Syarat-Syarat Untuk Diangkat Menjadi Notaris Prosedur Pengangkatan Notaris

C. Syarat-Syarat Untuk Diangkat Menjadi Notaris

Adapun syarat-syarat yang harus dibpenuhi untuk menjadi Notaris menurut Pasal 3 Undang-Undang Jabatan Notaris nomor 30 tahun 2004 adalah sebagai berikut: 1. Warga Negara Indonesia, yaitu seseorang yang bukan warga negara asing dan mempunyai bukti-bukti yang sah yang menyatakan bahwa ia merupakan Warga Negara Indonesia. 2. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, adalah mereka yang mempunyai agama dan agamanya tersebut diakui oleh Negara Indonesia. 3. Berumur paling sedikit 27 tahun. Umur yang ditetapkan ini diperkirana apabila ia dapat menyelesaikan masa studi yang diminta di angka dibawah ini. 4. Sehat jasmani dan rohani. Mempunyai Surat yang membuktikan bahwa seseorang yang ingin menjadi notaris tersebut sehat secara jasmani dan rohani. 5. Berijazah sarjana hukum dan lulusan jenjang strata dua kenotariatan. Hal ini dimaksudkan agar seseorang yang telah menyelesaikan studi yang dimaksud dapat mampu menguasai bidang kenotariatan nantinya. 6. Telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai karyawan notaris dalam waktu 12 bulan berturut-turut pada kantor Universitas Sumatera Utara notaris atas prakarsa sendiri atau atas rekomendasi Organisasi Notaris setelah lulus strata dua kenotariatan. 7. Tidak berstatus sebagai pegawai negeri, pejabat negara, advokat, atau tidak sedang memangku jabatan lain yang oleh undang-undang dilarang untuk dirangkap dengan jabatan notaris. 8. Kemudian, notaris wajib mengucapkan sumpahjanji menurut agamanya dihadapan Menteri atau pejabat yang ditunjuk. 9. Mendaftarkan diri sebagai anggota luar biasa Ikatan Notaris Indonesia atau INI 10. Mengikuti dan lulus ujian Kode Etik Notaris 11. Mengikuti diklat-diklat khusus antara lain SABH, Koperasi, Pasar Modal.

