estrogen pada wanita yang telah mengalami menopause yang menghasilkan produksi hormon pituitary dan hormon saraf lain yang berlebihan. Namun
demikian hubungan antara tingginya resiko hipertensi dengan masa menopause pada wanita belum terlalu jelas Kaufmann, 2005.
2. Lama pasien dirawat
Kisaran lama rawat inap pasien hipertensi geriatri di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta antara 3 sampai 17 hari. Frekuensi masuk rumah
sakit lebih dari satu kali dalam satu tahun dengan keluhan yang sama ditemukan pada 2 pasien.
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah yang sulit dikembalikan menjadi normal jadi untuk mengontrol tekanan darah pasien harus minum obat
sepanjang hidupnya Nafrialdi, 2007. Komplikasi terjadi akibat tekanan darah yang tidak terkontrol dalam jangka waktu yang lama. Lama rawat inap
berhubungan dengan penyakit penyerta pasien atau seberapa parah hipertensi yang di derita pasien dan keefektifan obat yang diberikan kepada pasien yang
ditunjukkan dengan penurunan tekanan darah dan perbaikan kondisi pasien.
Tabel 7. Distribusi lama pasien hipertensi geriatri dirawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
No Lama Rawat Inap hari
Jumlah pasien Persentase
1 1-7
22 57,9
2 8-14
13 34,21
3 14
3 7,9
Total 38
100
3. Penyakit penyerta
Pasien hipertensi geriatri mempunyai riwayat penyakit dan penyakit penyerta yang berbeda. Riwayat penyakit pasien semuanya adalah penderita
27
hipertensi, dan yang lain menderita diabetes mellitus, stroke. Adanya hipertensi, baik hipertensi maupun kombinasi sistolik dan diastolik merupakan
faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk orang lanjut usia. Hipertensi masih merupakan faktor risiko utama untuk stroke, gagal jantung dan penyakit
koroner, dimana peranannya diperkirakan lebih besar dibandingkan pada orang yang lebih muda Kuswardhani, 2005.
Tabel 8. Penyakit penyerta pasien hipertensi geriatri di instalasi rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta
No Penyakit
Frekuensi Persentase
1 Stroke
28 73,68
2 Myalgia
2 5,26
3 Hiperkolesterolemia
1 2,63
4 Polineuropathy
1 2,63
5 Decomp cordis
1 2,63
6 DM
1 2,63
7 Ichialgia sinistra
gagal badan kiri 1
2,63 8
ICH 1
2,63 9
Sifilis 1
2,63 10
Tanpa penyakit penyerta 1
2,63 Total
38 100
Dalam penelitian ini tampak penyakit penyerta yang paling banyak adalah stroke 73,68. Stroke adalah terganggunya suplai darah ke otak,
mengakibatkan kerusakan jaringan otak. Gangguan dapat disebabkan oleh gumpalan yang menghambat aliran darah, atau oleh pendarahan dalam otak
dari pecahnya pembuluh darah Anonim
a
, 2006. Pada kebanyakan pasien lanjut usia hipertensi merupakan penyakit
kronis dan menahun. Hipertensi lama dan atau berat dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan organ target organ damage pada jantung, otak,
28
ginjal, mata dan pembuluh darah perifer. Pada otak dapat terjadi stroke karena pecahnya pembuluh darah serebral Nafrialdi, 2007.
Dalam penelitian, terdapat pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal dan hati. Penurunan fungsi ginjal diukur dengan SeCr yang kemudian
dihitung dengan rumus Jellife untuk mengetahui klirens kratinin dan pengukuran fungsi hati dengan AST dan ALT. Jumlah pasien yang mengalami
penurunan fungsi ginjal dan hati dapat dilihat dalam tabel 9 dan 10.
Tabel 9. Jumlah pasien yang mengalami penurunan fungsi hati
No Status organ
Jumlah pasien Persentase
1 Penurunan fungsi hati
13 34,21
2 Fungsi hati normal
25 65,79
Total 38
100
Tabel 10. Jumlah pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal
No Status organ
Jumlah pasien Persentase
1 Penurunan fungsi ginjal
27 71,05
2 Fungsi ginjal normal
11 28,95
Total 38
100
B. Pola Peresepan Berdasarkan Golongan dan Jenis