Kecerdasan Emosi Implementasi Program Bimbingan Konseling Islam untuk meningkatkan

9 Penerapan program Bimbingan dan Konseling Islami mempunyai berbagai implikasi pada manajemen pendidikan di Madrasah yang mencakup: Kebijakan madrasah, peran Kepala Madrasah, Profesionalitas guru kelas dan guru bidang studi, pendayagunaan lingkungan dan sumber daya masyarakat, dan kesiapan siswa dalam belajar.

G. Kerangka Pemikiran

Program Bimbingan dan konseling Islami untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak-anak adalah sebuah program Bimbingan dan Konseling Islami yang dirancang sedemikian baik untuk meningkatkan emosi anak dalam rangka memberikan rangsangan kepada siswa-siswi untuk mencapai tugas perkembangan secara optimal. Adapun tujuan dari implementasi program Bimbingan dan Konseling Islami untuk meningkatkan kecerdasan emosi adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Mengenali berbagai bentuk emosi yang ada pada individu 2. Mengungkapkan dan mengelola emosi yang terungkap melalui keselarasan antara emosi diri dan lingkungannya. 3. Bersikap produktif dan efektif dalam menyelesaikan permaasalahan emosi 4. Memiliki sensitifitas terhadap emosi orang lain 5. Diterima dan disukai oleh teman dan lingkungan Keberadaan bimbingan dan konseling Islami di Madrasah Ibtidaiyah dapat membantu siswa dalam meningkatkan aspek intelektual kognitif, emosi afektif, dan spiritual religi siswa. Bimbingan dan konseling Islami hadir sabagai upaya pemberian bantuan kepada siswa agar dapat mnegembangkan diri secara optimal, memahami potensi diri dan lingkungan sehingga siswa dapat memiliki kompetensi khususnya kompetensi kecerdasan emosional yang diharapkan dan berguna untuk mencapai kesuksesan hidup. 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalan metode studi kasus, dengan tujuan mengungkap berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa kelas 5 yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Studi kasus ini juga menggambarkan keadaan yang sesungguhnya pada waktu sekarang, sehingga dapat dijadikan penyelidikan seterusnya terhadapa kasus tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam peneilitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tujuan memperoleh gambaran faktual tentang keadaan subyek penelitian di lapangan tanpa melalui uji statistik. Dalam penelitaian ini data diperoleh melalui observasi dan wawancara.

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini berlokasi di MI Negeri Jetis Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Pertimbangan pengambilan subyek penelitian yang sangat terbatas didasarkan atas tujuan penelitian yang hanya mengungkap kasus siswa kelas 5 yang memiliki kecerdeasan emosional rendah, sehungga dihasilkan implementasi program bimbingan dan konseling Islami untuk meningkatkan kecerdasan emoisonal siswwa tersebut.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Program merupakan seperangkat kegiatan atau aktivitas yang dirancang untuk mencapai tujuan. Sedangkan kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi to manage our emotional life with intelligence, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapan-nya the appropriateness of emotion and its expression melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial Program Bimbingan konseling Islami untuk meningkatkan kecedasan emosional anak-anak adalah sebuah program bimbingan dan konseling yang 10