D. Prosedur Pengangkatan Notaris

Dalam pengangkatannya, notaris mempunyai prosedur yang harus dipatuhi agar bisa diangkat dan sah menjadi seorang notaris. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengangkatan notaris yang sesuai menurut Pasal 4 Undang-Undang nomor 30 tahun 2004 tentang tata cara pengangkatan notaris, yaitu: 1. Sebelum menjalankan jabatannya, notaris wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya dihadapan Menteri atau pejabat yang ditunjuk untuk itu. Maka sumpah atau janji yang dimaksud itu harus berbunyi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara “Saya bersumpah atau berjanji: bahwa saya akan patuh dan setia kepada Negara Republik Indonesia, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Undang-Undang tentang Jabatan Notaris serta peraturan perundang-undangan lainnya. Bahwa saya akan menjalankan jabatan saya dengan amanah, jujur, saksama, mandiri, dan tidak berpihak. Bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan menjalankan kewajiban saya sesuai dengan kode etik profesi, kehormatan, martabat dan tanggung jawab saya sebagai Notaris. Bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh dalam pelaksanaan jabatan saya. Bahwa saya untuk dapat diangkat dalam jabatan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apapun, tidak pernah dan tidak akan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada siapapun.” Maka, setelah pengucapan janji atau sumpah berikut, barulah calon notaris tersebut dapat melakukan hal ke dua dibawah ini. 2. Pengucapan janji yang dimaksud itu wajib dilakukan paling lambat sejak 2 bulan sesudah keluarnya surat keputusan tentang pengangkatan notaris tersebut. Maksudnya adalah agar seorang calon notaris wajib mengucapkan janji atau sumpah tersebut paling lama dua bulan agar kepastiannya dan kebulatan tekadnya dapat terwujud. 3. Dalam hal pengucapan janji atau sumpah tersebut apabila tidak dilakukan, maka keputusan pengangkatan notaris dapat dibatalkan. Maka, janji atau sumpah tersebut wajib diucapkan dan itu merupakan Universitas Sumatera Utara hal penting karena dengan mengucapkannya maka si calon notaris mendapat tanggung jawab terhadap seluruh tugasnya dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga ia bisa menjalankan tugas dan fungsinya secara adil dan tidak berpihak. 4. Sementara itu, di dalam Pasal 7 diatur setelah pengangkatan notaris dilakukan dan sumpah atau janji telah dijalankan, terhitung tiga puluh hari setelah itu notaris berkewajiban untuk: a. Menjalankan jabatannya sebagai notaris dengan nyata. Maksudnya adalah bahwa si notaris ini wajib menjalankan jabatannya sebagai notaris dengan menunggu kebutuhan masyarakat akan jasanya. b. Menyampaikan berita acara sumpah atau janji jabatan Notaris kepada Menteri, Organisasi Notaris, dan Majelis Pengawas Daerah agar diketahui bahwa notaris baru itu adalah notaris yang perlu untuk diarahkan dan dapat bimbingan dari Majelis Pengawas Daerah dan Organisasi Notaris, sehingga lembaga- lembaga notaris ini dapat mengetahui siapa dan apa notaris itu. c. Menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan dan paraf, serta teraan cap atau stempel jabatan Notaris berwarna merah kepada Menteri dan pejabat lain yang bertanggung jawab di bidang agraria atau pertanahan, Organisasi Notaris, ketua Pengadilan Negeri, Majelis Pengawas Daerah, serta bupati atau walikota di tempat dimana Notaris tersebut diangkat. Universitas Sumatera Utara d. Seorang Notaris pensiun dari jabatannya pada usia 65 tahun. Adapun syarat teknis dari stempel jabatan notaris yang wajib dipenuhi notaris sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: M.02.HT.03.10. tahun 2007, Bab II, pasal 2, adalah sebagai berikut: 1. Cap atau stempel Notaris berbentuk lingkaran dengan ukuran lingkaran luar berdiameter 3,5 sentimeter dan lingkaran dalam berdiameter 2,5 sentimeter. 2. Jarak antara lingkaran luar dan lingkaran dalam sebagaimana dimaksud pada ayat 1, 0,5 sentimeter. 3. Ruang pada lingkaran dalam memuat lambang Negara Republik Indonesia. 4. Ruang diantara lingkaran luar dan lingkaran dalam sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dituliskan nama lengkap atau nama lengkap dan gelar, jabatan, dan tempat kedudukan Notaris yang bersangkutan. 5. Warna stempel semuanya harus berwarna merah. Sedangkan untuk persyaratan teknis papan nama untuk pembuatan plang nama notaris yang nantinya akan ditempel sebagai identitas di sebuah kantor notaris sesuai dengan Kode Etik Notaris pasal 3 ayat 9 tanggal 28 Januari 2005, adalah sebagai berikut: 1. Memasang 1 buah papan nama didepan atau dilingkungan kantornya dengan pilihan ukuran yaitu 100 cm x 40 cm, 150 cm x 60 cm, atau 200 cm x 80 cm. Universitas Sumatera Utara 2. Mencantumkan nama lengkap dan gelar yang sah sesuai dengan S.K. Pengangkatan 3. Mencantumkan tanggal dan nomor Surat Keputusan pengangkatan terakhir sebagai notaris 4. Mencantumkan tempat kedudukan 5. Mencantumkan alamat kantor dan nomor telepon atau fax 6. Dasar papan nama harus berwarna putih dengan huruf berwarna hitam dan tulisan diatas papan nama harus jelas dan mudah dibaca, kecuali di lingkuran kantor tersebut tidak dimungkinkan untuk pemasangan papan nama dimaksud.

E. Tugas, Wewenang, dan Kode Etik Notaris