BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum dan Data Deskriptif Obyek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Sebagaimana criteria pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan sampel perusahaan-perusahaan makanan dan minman yang selama periode tahun
2009 sampai dengan 2011 mengeluarkan laporan keuangan tahunan dengan informasi memiliki pajak penghasilan. Diperoleh 17 perusahaan sampel yang
selanjutnya digunakan sebagai sumber data untuk anaisis.
4.1.2 Data Deskriptif
Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk pooled cross sectional. Penelitian dilakukan pada obyek penelitian laporan keuangan perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dengan sampel sebanyak 17 perusahaan, maka secara pooled cross sectional,
diperoleh sejumlah 17 perusahaan x 3 tahun = 51 data observasi. Variabel independen yang digunakaan dalam penelitian ini adalah CLI,
OPM, EPTI, dan OPERA, sedangkan variabel dependennya adalah pajak penghasilan. Data untuk variabel CLI, OPM, EPTI, OPERA dan pajak penghasilan
diperoleh melalui perhitungan yang diolah berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh dari BEI.
Universitas Sumatera Utara
Analisis deskripsi merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum Helmi 2010:18. Analisis yang
digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian dalam penelitian ini, menggunakan dua analisis deskriptif. Yang pertama adalah analisis deskripsi yang
menjelaskan secara deskripsi mengenai variabel independen dan variabel dependen dan analisis deskripsi secara deskripsi statistik.
1. Analisis Deskripsi Variabel Independen dan Variabel Dependen a. Deskripsi Nilai Variabel CLI Current Liabilities to Inventorypada Perusahaan
Makanan dan Minuman di BEI Periode 2009-2011
Tabel 4.1 Current Liabiliy to Inventory
Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2011
Kode Nama Perusahaan
Current Liability to Inventory CLI
2009 2010
2011 ADES
PT. Akasha Wira International Tbk 4,178
10,280 1,935
AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
1,582 1,221
2,747 CEKA
PT. Cahaya Kalbar Tbk 0,689
0,848 0,939
FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk
3,369 2,777
3,276 ICBP
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 5,629
1,899 1,834
INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
2,179 1,747
1,963
Universitas Sumatera Utara
MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
7,712 6,248
6,183 MYOR
PT. Mayora Indah Tbk 1,666
2,087 1,381
PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
1,193 1,262
1,108 PTSP
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk 3,016
3,118 2,942
ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
10,518 9,648
9,089 SIPD
PT. Sierad Produce Tbk 1,277
1,207 1,597
SKLT PT. Sekar Laut Tbk
1,025 1,016
1,311 SMAR
PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk
1,293 1,519
1,504 STTP
PT. Siantar Top Tbk 0,981
1,167 1,877
TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk
3,941 3,075
2,794 ULTJ
PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk
1.002 1,335
1,649
Tabel 4.1 menyajikan nilai variabel CLI pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009,
nilai CLI tertinggi dimiliki oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk yaitu sebesar 10,518 dan nilai CLI terendah dimiliki oleh PT. Cahaya Kalbar yaitu sebesar 0,689.
Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu memenuhi hutang jangka pendeknya dengan mengandalkan persediaan yang
dimilikinya adalah PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dan yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
kemampuan terendah dalam memenuhi hutang jangka pendeknya dengan mengandalkan persediaan yang dimilikinya adalah PT. Cahaya Kalbar Tbk.
Pada tahun 2010, nilai CLI tertinggi dimiliki oleh PT. Akasha Wira International Tbk yaitu sebesar 10,280 dan nilai CLI terendah dimiliki oleh PT.
Cahaya Kalbar Tbk yaitu sebesar 0,848. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu memenuhi hutang jangka pendeknya dengan
mengandalkan persediaan yang dimilikinya adalah PT. Akasha Wira International Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam memenuhi hutang jangka
pendeknya dengan mengandalkan persediaan yang dimilikinya adalah PT. Cahaya Kalbar Tbk.
