Asas-Asas atau Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit Bentuk-bentuk Perjanjian Kredit

melalui kredit, maka secara otomatis pendapatan negara akan jauh meningkat. 7. Kredit sebagai alat hubungan ekonomi internasional Kredit sebagai alat hubungan internasional dalam hal memberikan bantuan kepada negara-negara yang membutuhkan pinjaman untuk membangun negara tersebut. Dalam hal ini biasanya dilakukan oleh negara maju dengan bank yang sudah mapan. Seperti contoh negara Indonesia dibantu dalam pinjaman luar negerinya oleh grup-grup lembaga pemberi bantuan asing khusus untuk Indonesia.

D. Asas-Asas atau Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Adapun asas atau prinsip nya, kredit pun punya sejarah dan asas atau falsafahnya sendiri. Adapun falsafah yang paling dikenal untuk pemberian kredit ini adalah No one likes to be in debt. 42 Hal ini terjadi dikarenakan karena lembaga pemberi pinjaman juga mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Pendapatan- pendapatan nasional bergantung sebagian besar juga kepada hidup matinya suatu usaha, maka untuk menjamin suatu usaha tetap berjalan, maka dibutuhkan tambahan modal untuk memberikan kehidupan baru bagi usaha-usaha tersebut. Artinya adalah bahwa tidak seorang pun suka melakukan hutang. Tetapi hal ini justru tampaknya tidak berlaku dengan semakin maraknya orang melakukan kredit. 42 Ibid, hal. 25 Universitas Sumatera Utara Disinilah kredit berperan besar. Jadi, tidak serta merta yang dibayangkan kredit itu adalah hutang yang harus dibayar. Berikut akan diberikan beberapa prinsip-prinsip pemberian kredit yang didapat dari uraian panjang dari bab II ini yaitu sebagai berikut: 1. Kredit yang diberikan harus melihat jenis usahanya produktif atau tidak 2. Kredit yang diberikan wajib melihat apakah sipeminjam dapat membayar dengan maksimal biaya yang mampu ditanggungnya agar kemacetan pembayaran dapat dihindarkan. 3. Lembaga pemberi pinjaman harus bisa melihat apakah itikad baik peminjam ada atau tidak. 4. Kredit tidak diberikan kepada mereka yang menggunakan kredit tersebut untuk hal yang kurang bermanfaat.

E. Bentuk-bentuk Perjanjian Kredit

Ada beberapa bentuk perjanjian kredit yang akan dijelaskan. Namun di dalam penulisan ini akan dijabarkan bentuk perjanjian kredit secara substansi atau isi. Adapun materi atau isi dari perjanjian kredit itu ada syarat-syarat yang harus dapat dipenuhi sehingga perjanjian itu dapat dipertanggungjawabkan dan tidak cacat hukum. Materi-materi perjanjian itu yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut 43 1. Syarat-syarat penarikan kredit pertama kali. : 43 M. Tohar, PERMODALAN DAN PERKREDITAN KOPERASI, cet. ke 5, Kanisius, Yogyakarta, 2000, hal. 139 Universitas Sumatera Utara Syarat ini isinya tentang bagaimana cara mendapakan kredit didalam perjanjian kredit 2. Klausul mengenai maksimum kredit Adalah mengenai seberapa besar jumlah kredit yang dapat diperoleh berdasarkan perhitungan dan resiko yang didapat 3. Klausul mengenai jangka waktu kredit Adalah mengenai berapa lama kredit harus dibayar sampai lunas 4. Klausul mengenai bunga pinjaman Adalah berapa besar bunga yang ditentukan. Bunga kredit bisa flat bisa menurun, tergantung lembaga pemberi pinjamannya. 5. Klausul mengenai barang agunan kredit Biasanya klausul ini ada dikarenakan jumlah kredit yang besar. Tetapi kalusul ini adalah tidak mutlak digunakan. 6. Klausul asuransi Apabila sipeminjam melakukan kredit, maka aka nada asuransi terhadap kredit itu sendiri. 7. Klausul mengenai tindakan yang dilarang oleh lembaga pemberi kredit Adalah segenap peraturan yang berisikan peraturan yang tidak diperbolehkan pemberi pinjaman terhadap peminjam. 8. Tiger clause Adalah klausul dimana lembaga pemberi pinjaman berhak mengakhiri masa pinjaman secara sepihak apabila ada hal-hal diluar dugaan terjadi 9. Klausul mengenai denda Universitas Sumatera Utara Adalah biaya yang harus dibayar apabila si peminjam macet dalam melakukan pembayaran. 10. Experience clause Adalah ongkos tambahan dalam pembuatan perjanjian kredit 11. Klausul ketaatan pada lembaga pemberi pinjaman Adalah klausul mengenai bahwa si peminjam harus taat dan mematuhi isi perjanjian 12. Pasal-pasal tambahan Pasal-pasal tambahan yang perlu dalam perjanjian kredit 13. Pasal penutup Pasal yang menutup isi perjanjian kredit Macam-macam perjanjian kredit ini kemudian dibagi kedalam dua kelompok besar, yaitu : 1. Perubahan Perjanjiannya a. Perjanjian Pembaruan Kredit. Adalah perjanjian untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman apabila si anggota tidak sanggup membayar. b. Perjanjian perpanjangan kredit. Perjanjian yang berisikan perpanjangan jangka waktu pinjaman yang dilakukan sebelum dilakukan perjanjian pembaruan. c. Perjanjian tambahan kredit. Adalah perjanjian yang dilakukan apabila ada hal-hal lain yang ingin ditambahakan sementara perjanjian kredit telah dibuat dan dijalankan. Universitas Sumatera Utara 2. Dari Wujud dan Bentuknya a. Kredit uang. Yaitu perjanjian kredit yang dihubungkan dengan penyerahan sejumlah uang kepada peminjam. b. Kredit barang. Yaitu perjanjian kredit yang dihubungkan dengan penyerahan barang atau sejumlah barang kepada peminjam dengan pembayaran barang tersebut diangsur.

F. Sahnya Perjanjian Kredit