2.10 Return on Asset ROA
Return on Asset ROA merupakan rasio yang menunjukkan seberapa mampu perusahaan menggunakan aset yang ada untuk menghasilkan
memperoleh laba atau keuntungan Gumantri, 2011: 113. Pengembalian atas aset yang dimiliki oleh perusahaan, akan menentukan bahwa penggunaan atas aset
yang digunakan memberikan keuntungan. Rumus untuk menghitung ROA menurut Syahyunan 2013: 94 adalah sebagai berikut:
������ �� ����� ROA = Laba Bersih
Total Aset × 100
2.11 Struktur Modal
Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing yang diartikan dalam hal ini adalah hutang jangka
panjang maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi keputusan sehubungan dengan struktur modal. Pertama adalah risiko bisnis perusahaan, atau tingkat risiko yang terkandung pada
aktiva perusahaan apabila ia tidak menggunakan utang. Faktor kedua adalah posisi pajak perusahaan, alasan utama yang menggunakan utang adalah karena
biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak, sehingga menurunkan biaya utang yang sesungguhnya, akan tetapi jika sebagian besar dari pendapatan
perusahaan telah terhindar dari pajak karena penyusutan yang dipercepat atau kompensasi kerugian, maka tarif pajaknya akan rendah apabila pajak bersifat
progresif dan keuntungan-keuntungan akibat penggunaan utang juga akan mengecil.Faktor ketiga adalah fleksibilitas keuangan atau kemampuan untuk
Universitas Sumatera Utara
menambah modal dengan persyaratan yang masuk akal dalam keadaan yang kurang menguntungkan.
2.12 Penanaman Modal
Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 2007, penanaman modal adalah segala bentuk kegiatanmenanam modal, baik oleh penanam modal dalam
negerimaupun penanam modal asing untuk melakukan usahadi wilayah negara Republik Indonesia.
1. Penanaman Modal Asing Penanaman modal di Indonesia diatur dengan Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2007, dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan penanaman modal asing adalah kegiatan menanamkan modal untuk
melaksanakan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanaman modal asing, baik yang menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanaman modal dalam negeri.Penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroanterbatas
berdasarkan hukum Indonesia danberkedudukan di dalam wilayah negara RepublikIndonesia, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.
Penanaman modal asing lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya jangka panjang, banyak memberikan andil dalam alih
teknologi, keterampilan manajemen, dan membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja inilah yang sangat penting bagi negara yang sedang
berkembang karena terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja Bapepam
Universitas Sumatera Utara
2. Penanaman Modal Domestik
Penanaman modal domestik atau penanaman modal dalam negeri menurut Undang-Undang No 25 Tahun 2007 adalah kegiatan
menanaman modal untuk melaksanakan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan
menggunakan modal dalam negeri domestik. Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalambentuk badan usaha yang berbentuk badan
hukum, tidakberbadan hukum atau usaha perseorangan, sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.13 Status Penanaman Modal
Status penanaman modal merupakan penentuan status kepemilikan saham atas suatu perusahaan. Status kepemilikan itu terbagi menjadi dua yaitu
kepemilikan saham oleh investor asing atau domestik. Kepemilikan tersebut akan ditentukan oleh berapa besar presentase kepemilikan oleh pihak asing atau
domestik. Presentase tersebut dapat dimiliki oleh perseorang maupun institusional.
2.14 Harga Saham
Harga saham adalah faktor yang membuat para investormenginvestasikan dananya di pasar modal dikarenakan dapatmencerminkan tingkat pengembalian
modal. Pada prinsipnya, investormembeli saham adalah untuk mendapatkan dividen serta menjual sahamtersebut pada harga yang lebih tinggi capital
gain.Para emiten yangdapat menghasilkan laba yang semakin tinggi akan meningkatkan tingkatkembalian yang diperoleh investor yang tercemin dari harga
Universitas Sumatera Utara
sahamperusahaan tersebut.Hal yang harus diperhatikan oleh investor yang terlibat kegiatan dipasar modal atau manajemen perusahaan terbuka yang sahamnya
tercatat di pasar modal karena indikasi harga saham dapat pula dijadikan ukuran nilai perusahaan.Nilai saham ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham
yang bersangkutan di pasar bursa.
2.15Pengaruh Debt to Equity Ratio DER Terhadap Harga Saham
Menurut Gumantri 2011:113 pada prinsipnya, Rasio Leverage memberikan gambaran tentang tingkat kecukupan utang perusahaan. Artinya, seberapa besar
porsi utang yang ada pada perusahaan jika dibandingkan dengan modal atau aset yang ada. Semakin tinggi rasio Leverage suatu perusahaan, maka hal ini dapat
mengindikasikan bahwa buruk keadaan keuangan perusahaan tersebut, karena semakin tinggi tinggi pula resiko keuangan yang ditanggung perusahaan tersebut.
Hal ini disebabkan karena semakin besar proporsi dana yang berasal utang Halim, 2001:158. Rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Debt to Equity Ratio DER. Umumnya semakin tinggi DER suatu perusahaan akan mengurangi keinginan investor untuk berinvestasi, karena akan banyak
kewajiban yang harus dibayar yang akan menyebabkan laba yang seharusnya diterima oleh investor kelak akan berkurang, hal inilah yang akan membuat harga
saham menurun. Harga saham juga bisa meningkat apabila DER menurun, karena akan membuat investor ingin berinvestasi pada perusahaan tersebut.
2.16 Pengaruh Earning Per Share EPS Terhadap Harga Saham