Pada tahun 2011, nilai CLI tertinggi dimiliki oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk yaitu sebesar 9,089 dan nilai CLI terendah dimiliki oleh PT. Cahaya
Kalbar Tbk yaitu sebesar 0,939. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu memenuhi hutang jangka pendeknya dengan
mengandalkan persediaan yang dimilikinya adalah PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam memenuhi hutang jangka
pendeknya dengan mengandalkan persediaan yang dimilikinya adalah PT. Cahaya Kalbar Tbk.
b. Deskripsi Nilai Variabel OPM Operating Profit Margin pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI Periode 2009-2011
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Operating Profit Margin
Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2011
Kode Nama Perusahaan
Operating Profit Margin OPM
2009 2010
2011 ADES
PT. Akasha Wira International Tbk 0,034
0,129 0,088
AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
0,192 0,179
0,176 CEKA
PT. Cahaya Kalbar Tbk 0,078
0,065 0,121
FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk
0,090 0,085
0,087 ICBP
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0,110
0,147 0,136
INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
0,134 0,175
0,148 MLBI
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0,318
0,344 0,364
MYOR PT. Mayora Indah Tbk
0,128 0,107
0,080 PSDN
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 0,073
0,050 0,046
PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
0,073 0,094
0,127 ROTI
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 0,182
0,205 0,180
SIPD PT. Sierad Produce Tbk
0,022 0,038
0,032 SKLT
PT. Sekar Laut Tbk 0,006
0,018 0,026
SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology
Tbk 0,078
0,082 0,078
STTP PT. Siantar Top Tbk
0,063 0,067
0,069 TBLA
PT. Tunas Baru Lampung Tbk 0,101
0,118 0,165
Universitas Sumatera Utara
ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading
Company Tbk 0,079
0,099 0,087
Tabel 4.2 menyajikan nilai variabel OPM pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009,
nilai OPM tertinggi dimiliki oleh
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
yaitu sebesar 0,318 dan nilai OPM terendah dimiliki oleh
PT. Sekar Laut Tbk
yaitu sebesar 0,006. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu
menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan dari penjualan adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam
menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan dari penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk.
Pada tahun 2010, nilai OPM tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,344 dan nilai OPM terendah dimiliki oleh PT. Sekar
Laut Tbk yaitu sebesar 0,018. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling mampu menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang
dihasilkan dari penjualan adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang
dihasilkan dari penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk. Pada tahun 2011, nilai OPM tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang
Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,364 dan nilai OPM terendah dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 0,026. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang paling mampu menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan dari penjualan adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk dan yang memiliki
kemampuan terendah dalam menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan dari penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk.
c. Deskripsi Nilai Variabel EPTI Earning Power of Total Investment pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI Periode 2009-2011
Tabel 4.3 Earning Power of Total Investment
Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2011
Kode Nama Perusahaan
Earning Power of Total Investment EPTI
2009 2010
2011 ADES
PT. Akasha Wira International Tbk 0,098
0,103 0,094
AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
0,031 0,049
0,052 CEKA
PT. Cahaya Kalbar Tbk 0,123
0,047 0,158
FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk
0,237 0,212
0,193 ICBP
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0,157
0,189 0,180
INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
0,101 0,115
0,119 MLBI
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0,476
0,523 0,557
MYOR PT. Mayora Indah Tbk
0,155 0,150
0,095 PSDN
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 0,166
0,095 0,088
PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
0,188 0,197
0,270 ROTI
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 0,232
0,237 0,204
Universitas Sumatera Utara
SIPD PT. Sierad Produce Tbk
0,037 0,045
0,013 SKLT
PT. Sekar Laut Tbk 0,063
0,031 0,037
SMAR PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology
Tbk 0,097
0,133 0,162
STTP PT. Siantar Top Tbk
0,073 0,071
0,065 TBLA
PT. Tunas Baru Lampung Tbk 0,115
0,089 0,127
ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading
Company Tbk 0,057
0,101 0,072
Tabel 4.3 menyajikan nilai variabel EPTI pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009,
nilai EPTI tertinggi dimiliki oleh
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
yaitu sebesar 0,476 dan nilai EPTI terendah dimiliki oleh
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
yaitu sebesar 0,031. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling
mampu dalam mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor adalah PT. Multi Bintang
Indonesia Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan bagi investor adalah PT. Sekar Laut Tbk. Pada tahun 2010, nilai EPTI tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang
Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,523 dan nilai EPTI terendah dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 0,031. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang paling mampu mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor adalah PT. Multi
Bintang Indonesia Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan bagi investor adalah PT. Sekar Laut Tbk. Pada tahun 2011, nilai EPTI tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang
Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,557 dan nilai EPTI terendah dimiliki oleh PT. Sierad Produce Tbk yaitu sebesar 0,013. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa
perusahaan yang paling mampu dalam mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor adalah PT.
