Tugas, Wewenang, dan Kode Etik Notaris

2. Mencantumkan nama lengkap dan gelar yang sah sesuai dengan S.K. Pengangkatan 3. Mencantumkan tanggal dan nomor Surat Keputusan pengangkatan terakhir sebagai notaris 4. Mencantumkan tempat kedudukan 5. Mencantumkan alamat kantor dan nomor telepon atau fax 6. Dasar papan nama harus berwarna putih dengan huruf berwarna hitam dan tulisan diatas papan nama harus jelas dan mudah dibaca, kecuali di lingkuran kantor tersebut tidak dimungkinkan untuk pemasangan papan nama dimaksud.

E. Tugas, Wewenang, dan Kode Etik Notaris

Berdasarkan Undang-Undang tentang Jabatan Notaris nomor 30 tahun 2004, berikut ini akan diuraikan mengenai tugas, wewenang notaris. Adapun yang menjadi tugas-tugas dari seorang notaris didalam Undang- Undang nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris adalah sebagai berikut: 1. Membuat akta-akta otentik yang telah ditentukan oleh undang-undang. 2. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat dibawah tangan dengan mendaftarkannya di dalam buku khusus 3. Melakukan kewajiban-kewajiban yang diatur didalam Undang-Undang nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Dan yang menjadi wewenang notaris sesuai dengan Pasal 15 Undang- Undang tentang Jabatan Notaris nomor 30 tahun 2004 adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Notaris berwenang untuk membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang- undangan dan atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan atau kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang. 2. Notaris berwenang untuk: a. Mengesahkan tandatangan dan menetapkan kepastian tanggal surat dibawah tangan dengan mendaftarkannya didalam suatu buku khusus. b. Membukukan surat-surat dibawah tangan dengan mendaftar dibuku khusus. c. Membaut kopi dari asli surat-surat dibawah tangan berupa salinan yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan. d. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya. e. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta. f. Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan. g. Membuat akta risalah lelang. Universitas Sumatera Utara Di dalam Pasal 4 yang terdapat pada peraturan Kode Etik Notaris tertanggal 28 Januari 2005, maka notaris di dalam menjalankan jabatannya dilarang untuk: 1. Mempunyai lebih dari 1 satu kantor, baik kantor cabang ataupun kantor perwakilan. 2. Memasang pagan Hama danatau tulisan yang berbunyi “Notaris Kantor Notaris di luar lingkungan kantor. 3. Melakukan publikasi atau promosi diri, baik sendiri maupun secara bersama- sama, dengan mencantumkan nama dan jabatannya, menggunakan sarana media cetak danatau elektronik, dalam bentuk a. Iklan; b. Ucapan selamat; c. Ucapan belasungkawa; d. Ucapan terima kasih; e. Kegiatan pemasaran; f. Kegiatan sponsor, baik dalam bidang sosial, keagamaan, maupun olahraga; 4. Bekerja sama dengan Biro jasaorangBadan Hukum yang pada hakekatnya bertindak sebagai perantara untuk mencari atau mendapatkan klien. 5. Menandatangani akta yang proses pembuatan minutanya telah dipersiapkan oleh pihak lain. 6. Mengirimkan minuta kepada klien untuk ditanda tangani. Universitas Sumatera Utara 7. Berusaha atau berupaya dengan jalan apapun, agar seseorang berpindah dari Notaris lain kepadanya, baik upaya itu ditujukan langsung kepada klien yang bersangkutan maupun melalui perantara orang lain. 8. Melakukan pemaksaan kepada klien dengan cara menahan dokumen-dokumen yang telah diserahkan danatau melakukan tekanan psikologis dengan maksud agar klien tersebut tetap membuat akta padanya. 9. Melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang menjurus ke arah timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris. 10. Menetapkan honorarium yang harus dibayar oleh klien dalam jumlah yang lebih rendah dari honorarium yang telah ditetapkan Perkumpulan. 11. Mempekerjakan dengan sengaja orang yang masih berstatus karyawan kantor Notaris lain tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Notaris yang bersangkutan. 12. Menjelekkan danatau mempersalahkan rekan Notaris atau akta yang dibuat olehnya. Dalam hal seorang Notaris menghadapi danatau menemukan suatu akta yang dibuat oleh rekan sejawat yang ternyata didalamnya terdapat kesalahan-kesalahan yang serius danatau membahayakan klien, maka Notaris tersebut wajib memberitahukan kepada rekan sejawat yang bersangkutan atas kesalahan yang dibuatnya dengan cara yang tidak bersifat menggurui, melainkan untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap klien yang bersangkutan ataupun rekan sejawat tersebut. 13. Membentuk kelompok sesama rekan sejawat yang bersifat ekslusif dengan tujuan untuk melayani kepentingan suatu instansi atau lembaga, apalagi menutup kemungkinan bagi Notaris lain untuk berpartisipasi. Universitas Sumatera Utara 14. Menggunakan dan mencantumkan gelar yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 15. Melakukan perbuatan-perbuatan lain yang secara umum disebut sebagai pelanggaran terhadap Kode Etik Notaris, antara lain namun tidak terbatas pada pelanggaran-pelanggaran terhadap : a. Ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang JabatanNotaris; b. Penjelasan pasal 19 ayat 2 Undang-undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris; c. Isi sumpah jabatan Notaris; d. Hal-hal yang menurut ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga danatau Keputusan-Keputusan lain yang telah ditetapkan oleh organisasi Ikatan Notaris Indonesia tidak boleh dilakukan oleh anggota. Namun, pada pasal 5 nya terdapat beberapa pengecualian yang merupakan bukan pelanggaran yang dapat dilakukan oleh seorang notaris, yaitu: 1. Memberikan ucapan selamat, ucapan berdukacita dengan mempergunakan kartu ucapan, surat, karangan bunga ataupun media lainnya yang tidak mencantumkan Notaris, tetapi hanya nama saja. 2. Pemuatan nama dan alamat Notaris dalam buku panduan telepon, fax dan telex, yang diterbitkan secara resmi oleh PT. Telkom danatau instansi-instansi danatau lembaga-lembaga resmi lainnya. Universitas Sumatera Utara 3. Memasang 1 satu tanda penujuk jalan dengan ukuran tidak melebihi 20 cm x 50 cm, dasar berwarna putih, huruf berwarna hitam, tanpa mencantumkan nama Notaris serta dipasang dalam radius maksimum 100 meter dari kantor Notaris. Notaris juga tidak dapat mengabaikan kode etik bagi mereka karena kode etik itu merupakan segenap peraturan yang harus ditaati. Apabila para notaris melanggarnya maka dapat dikenakan sanksi-sanki di dalam Pasal 6 Kode Etik Notaris. Adapun sanksi-sanksi itu berupa: 1. Teguran; 2. Peringatan; 3. Schorsing pemecatan sementara dari keanggotaan Perkumpulan; 4. Onzetting pemecatan dari keanggotaan Perkumpulan; 5. Pemberhentian dengan tidak hormat dari keanggotaan Perkumpulan. Penjatuhan sanksi-sanksi sebagaimana terurai di atas terhadap anggota yang melanggar Kode Etik disesuaikan dengan kwantitas dan kwalitas pelanggaran yang dilakukan anggota tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB IV PERANAN NOTARIS SEBAGAI PEMBUAT AKTA PERJANJIAN KREDIT

A. Kekuatan Pembuktian Akta Notaris Dalam Perjanjian Kredit