BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah kesehatan usia lanjut adalah khas yang timbul akibat interaksi proses menua dan penyakit pada satu individu. Perubahan fisiologik akibat
proses menua, multipatologik, presentasi penyakit tidak spesifik, dan penurunan status fungsional dapat berpengaruh terhadap terapi obat yang
berujung pada problem yang berkaitan dengan obat Drug Related Problems Pramantara, 2007.
Perubahan paling berarti dalam usia lanjut ialah berkurangnya fungsi ginjal dan menurunnya creatinin clearance, walaupun tidak terdapat penyakit
ginjal atau kadar kreatininnya normal. Hal ini menyebabkan ekskresi obat sering berkurang, dengan akibat perpanjangan atau intensitas kerjanya
Darmansjah, 2006. Munculnya DRPs dapat dipicu dengan semakin meningkatnya jenis
dan jumlah obat yang dikonsumsi pasien untuk mengatasi berbagai penyakit yang diderita seperti pada pasien lanjut usia Rahmawati et al., 2007. Dengan
masalah medik yang kompleks complex medicine yang umumnya ditemui pada pasien lanjut usia, menyebabkan golongan usia ini rentan terhadap
timbulnya masalah-masalah yang berkaitan dengan obat Drug Related Problems
Pramantara., 2007. Penelitian selama tiga tahun oleh Minnesota Pharmaceutical Care
Project terhadap 9399 pasien, dan dari jumlah 5544 kasus DRPs yang terjadi
1
23 membutuhkan terapi obat tambahan, 15 diidentifikasi dari pasien yang menerima obat salah, 8 karena obat tanpa indikasi yang valid, 6 di
antaranya karena dosis yang terlalu tinggi dan dosis yang terlalu rendah 16, sedangkan penyebab umum lainnya Adverse Drug Reaction ADRs sebanyak
21. Pemberian dosis yang tidak tepat menyebabkan tujuan terapi tidak tercapai, sehingga memperlama waktu rawat inap dan menghambat
kesembuhan Cipolle et al., 1998. Dalam penelitian di Norwegia, di laporkan kejadian DRPs terjadi
1,9 di instalasi kardiologi; 2,0 dari instalasi geriatri; 2,1 dari instalasi pengobatan; dan 2,3 dari instalasi rheumatology. DRPs paling sering terjadi
dalam kelompok pasien adalah dosis non optimal kardiologi, respiratori, dan geriatri dan membutuhkan obat tambahan rheumatology Anonim, 2004.
Tingginya angka kejadian hipertensi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yaitu menempati nomor 8 143 pasien dari 10
besar peringkat penyakit yang diderita pasien di rumah sakit tersebut, menjadi salah satu alasan dipilihnya Rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta
sebagai tempat penelitian. Hasil penelitian tentang medication errors di Rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta menunjukkan angka kejadian prescribing
error meliputi penulisan obat dengan dosis yang lebih besar 4,35 dan
penulisan obat dengan dosis yang lebih kecil 1,45 Mutmainah, 2004.
2
B. Perumusan Masalah