Analisis Data Pengujian Hipotesis

Tabel 4.11 Tabel Hasil Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 261.693 51.755 5.056 .000 DER -3.667 11.561 -.075 -.317 .753 EPS -.496 .303 -.312 -1.636 .110 ROA -1.083 3.370 -.082 -.321 .750 Status_P.Modal -76.410 44.714 -.263 -1.709 .096 a. Dependent variable: absut Sumber: Hasil Olahan SPSS 19.0 for windows Berdasarkan Tabel 4.11 Hasil tampilan output SPSS menunjukkan Rasio DER, EPS, ROA dan Status Penanaman Modal secara signifikan mempengaruhi variabel dependen absolute absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data

Sumber: Hasil Olahan SPSS 19.0 for windows Tabel 4. 12 Hasil Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 370.431 90.566 4.090 .000 DER 20.412 20.230 .211 1.009 .320 EPS -2.007 .531 -.636 -3.782 .001 ROA 13.147 5.897 .501 2.230 .032 Status_P.Modal -165.884 78.244 -.288 -2.120 .041 a. Dependent Variable: Harga_saham Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.12, maka dapat diperoleh persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : Harga Saham= 370,431 + 20,412DER – 2,007EPS + 13,147ROA −165,884Status + e Persamaan diuraikan sebagai berikut: Konstanta sebesar 370,431 menyatakan bahwa jika nilai DER, EPS, ROA dan Status Penanaman Modal adalah nol, maka harga saham yang terjadi adalah sebesar Rp. 370,431. Koefisien variabel Debt to Equity Ratio DER sebesar 20,412 yang menyatakan bahwa setiap penambahan 1 DER akan menaikkan harga saham sebesar Rp. 20,412 dengan asumsi variabel lain tetap.Koefisien variabel Earning Per ShareEPSsebesar 2,007 yang menyatakan bahwa setiap penambahan 1 EPS akan menurunkan harga saham sebesar Rp. 2,007. Koefisien variabel Return on Assets ROA sebesar 13,147 yang menyatakan bahwa setiap penambahan 1 ROA akan menaikkan harga saham sebesar Rp. 13,147. Koefisien variabel Status Penanaman Modal variabel dummy sebesar 165,884 yang menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kepemilikan saham asing akan menurunkan harga saham sebesar Rp. 165,884.