Multi Bintang Indonesia Tbk dan yang memiliki kemampuan terendah dalam mengelola modal yang telah diinvestasikan menjadi keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi investor adalah PT. Sekar Laut Tbk. d. Deskripsi Nilai Variabel OPERA Operating Ratio pada Perusahaan Makanan
dan Minuman di BEI Periode 2009-2011
Tabel 4.4 Operating Ratio
Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2011
Kode Nama Perusahaan
Operating Ratio OPERA 2009
2010 2011
ADES PT. Akasha Wira International Tbk
0,966 0,871
0,912 AISA
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0,808
0,821 0,824
Universitas Sumatera Utara
CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk
0,922 0,935
0,879 FAST
PT. Fast Food Indonesia Tbk 0,910
0,930 0,876
ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
0,890 0,853
0,864 INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0,866
0,825 0,852
MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
0,682 0,656
0,636 MYOR
PT. Mayora Indah Tbk 0,872
0,893 0,920
PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
0,927 0,950
0,954 PTSP
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk 0,927
0,906 0,873
ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
0,818 0,795
0,820 SIPD
PT. Sierad Produce Tbk 0,978
0,962 0,953
SKLT PT. Sekar Laut Tbk
0,994 0,982
0,974 SMAR
PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk
0,922 0,918
0,922 STTP
PT. Siantar Top Tbk 0,937
0,933 0,931
TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk
0,899 0,882
0,835 ULTJ
PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk
0,921 0,901
0,913
Tabel 4.4 menyajikan nilai variabel OPERA pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada tahun 2009,
nilai OPERA tertinggi dimiliki oleh
PT. Sekar Laut Tbk
yaitu sebesar 0,994 dan nilai OPERA terendah dimiliki oleh
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
yaitu sebesar 0,682. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling banyak
Universitas Sumatera Utara
menanggung beban biaya operasional dalam menghasilkan per rupiah penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk dan yang paling memiliki beban biaya operasional
terendah dalam menghasilkan per rupiah penjualan adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.
