dan postes dengan menggunakan instrumen yang sama. Dengan bentuk desain kelompok kontrol pretes-postes, desain penelitian dilakukan the Randomized Pre-test Group Design Fraenkel dan Wellen, 1993: 284. Dipilih dua sampel kelas secara acak, dan kepada mereka disajikan pembelajaran yang berbeda. Adapun desain penelitian adalah sebagai berikut: Kelas Eksperimen : O X O Kelas Kontrol : O O Dimana O: Pretes dan postes berupa tes pemahaman dan penalaran matematik X: Pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing 3 3

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah pada BAB I, dalam penelitian ini dengan populasi adalah siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 6 Kota Ternate yang dipilih secara Random Sampling. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Ternate yang terdiri dari 6 kelas yaitu kelas VII-1 – VII-6. Berdasarkan desain penelitian maka dari enam kelas tersebut dipilih secara acak untuk dijadikan kelas penelitian. Proses pengambilan kedua kelas tersebut dilakukan dengan memberi nomor pada kelas-kelas yang ada kemudian diundi untuk memilih kelas mana yang akan dijadikan sampel penelitian. Terpilihlah kelas VII-3 dan kelas VII-5 sebagai sampel penelitian, kemudian dengan cara yang sama, peneliti mengundi kembali kelas VII-3 dan kelas VII-5 untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas mana yang akan dijdikan kelas kontrol. Dalam penelitian ini terpilih siswa kelas VII-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-3 sebagai kelas kontrol.

C. Istrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS.

1 1 61

Implementasi Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Penalaran Matematis Siswa Sekolah Dasar.

0 0 44

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKURI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

8 17 64

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Penalaran Induktif Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pendekatan Generatif.

0 0 50

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 0 41

PENGARUH PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

1 2 183

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (Studi Eksperimen di Suatu SMP N di Kota Tangerang).

0 1 54

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK, KOMUNIKASI MATEMATIK DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 0 54

MENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA MTS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS MASALAH KONTEKSTUAL.

0 0 61