BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Modal
Pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang
ataupun modal sendiri Darmadji dan Fakhruddin, 2001:3. Pasar modal seperti pada umumnya pasar tradisional, merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli dengan proses tawar menawar di dalamnya. Perbedaan yang terdapat diantara keduanya adalah barang yang diperdagangkan, bila pasar tardisional
menjual produk nyata, sedangkan pasar modal menjual produk abstrak. Produk abstrak yang diperjubalbelikan berupa dana yang bersifat abstrak. Sedangkan
dalam bentuk konkritnya, produk tersebut berupa lembar-lembar surat berharga sekuritas di bursa efek. Di dalam pasar modal, pelaku pasar modal akan
berinteraksi dengan cara jual-beli instrumen yang diperjualbelikan. Jual-beli ini terjadi akibat adanya kelebihan dana ataupun modal dari investornya dengan
keinginan mendapatkan nilai tambah dari proses tersebut. Instrumen yang dijual di pasar modal berupa saham, obligasi dan reksadana.
2.2 Saham
Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan Syahyunan, 2013:200. Yaitu
apabila modal telah disetor pada perusahaan kemudian surat berharga diterbitkan, maka seseorang atau sekelompok orang telah dinyatakan sebagai salah satu
Universitas Sumatera Utara
pemilik perusahaan tersebut. Saham merupakan salah satu sekuritas yang populer diperjualbelikan di pasar modal Tandelilin, 2001:18.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modalseseorang atau pihak badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroanterbatas. Dengan
menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebutmemiliki klaim hak tagih atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat
Umum Pemegang Saham RUPS www.idx.co.id
.
2.3 Jenis-jenis Saham
1. Saham Biasa common stock Saham biasa common stock merupakan sekuritas yang
menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Oleh sebab itu pemegang saham
memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham RUPS Tandelilin, 2001:18.
Secara umum, investasi dalam saham memungkinkan untuk diperolahnya returm yang lebih tinggi dibanding
dengan obligasi, walaupun untuk itu risiko yang dikandung juga lebih tinggi. Pemegang saham dapat menerima manfaat akhir atas
kepemilikannya baik dalam berupa dividen maupun keuntungan modal capital gain atau keduanya.
Biasanya, besar kecilnya dividen yang dibayarkan bervariasi. Akan tetapi, tidak semua dividen akan dibayarkan kepada pemilik saham,
kadang sebagian akan disisihkan untuk tambahan modal demi kebutuhan perusahaan, misalnya ingin lebih memperluas usaha.
Universitas Sumatera Utara
2. Saham Preferen Menurut Gumantri 2011:46 saham preferen adalah jenis saham
yang membayar kepada pemegang sahamnya bentuk dividen yang besarnya sudah ditetapkan di awal perjanjian namun tidak memiliki hak
kepemilikan atas perusahaan tersebut. Saham preferen sering disebut sebagai gabungan antara saham biasa dengan obligasi. Hal ini dikarenakan
pemberian dividen dilakukan secara tetap serta jumlahnya juga tetap, sesuai dengan perjanjian yang disepakati antar investor dengan
perusahaan, namun perbedaannya dengan obligasi adalah jangka waktunya yang tidak ditentukan, bisa jangka panjang ataupun jangka pendek.
Banyak investor memilih berinvestasi pada sekuritas ini karena akan memberikan keuntungan yang tinggi, tapi banyak juga yang meragukan
risikonya karena, apabila perusahaan mengalami likuidasi maka obligasi akan lebih dahulu dikembalikan modalnya. Adakalanya perusahaan
membeli kembali saham preferen kepada investornya, hal ini untuk menghindari pembayaran dividen yang tinggi Gumantri, 2011:32
Universitas Sumatera Utara
2.4 Manfaat dan Resiko Investasi Saham