Pada tahun 2010, nilai OPERA tertinggi dimiliki oleh
PT. Sekar Laut Tbk
yaitu sebesar 0,982 dan nilai OPERA terendah dimiliki oleh
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
yaitu sebesar 0,656. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling banyak menanggung beban biaya operasional dalam
menghasilkan per rupiah penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk dan yang paling memiliki beban biaya operasional terendah dalam menghasilkan per rupiah penjualan
adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Pada tahun 2011, nilai OPERA tertinggi dimiliki oleh
PT. Sekar Laut Tbk
yaitu sebesar 0,974 dan nilai OPERA terendah dimiliki oleh
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
yaitu sebesar 0,636. Dari fenomena tersebut dapat didefinisikan bahwa perusahaan yang paling banyak menanggung beban biaya operasional dalam
menghasilkan per rupiah penjualan adalah PT. Sekar Laut Tbk dan yang paling memiliki beban biaya operasional terendah dalam menghasilkan per rupiah penjualan
adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. e. Deskripsi Nilai Variabel Pajak Penghasilanpada Perusahaan Makanan dan
Minuman di BEI Periode 2009-2011
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Pajak Penghasilan
Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2009-2011
Kode Nama Perusahaan
Pajak Penghasilan 2009
2010 2011
ADES PT. Akasha Wira International Tbk
83 171
AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
13.125 12.529
36.689 CEKA
PT. Cahaya Kalbar Tbk 15.136
9.427 32.549
FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk
61.786 56.314
55.619 ICBP
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 134.826
734.012 736.287
INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
1.481.786 1.771.258 1.735.905
MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
130.533 154.374
177.850 MYOR
PT. Mayora Indah Tbk 129.347
157.539 139.706
PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk
15.406 16.511
20.530 PTSP
PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk 4.485
5.057 7.718
ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
21.980 33.532
35.975 SIPD
PT. Sierad Produce Tbk 6.014
17.975 10.209
SKLT PT. Sekar Laut Tbk
83 1.682
3.043 SMAR
PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk
270.245 373.550
564.549 STTP
PT. Siantar Top Tbk 7.034
7.896 11.426
TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk
51.835 61.460
100.365 ULTJ
PT. Ultrajaya Milk Industry And Trading 19.098 51.408
30.111
Universitas Sumatera Utara
Company Tbk
Tabel 4.5 menyajikan nilai variabel pajak penghasilan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa
pada tahun 2009, nilai pajak penghasilan tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur yaitu sebesar 1.481.786 dan PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology
Tbk yaitu sebesar 270.245, sedangkan nilai pajak penghasilan terendah dimiliki oleh PT. Akasha Wira International Tbk yaitu sebesar 0 dan PT. Sekar Laut Tbk yaitu
sebesar 83. Pada tahun 2010, nilai pajak penghasilan tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood
Sukses Makmur yaitu sebesar 1.771.258 dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yaitu sebesar 734.012, sedangkan nilai pajak penghasilan terendah dimiliki oleh PT.
Akasha Wira International Tbk yaitu sebesar 83 dan PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar 1.682.
Pada tahun 2010, nilai pajak penghasilan tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur yaitu sebesar 1.735.905 dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
yaitu sebesar 736.287, sedangkan nilai pajak penghasilan terendah dimiliki oleh PT. Akasha Wira International Tbk yaitu sebesar 171 dan PT. Sekar Laut Tbk yaitu
sebesar 3.043.
Universitas Sumatera Utara
2. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif yang akan dibahas meliputi : jumlah data N, rata – rata
sampel mean, nilai maksimum, nilai minimum, serta standar deviasi δ untuk masing – masing variabel, seperti terlihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.6 Deskripsi variabel penelitian observasi awal
n = 51
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation CLI
51 .69
10.52 2.8595
2.55827 OPM
51 .01
.36 .1132
.07583 EPTI
51 .01
.56 .1427
.11400 OPERA
51 .64
.99 .8861
.07560 PAJAK_PENGHASILAN
51 .00
1771258.00 186784.8627
4.09127E5 Valid N listwise
51
Sumber: Data penelitian yang diolah menggunakan SPSS 18
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1, dapat dijelaskan bahwa : • Variabel CLI memiliki nilai minimum terkecil 0,69, nilai maksimum terbesar
10,52. Mean nilai rata – rata 2,8595 dan standard deviasi simpangan baku variabel ini adalah 2,55827,
• Variabel OPM memiliki nilai minimum terkecil 0,01, nilai maksimum terbesar 0,36. Mean nilai rata – rata 0,1132 dan standard deviasi simpangan
baku variabel ini adalah 0,07583,
Universitas Sumatera Utara
• Variabel EPTI memiliki nilai minimum terkecil 0,01, nilai maksimum terbesar 0,56. Mean nilai rata – rata 0,1427 dan standard deviasi simpangan
baku variabel ini adalah 0,11400, • Variabel OPERA memiliki nilai minimum terkecil 0,64, nilai maksimum
terbesar 0,99. Mean nilai rata – rata 0,8861 dan standard deviasi simpangan baku variabel ini adalah 0,07560.
4.2 Pengujian dan Analisis Data