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan oleh penulis yaitu “Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS, Return on Assets ROA dan Status Penanaman Modal memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan retail di Bursa Efek Indonesia” Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut : a. Uji Simultan Uji-F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika Fhitung Ftabel pada α = 5 Ho ditolak jika Fhitung F tabel pada α = 5 Tabel 4.13 Tabel Hasil Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1139737.815 4 284934.454 4.746 .003 a Residual 2221295.161 37 60035.004 Total 3361032.976 41 a. Predictors: Constant, Status_P.Modal, DER, EPS, ROA b. Dependent Variable: Harga_saham Sumber: Hasil Olahan SPSS 19.0 for windows Dari tabel 4.13 diperoleh bahwa Ftabel = 4,746 Nilai Ftabel diperoleh dari tabel F dimana : df pembilang = k-1 = 4 df penyebut = n-k = 38 Nilai F tabel yang diperoleh sebesar 4,746 sehingga F hitung Ftabel yaitu 2,626 dan tingkat signifikansinya 0,03 0,05 menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti pengaruh variabel independen yaitu Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS, Return on Assets ROA dan Status Penanaman Modalsecara bersama-sama adalah positif dan signifikan Universitas Sumatera Utara terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan oleh penulis bahwa variabel bebas yaitu DER, EPS, ROA dan Status Penanaman Modal mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan retail di Bursa Efek Indonesia. b. Uji Parsial Uji-t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara DER, EPS, ROA dan Status Penanaman Modal terhadap harga saham hal ini dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel pada tingkat signifikansi 5.Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H0 : b1 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel DER secara parsial terhadap Harga Saham perusahaan retailyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H0 : b1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel DER secara parsial terhadap Harga Saham padaperusahaan retailyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara H0 : b2 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel EPS secara parsial terhadap Harga Saham padaperusahaan retailyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H0 : b2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel EPS secara parsial terhadap Harga Saham padaperusahaan retailyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H0 : b3 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel ROA secara parsial terhadap Harga Saham pada industri kimia dan dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H0 : b3 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel ROA secara parsial terhadap Harga Saham pada industri kimia dan dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H0 : b4 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Status Penanaman Modal Variabel Dummy secara parsial terhadap Harga Saham pada industri kimia dan dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara H0 : b4 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Status Penanaman Modal Variabel Dummy secara parsial terhadap Harga Saham pada industri kimia dan dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini thitung akan dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah: Terima H0 bila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Tolak H0 terima H1 bila t hitung t tabel atau t hitung -t tabel. Nilai t hitung dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Tabel Hasil Uji Secara Parsial Uji t Sumber: Hasil Olahan SPSS 19.0 for windows Analisa tabel 4.14 untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS, Return on Assets ROA dan Status Penanaman Modal terhadap Harga Saham Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 370.431 90.566 4.090 .000 DER 20.412 20.230 .211 1.009 .320 EPS -2.007 .531 -.636 -3.782 .001 ROA 13.147 5.897 .501 2.230 .032 Status_P.Modal -165.884 78.244 -.288 -2.120 .041 a. Dependent Variable: Harga_saham Universitas Sumatera Utara pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh Debt to Equity Ratio DER terhadap harga saham Variabel DER memiliki hasi t hitung sebesar 1.009 berarti lebih kecil dari t tabel yaitu 2,020 dengan signifikansi 0,320 yang berarti lebih besar dari 0,05 hipotesis ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa DER berpengaruh tidak signifikan terhadapa harga saham. Hal ini menguatkan pendapat Budiyanto dan Pamungkas 2013:64 yang melakukan penelitian pada perusahaan retail yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio DER memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap harga saham, hal ini disebabkan karena Debt to Equity Ratio DERyang tinggi akan menunjukkan proporsi modal sendiri yang tinggi untuk membiayai hutang. Karena proporsi hutang yang tinggi akan juga menimbulkan resiko yang tinggi dan para investor akan menetapkan bahwa tingkat keuntungan juga akan meningkat atas tiap rupiah yang diinvestasikan pada perusahaan tersebut, sehingga nilai perusahaan akan menurun. Penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan profitabilitas, di lain pihak hutang tinggi juga akan meningkatkan resiko. 2. Pengaruh Earning Per Share EPS terhadap harga saham Variabel EPS memiliki hasil t hitung sebesar -3,782 lebih kecil dari –t tabel yaitu -0,020 dengan tingkat signifikansi 0,001 yang Universitas Sumatera Utara berarti lebih kecil dari 0,05 hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa EPS berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Pamungkas dan Budiyanto 2013:64 yang melakukan penelitian pada perusahaan retail yang menyatakan bahwa Earning Per Share EPS memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Dengan nilai hasil t hitung negatif, bahwa dapat disimpulkan bahwa EPS yang meningkat akan menurunkan harga saham, hal ini tidak sesuai dengan teori dari Darmadji dan Fakhruddin 2001:139 yang menyatakan bahwa semakin tinggi EPS akan menggembirakan pemegang saham, sehingga bisa meningkatkan nilai perusahaan yang mengindikasikan harga saham juga meningkat, perbedaan ini terjadi kemungkinan dikarenakan nilai EPS yang tidak konsisten karena menggunakan laba bersih sebagai numerator dan jumlah saham beredar sebagai pembagi denominator sehingga meskipun laba menurun jika jumlah saham beredar dikurangi makan EPS akan tetap meningkat Meythi, et al. dalam Hanafi dan Halim 2011:19, hal inilah yang akan menyebabkan meskipun EPS meningkat harga saham akan menurun. 3. Pengaruh Return on Assets ROA terhadap harga saham Variabel ROA memiliki hasil thitung sebesar 2,230 lebih besar dari t tabel sebesar 0,020 dengan tingkat signifikansi 0,032 yang Universitas Sumatera Utara berarti lebih kecil dari 0,05 hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa ROA memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hal ini sesuai dengan penelitian Pamungkas dan Budiyanto 2013:64 yang melakukan penelitian pada perusahaan retail yang menyatakan bahwa Return on Assets ROA memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham, oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa jika ROA meningkat maka harga saham akan ikut meningkat. Hal ini sesuai dengan teori dari Abigael dan Ika 2008:78, menyatakan bahwa semakin besar ROA, maka semakin baik karena tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan sehingga tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan akan meningkat yang nantinya akan meningkatkan harga saham. 4. Pengaruh Status Penanaman Modal terhadap harga saham Variabel Status Penanaman Modal memiliki hasil t hitung sebesar -2,120 lebih kecil dari –t tabel yaitu -0,020 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,041 yang lebih kecil dari 0,05 hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa Status Penanaman Modal memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Artinya, saham yang kepemilikan domestiknya lebih dari 60 akan mempunyai harga saham yang lebih tinggi. Hal ini menguatkan penelitian Ucok 2009 yang melakukan penelitian pada perusahaan perbankan yang menyatakan bahwa kepemilikan Universitas Sumatera Utara saham asing mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Penyebab terjadinya pengaruh negatif ini kemungkinan karena kinerja investor asing buruk dalam transaksi non-initiated dan transaksi-transaksi dengan counterpart lokal. Kinerja investor asing lebih menjadi lebih baik ketika bertransaksi dengan sesama investor asing dan transaksi initiated order Irawan dan Muhardi dalam Agarwal et al 2013:17. Hal inilah yang menyebabkan kepemilkian saham asing berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham karena dapat diindetifikasikan bahwa penyebab kekalahan investor asing adalah karena perilaku agresif dalam bertransaksi dengan investor lokal, sehingga investor menjadi tidak percaya pada perusahaan yang kepemilikan sahamnya oleh pihak asing, yang akan menyebabkan nilai perusahaan menjadi menurun dan juga mengindikasikan penurunan harga saham.

3. Uji Koefisien Determinasi R²

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 74 95

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON EQUITY DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal - Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10