Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman Matematik

3 3

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah pada BAB I, dalam penelitian ini dengan populasi adalah siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 6 Kota Ternate yang dipilih secara Random Sampling. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Ternate yang terdiri dari 6 kelas yaitu kelas VII-1 – VII-6. Berdasarkan desain penelitian maka dari enam kelas tersebut dipilih secara acak untuk dijadikan kelas penelitian. Proses pengambilan kedua kelas tersebut dilakukan dengan memberi nomor pada kelas-kelas yang ada kemudian diundi untuk memilih kelas mana yang akan dijadikan sampel penelitian. Terpilihlah kelas VII-3 dan kelas VII-5 sebagai sampel penelitian, kemudian dengan cara yang sama, peneliti mengundi kembali kelas VII-3 dan kelas VII-5 untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas mana yang akan dijdikan kelas kontrol. Dalam penelitian ini terpilih siswa kelas VII-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-3 sebagai kelas kontrol.

C. Istrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan meliputi: 1 lembar tes kemampuan pemahaman dan penalaran matematik bentuk uraian, dan 2 angket skala sikap dengan menggunakan model Skala Likert.

1. Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman Matematik

Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman matematik siswa. Tes disusun dalam bentuk uraian yang terdiri dari 5 lima butir soal untuk mengukur kemampuan pemahaman matematik siswa. Tes kemampuan matematik 3 3 disusun sedemikian rupa sehingga siswa dituntut untuk perlu memahami konsepprinsip, dapat menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana, mengerjakan perhitungan secara algoritmik, dan dapat mengaitkan satu konsepprinsip dengan konsepprinsip yang lainnya. Penyusunan Instrumen tes pemahaman matematik, terlebih dahulu menyusun kisi-kisi soal yang mencakup kompetensi dasar, indikator, aspek yang diukur beserta skor penilaian dan nomor butir soal, dilanjutkan dengan menyusun soal serta alternatif kunci jawabannya masing-masing soal. Untuk dapat memberikan penilaian yang objektif, maka kriteria pemberian skor untuk soal tes kemampuan pemahaman matematik siswa dengan menggunakan pedoman pada “Holistic Scoring Rubrics” yang dikemukakan oleh Cai, et al. 1996 yang kemudian diadaptasi. Kriteria tes dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini: Tabel 3.1 Kriteria Skor Jawaban Siswa Tes Kemampuan Pemahaman Matematik Skor Respon siswa terhadap soal Tidak menunjukan pemahaman konsep dan prinsip terhadap soal matematika. 1 Penggunaan konsep dan prinsip terhadap soal matematika sangat terbatas, jawaban sebagian besar terdapat perhitungan yang salah. 2 Penggunaan konsep dan prinsip terhadap soal matematika kurang lengkap, jawaban terhadap perhitungan yang salah 3 Penggunaan konsep dan prinsip terhadap soal matematika hampir lengkap, penggunaan istilah dan notasi matematika hampir lengkap, penggunaan algoritma secara lengkap, perhitungan secara umum benar namun terdapat sedikit kesalahan 4 Penggunaan dan prinsip terhadap soal matematika secara lengkap, penggunaan istilah dan notasi matematika secara tepat, pengunaan algoritma secara lengkap dan benar. 3 3

2. Instrumen Tes Kemampuan Penalaran Matematik

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS.

1 1 61

Implementasi Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Penalaran Matematis Siswa Sekolah Dasar.

0 0 44

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKURI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

8 17 64

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Penalaran Induktif Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pendekatan Generatif.

0 0 50

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 0 41

PENGARUH PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

1 2 183

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (Studi Eksperimen di Suatu SMP N di Kota Tangerang).

0 1 54

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK, KOMUNIKASI MATEMATIK DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 0 54

MENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA MTS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS MASALAH KONTEKSTUAL.

0 0 61