17
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh butir-butir kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebagian subjek penelitian pada awalnya sebelum ada program
Bimbingan dan Konseling Islami belum mampu mengelola emosi yang dialami untuk bertindak secara tepat dan positif pada saat
mengalami kondisi emosi negatif. Setelah adanya program Bimbingan dan Konseling Islami sebagian besar subjek mampu mengelola emosi
yang dialami untuk bertindak secara tepat dan positif pada saat mengalami kondisi emosi negative. Dengan adanya bimbingan subyek
emiliki ketrampilan khusus untuk bertindak secara positif sehingga tindakan tersebut tidak menimbulkan permasalahan baru dari solusi
yang dipilih. 2.
Implementasi bimbingan konseling Islami untuk menigkatkan kecerdasan emosional bagi para peserta didik di MI Negeri Jetis,
menyangkut aspek yang berkaitan dengan interaksi dalam hubungan sesama teman dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Di
samping itu, Terdapat empat jenis layanan bimbingan dan konseling Islami yang dirancang dalam penelitian ini, yaitu layanan dasar,
layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan dukungan system. Dimana layanan tersebut tergabung dalam program layanan
bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kecerdasan emosional peserta didik MI Negeri Jetis, Sukoharjo.
3. Efektivitas penerapan program Bimbingan dan Konseling Islami di MI
Negeri Jetis mempunyai implikasi pada manajemen di Madrasah yang mencakup:
kebijakan madrasah,
peran Kepala
Madrasah, Profesionalitas guru kelas dan guru bidang studi, pendayagunaan
17
18
lingkungan dan sumber daya masyarakat, dan kesiapan siswa dalam belajar
B. Keterbatasan
Dalam penelitian ini ada terdapat keterbatasan yang perlu dikemukakan yaitu Penelitian ini hanya dilakukan pada satu kelas saja yaitu kelas 5 MI
Negeri Jetis Sukoharjo, sehingga hasil penelitian belum dapat digeneralisasikan untuk ruang lingkup yang lebih luas
C. Saran
Berpijak pada hasil penelitian dan simpulan di atas, diajukan beberapa saran, yaitu:
1. Perlu dikembangkan program bimbingan dan konseling Islami yang lebih
menekankan pada kecerdasan emosional siswa. Dalam hal ini bimbingan dan bantuan dari orang-orang terdekat dan para ahli konseling dapat
membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah-masalah perkembangan dan emosi.
2. Sikap dan kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak,
memberikan warna hidup yang begitu kuat pada perkembangan anak tersebut. Oleh karena itu, sikap serta kebiasaan dari orang tua pada saat
di rumah seharusnya dicerminkan dalam bentuk yang sebaik-baiknya di hadapan anak-anaknya. Kecerdasan emosi anak pasti merupakan
cerminan dari kecerdasan emosi orang tua juga. Orang tua harus memiliki pengetahuan akan tahapan dari kecerdasan emosi yang dialami anak-
anaknya. Karena kecerdasan emosi ini belum memiliki tingkat penilaian secara kuantitantif yang mampu menggambarkan tingkat pencapaian
kecerdasan emosi 3.
Mengingat adanya keberhasilan dalam penelitian ini dalam hal meningkatnya kecerdasan emosional siswa dengan program bimbingan
dan konseling Islami, maka diharapkan kepada peneliti bidang sejenis agar mengembangkan metode dan bentuk dari kecerdasan emosional ini
untuk dapat mengoptimalkan potensi peserta didik sesuai dengan perkembangan IPTEK yang sudah ada
19
DAFTAR PUSTAKA
Al Qu a da terjemahan Aluede, Oyaziwo. 2007, The Infleunce of Personal Characteristics on
Se ondary S hool Tea hers’ Beliefs A out S hool Gidan e And Counselling Programs. International Journal, China: Ambrose Alli
University.
Amin, Samsul Munir, 2010, Bimbingan dan konseling Islam, Jakarta : Amzah Arikunto, Suharsimi, 2001, Prosedu rpenelitian Suatu pendekatan praktek,
Jakarta: Rineka Cipta Aziz, Mukmin, 2009, Penerapan Bimbingan Konseling IslamiStudi Kasus di
Madrasah Aliyah Keagamaan Al Irsyad Tengaran. Skripsi Tidak diterbitkan UMS
Danim, Sudarwan, 2003, Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan,Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Bakran, Hamdani. 2002, Psikoterapi dan Konseling Islam: Penerapan Metode Su-fistik, Editor Ahmad Horma Permata, Yogyakarta:
Fajar Pustaka Baru. Dickmeyer dan Caldwell. 1970, Group Conseling: Theory and Practice,
Illionis: EE. Peacoeck Publishing. Faqih, Ainur Rahim 2001, Bimbingan dan Konseling dalam Islam,
Jogjakarta: UII Press. Geldard, Katherny dan David Geldard, 2004,Membantu memecahkan
masalah orang lain dengan tehnik konseling, Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Ghaffar, 1989, Perencanaan Pendidikan Teori dan Metodologi, Jakarta, P2LPTK.
Goleman, D. 2007, Emotional Intelligence, Alih Bahasa oleh T. Hermaya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gottman, J. dan De Claire. 2005, Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Haironi, Adi.2011, Penerapan Bimbingan Konseling Islam di Pondok Pesantren Imam Bukhari Karanganyar Tahun ajaran 20102011,
Surakarta:UMS, Skripsi, tidak diterbitkan. Haring, M.., 2007, Conseling Strategies That Work: Evidene-Based
Interventions for School Counselors. International Journal, USA: University of Benin.
Hasan, M Iqbal. 2000. Pokok-pokok Materi Statistik 1 :Statistik Deskriptif, Jakarta : Bumi Aksara
Helma, 2001. Pengembangan alat Ukur Kecerdasan Emosi siswa Sekolah Menengah. Bandung: UPI, Prodi BP Fakultas PPS, Tesis, tidak
diterbitkan
19