Uji Heteroskedastisitas Pengujian Asumsi Klasik

4.2.1.2 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Model penelitian yang baik adalah homoskedastisitas, yaitu varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain hasilnya tetap. Terdapat beberapa cara untuk untuk mendeteksi adanya heteroskeditas yang menunjukkan bahwa model penelitian kurang layak. Dalam penelitian ini digunakan diagram titik scatterplot yang seharusnya titik-titik tersebut tersebar acak agar tidak terdapat heteroskeditas. Adapun hasil uji heteroskeditas dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 4.5 berikut ini. Gambar 4.5 Diagram Scatter Plot Universitas Sumatera Utara Dengan melihat grafik scatterplot, terlihat titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan. Hasil ini juga dapat diperkuat dengan hasil pengujian melalui uji Glejser. Pada tabel 4.4 berikut ini akan ditampilkan mengenai hasil Uji Glejser. Tabel 4.9 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.528 1.421 2.483 .017 Ln_CLI -.026 .314 -.016 -.082 .935 Ln_OPM .755 .397 .497 1.903 .063 Ln_EPTI -.158 .298 -.104 -.529 .599 Ln_OPERA 6.067 3.302 .494 1.837 .073 a. Dependent Variable: absut Berdasarkan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa koefisien parameter untuk semua variabel independen yang digunakan dalam penelitian tidak ada yang signifikan pada tingkat 0,05. Kita dapat melihat bahwa nilai signifikasi untuk variabel Ln_CLI adalah 0,935 0,05. Nilai signifikasi untuk variabel Ln_OPM adalah 0,063 lebih besar dari 0,05. Nilai signifikasi Ln_EPTI adalah 0,599 0,05 dan nilai signifikasi Ln_OPERA adalah 0,073 0,05. Dari hasil ini maka dapat Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas karena variabel independennya memiliki signifikasi lebih besar dari 0,05.

4.2.1.3 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014

0 72 99

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap pajak Penghasilan Sebagai Salah Satu Sumber Penerimaan Negara Studi Empiris: Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2009 sampai dengan 2011)

2 71 132

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Perusahaan Telekomunikasi dan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

4 72 105

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

8 104 89

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2010-2012

0 6 6

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014

1 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap pajak Penghasilan Sebagai Salah Satu Sumber Penerimaan Negara Studi Empiris: Perusahaan Makanan dan Minuman yang

0 0 34

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap pajak Penghasilan Sebagai Salah Satu Sumber Penerimaan Negara Studi Empiris: Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2009 sampai dengan 2011)

0 0 8

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja - Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Perusahaan Telekomunikasi dan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

0 1 27