Gambaran Umum Obyek Penelitian Data Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum dan Data Deskriptif Obyek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Sebagaimana criteria pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan sampel perusahaan-perusahaan makanan dan minman yang selama periode tahun 2009 sampai dengan 2011 mengeluarkan laporan keuangan tahunan dengan informasi memiliki pajak penghasilan. Diperoleh 17 perusahaan sampel yang selanjutnya digunakan sebagai sumber data untuk anaisis.

4.1.2 Data Deskriptif

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk pooled cross sectional. Penelitian dilakukan pada obyek penelitian laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dengan sampel sebanyak 17 perusahaan, maka secara pooled cross sectional, diperoleh sejumlah 17 perusahaan x 3 tahun = 51 data observasi. Variabel independen yang digunakaan dalam penelitian ini adalah CLI, OPM, EPTI, dan OPERA, sedangkan variabel dependennya adalah pajak penghasilan. Data untuk variabel CLI, OPM, EPTI, OPERA dan pajak penghasilan diperoleh melalui perhitungan yang diolah berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh dari BEI. Universitas Sumatera Utara Analisis deskripsi merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum Helmi 2010:18. Analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian dalam penelitian ini, menggunakan dua analisis deskriptif. Yang pertama adalah analisis deskripsi yang menjelaskan secara deskripsi mengenai variabel independen dan variabel dependen dan analisis deskripsi secara deskripsi statistik. 1. Analisis Deskripsi Variabel Independen dan Variabel Dependen a. Deskripsi Nilai Variabel CLI Current Liabilities to Inventorypada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI Periode 2009-2011 Tabel 4.1 Current Liabiliy to Inventory Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2011 Kode Nama Perusahaan Current Liability to Inventory CLI 2009 2010 2011 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 4,178 10,280 1,935 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 1,582 1,221 2,747 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 0,689 0,848 0,939 FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk 3,369 2,777 3,276 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 5,629 1,899 1,834 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 2,179 1,747 1,963 Universitas Sumatera Utara MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 7,712 6,248 6,183 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 1,666 2,087 1,381 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 1,193 1,262 1,108 PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk 3,016 3,118 2,942 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 10,518 9,648 9,089 SIPD PT. Sierad Produce Tbk 1,277 1,207 1,597 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 1,025 1,016 1,311 SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk 1,293 1,519 1,504 STTP PT. Siantar Top Tbk 0,981 1,167 1,877 TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk 3,941 3,075 2,794 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk 1.002 1,335 1,649 Tabel 4.1 menyajikan nilai variabel CLI pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009, nilai CLI tertinggi dimiliki oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk yaitu sebesar 10,518 dan nilai CLI terendah dimiliki oleh PT. Cahaya Kalbar yaitu sebesar 0,689. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu memenuhi hutang jangka pendeknya dengan mengandalkan persediaan yang dimilikinya adalah PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dan yang memiliki Universitas Sumatera Utara kemampuan terendah dalam memenuhi hutang jangka pendeknya dengan mengandalkan persediaan yang dimilikinya adalah PT. Cahaya Kalbar Tbk. Pada tahun 2010, nilai CLI tertinggi dimiliki oleh PT. Akasha Wira International Tbk yaitu sebesar 10,280 dan nilai CLI terendah dimiliki oleh PT. Cahaya Kalbar Tbk yaitu sebesar 0,848. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu memenuhi hutang jangka pendeknya dengan mengandalkan persediaan yang dimilikinya adalah PT. Akasha Wira International Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam memenuhi hutang jangka pendeknya dengan mengandalkan persediaan yang dimilikinya adalah PT. Cahaya Kalbar Tbk. Pada tahun 2011, nilai CLI tertinggi dimiliki oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk yaitu sebesar 9,089 dan nilai CLI terendah dimiliki oleh PT. Cahaya Kalbar Tbk yaitu sebesar 0,939. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu memenuhi hutang jangka pendeknya dengan mengandalkan persediaan yang dimilikinya adalah PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam memenuhi hutang jangka pendeknya dengan mengandalkan persediaan yang dimilikinya adalah PT. Cahaya Kalbar Tbk. b. Deskripsi Nilai Variabel OPM Operating Profit Margin pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI Periode 2009-2011 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Operating Profit Margin Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2011 Kode Nama Perusahaan Operating Profit Margin OPM 2009 2010 2011 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 0,034 0,129 0,088 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0,192 0,179 0,176 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 0,078 0,065 0,121 FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk 0,090 0,085 0,087 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0,110 0,147 0,136 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0,134 0,175 0,148 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0,318 0,344 0,364 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 0,128 0,107 0,080 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 0,073 0,050 0,046 PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk 0,073 0,094 0,127 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 0,182 0,205 0,180 SIPD PT. Sierad Produce Tbk 0,022 0,038 0,032 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 0,006 0,018 0,026 SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk 0,078 0,082 0,078 STTP PT. Siantar Top Tbk 0,063 0,067 0,069 TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk 0,101 0,118 0,165 Universitas Sumatera Utara ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk 0,079 0,099 0,087 Tabel 4.2 menyajikan nilai variabel OPM pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009, nilai OPM tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,318 dan nilai OPM terendah dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 0,006. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan dari penjualan adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan dari penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk. Pada tahun 2010, nilai OPM tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,344 dan nilai OPM terendah dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 0,018. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan dari penjualan adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan dari penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk. Pada tahun 2011, nilai OPM tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,364 dan nilai OPM terendah dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 0,026. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa Universitas Sumatera Utara perusahaan yang paling mampu menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan dari penjualan adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan dari penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk. c. Deskripsi Nilai Variabel EPTI Earning Power of Total Investment pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI Periode 2009-2011 Tabel 4.3 Earning Power of Total Investment Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2011 Kode Nama Perusahaan Earning Power of Total Investment EPTI 2009 2010 2011 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 0,098 0,103 0,094 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0,031 0,049 0,052 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 0,123 0,047 0,158 FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk 0,237 0,212 0,193 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0,157 0,189 0,180 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0,101 0,115 0,119 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0,476 0,523 0,557 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 0,155 0,150 0,095 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 0,166 0,095 0,088 PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk 0,188 0,197 0,270 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 0,232 0,237 0,204 Universitas Sumatera Utara SIPD PT. Sierad Produce Tbk 0,037 0,045 0,013 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 0,063 0,031 0,037 SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk 0,097 0,133 0,162 STTP PT. Siantar Top Tbk 0,073 0,071 0,065 TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk 0,115 0,089 0,127 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk 0,057 0,101 0,072 Tabel 4.3 menyajikan nilai variabel EPTI pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009, nilai EPTI tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,476 dan nilai EPTI terendah dimiliki oleh PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk yaitu sebesar 0,031. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu dalam mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor adalah PT. Sekar Laut Tbk. Pada tahun 2010, nilai EPTI tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,523 dan nilai EPTI terendah dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 0,031. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa Universitas Sumatera Utara perusahaan yang paling mampu mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor adalah PT. Sekar Laut Tbk. Pada tahun 2011, nilai EPTI tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,557 dan nilai EPTI terendah dimiliki oleh PT. Sierad Produce Tbk yaitu sebesar 0,013. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu dalam mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor adalah PT. Sekar Laut Tbk. d. Deskripsi Nilai Variabel OPERA Operating Ratio pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI Periode 2009-2011 Tabel 4.4 Operating Ratio Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2011 Kode Nama Perusahaan Operating Ratio OPERA 2009 2010 2011 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 0,966 0,871 0,912 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0,808 0,821 0,824 Universitas Sumatera Utara CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 0,922 0,935 0,879 FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk 0,910 0,930 0,876 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0,890 0,853 0,864 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0,866 0,825 0,852 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0,682 0,656 0,636 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 0,872 0,893 0,920 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 0,927 0,950 0,954 PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk 0,927 0,906 0,873 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 0,818 0,795 0,820 SIPD PT. Sierad Produce Tbk 0,978 0,962 0,953 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 0,994 0,982 0,974 SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk 0,922 0,918 0,922 STTP PT. Siantar Top Tbk 0,937 0,933 0,931 TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk 0,899 0,882 0,835 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk 0,921 0,901 0,913 Tabel 4.4 menyajikan nilai variabel OPERA pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009, nilai OPERA tertinggi dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 0,994 dan nilai OPERA terendah dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,682. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling banyak Universitas Sumatera Utara menanggung beban biaya operasional dalam menghasilkan per rupiah penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk dan yang paling memiliki beban biaya operasional terendah dalam menghasilkan per rupiah penjualan adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Pada tahun 2010, nilai OPERA tertinggi dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 0,982 dan nilai OPERA terendah dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,656. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling banyak menanggung beban biaya operasional dalam menghasilkan per rupiah penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk dan yang paling memiliki beban biaya operasional terendah dalam menghasilkan per rupiah penjualan adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Pada tahun 2011, nilai OPERA tertinggi dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 0,974 dan nilai OPERA terendah dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,636. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling banyak menanggung beban biaya operasional dalam menghasilkan per rupiah penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk dan yang paling memiliki beban biaya operasional terendah dalam menghasilkan per rupiah penjualan adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. e. Deskripsi Nilai Variabel Pajak Penghasilanpada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI Periode 2009-2011 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Pajak Penghasilan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2011 Kode Nama Perusahaan Pajak Penghasilan 2009 2010 2011 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 83 171 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 13.125 12.529 36.689 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 15.136 9.427 32.549 FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk 61.786 56.314 55.619 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 134.826 734.012 736.287 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 1.481.786 1.771.258 1.735.905 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 130.533 154.374 177.850 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 129.347 157.539 139.706 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 15.406 16.511 20.530 PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk 4.485 5.057 7.718 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 21.980 33.532 35.975 SIPD PT. Sierad Produce Tbk 6.014 17.975 10.209 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 83 1.682 3.043 SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk 270.245 373.550 564.549 STTP PT. Siantar Top Tbk 7.034 7.896 11.426 TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk 51.835 61.460 100.365 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading 19.098 51.408 30.111 Universitas Sumatera Utara Company Tbk Tabel 4.5 menyajikan nilai variabel pajak penghasilan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009, nilai pajak penghasilan tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur yaitu sebesar 1.481.786 dan PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk yaitu sebesar 270.245, sedangkan nilai pajak penghasilan terendah dimiliki oleh PT. Akasha Wira International Tbk yaitu sebesar 0 dan PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 83. Pada tahun 2010, nilai pajak penghasilan tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur yaitu sebesar 1.771.258 dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yaitu sebesar 734.012, sedangkan nilai pajak penghasilan terendah dimiliki oleh PT. Akasha Wira International Tbk yaitu sebesar 83 dan PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 1.682. Pada tahun 2010, nilai pajak penghasilan tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur yaitu sebesar 1.735.905 dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yaitu sebesar 736.287, sedangkan nilai pajak penghasilan terendah dimiliki oleh PT. Akasha Wira International Tbk yaitu sebesar 171 dan PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 3.043. Universitas Sumatera Utara 2. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif yang akan dibahas meliputi : jumlah data N, rata – rata sampel mean, nilai maksimum, nilai minimum, serta standar deviasi δ untuk masing – masing variabel, seperti terlihat pada tabel 4.1. Tabel 4.6 Deskripsi variabel penelitian observasi awal n = 51 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CLI 51 .69 10.52 2.8595 2.55827 OPM 51 .01 .36 .1132 .07583 EPTI 51 .01 .56 .1427 .11400 OPERA 51 .64 .99 .8861 .07560 PAJAK_PENGHASILAN 51 .00 1771258.00 186784.8627 4.09127E5 Valid N listwise 51 Sumber: Data penelitian yang diolah menggunakan SPSS 18 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1, dapat dijelaskan bahwa : • Variabel CLI memiliki nilai minimum terkecil 0,69, nilai maksimum terbesar 10,52. Mean nilai rata – rata 2,8595 dan standard deviasi simpangan baku variabel ini adalah 2,55827, • Variabel OPM memiliki nilai minimum terkecil 0,01, nilai maksimum terbesar 0,36. Mean nilai rata – rata 0,1132 dan standard deviasi simpangan baku variabel ini adalah 0,07583, Universitas Sumatera Utara • Variabel EPTI memiliki nilai minimum terkecil 0,01, nilai maksimum terbesar 0,56. Mean nilai rata – rata 0,1427 dan standard deviasi simpangan baku variabel ini adalah 0,11400, • Variabel OPERA memiliki nilai minimum terkecil 0,64, nilai maksimum terbesar 0,99. Mean nilai rata – rata 0,8861 dan standard deviasi simpangan baku variabel ini adalah 0,07560.

4.2 Pengujian dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014

0 72 99

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap pajak Penghasilan Sebagai Salah Satu Sumber Penerimaan Negara Studi Empiris: Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2009 sampai dengan 2011)

2 71 132

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Perusahaan Telekomunikasi dan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

4 72 105

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

8 104 89

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2010-2012

0 6 6

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014

1 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap pajak Penghasilan Sebagai Salah Satu Sumber Penerimaan Negara Studi Empiris: Perusahaan Makanan dan Minuman yang

0 0 34

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap pajak Penghasilan Sebagai Salah Satu Sumber Penerimaan Negara Studi Empiris: Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2009 sampai dengan 2011)

0 0 8

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja - Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Perusahaan Telekomunikasi dan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

0 1 27