Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas

disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas karena variabel independennya memiliki signifikasi lebih besar dari 0,05.

4.2.1.3 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. secara umum panduan mengenai angka Durbin-Watson dapat diambil patokan sebagai berikut: 1 angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2 angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3 angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1.621 Angka ini terletak diantara -2 dan +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif dalam penelitian ini.

4.2.1.4 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali 2005:91,“Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen”. Adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6 1 .630 a .397 .343 1.79937 1.621 a. Predictors: Constant, Ln_OPERA, Ln_EPTI, Ln_CLI, Ln_OPM b. Dependent Variable: Ln_Pajak_Penghasilan Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 18.351 2.272 8.077 .000 Ln_CLI -1.319 .501 -.422 -2.631 .012 .522 1.915 Ln_OPM 2.067 .634 .696 3.259 .002 .294 3.402 Ln_EPTI .793 .477 .268 1.662 .103 .516 1.937 Ln_OPER A 2.423 5.280 .101 .459 .649 .277 3.613 a. Dependent Variable: Ln_Pajak_Penghasilan Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diukur bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF 10 dan tidak ada yang memiliki tolerance value 0,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Dari hasil analisis, diketahui bahwa: • nilai VIF untuk variabel Ln_CLI adalah 1,915 10 dan nilai tolerance sebesar 0,522 0,1, • nilai VIF untuk variabel Ln_OPM adalah 3,402 10 dan nilai tolerance sebesar 0.294 0,1, • nilai VIF untuk variabel Ln_EPTI adalah 1,937 10 dan nilai tolerance sebesar 0,516 0,1, dan • nilai VIF untuk variabel Ln_OPERA adalah 3,613 10 dan nilai tolerance sebesar 0,277 0,1 . Universitas Sumatera Utara Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji gejala multikolinearitas.

4.2.2 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014

0 72 99

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap pajak Penghasilan Sebagai Salah Satu Sumber Penerimaan Negara Studi Empiris: Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2009 sampai dengan 2011)

2 71 132

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Perusahaan Telekomunikasi dan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

4 72 105

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

8 104 89

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2010-2012

0 6 6

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014

1 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap pajak Penghasilan Sebagai Salah Satu Sumber Penerimaan Negara Studi Empiris: Perusahaan Makanan dan Minuman yang

0 0 34

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap pajak Penghasilan Sebagai Salah Satu Sumber Penerimaan Negara Studi Empiris: Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2009 sampai dengan 2011)

0 0 8

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja - Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Perusahaan Telekomunikasi dan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

0 1 27