18
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia SDM yang berkualitas, ini dapat dilakukan melalui peningkatan ilmu pengetahuan,
teknologi dan perubahan perilaku. Perguruan tinggi harus mampu menciptakan SDM yang berkompetensi, memiliki kemampuan berdaya saing, yang akhirnya mampu
bekerja lebih efektif dan efisien di berbagai bidang. Oleh sebab itu, pimpinan dan dosen di Perguruan Tinggi perlu melakukan pembenahan-pembenahan setiap
komponen pendidikan yang ada didalamnya. Salah satu komponen penting yang perlu dibenahi adalah kinerja dosen.
Peningkatan kinerja dosen harus dilakukan perguruan tinggi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang dikemukakan pada Undang-Undang
Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 : “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mewujudkan hal tersebut maka perguruan tinggi harus menerapkan kebijakan kepada setiap dosennya untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi mengharuskan seorang dosen untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian
kepada masyarakat. Bidang pendidikan dan pengajaran dimaksud untuk menghasilkan manusia terdidik yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap,
yang artinya melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran diharapkan dapat melahirkan lulusan atau sarjana yang berilmu, berakhlak mulia dan memiliki
ketrampilan. Untuk itu di dalam kegiatan pembelajaran, seorang dosen dituntut menguasai berbagai kemampuan teknis dan non teknis mulai dari merancang,
melaksanakan sampai mengevaluasi kegiatan belajar mengajar. Pada bidang penelitian, perguruan tinggi diharapkan dapat melahirkan teori,
konsep dan metodologi serta model dan informasi baru yang dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Untuk itu dosen diharapkan
mampu melahirkan ide-ide, konsep dan gagasan yang dituangkan baik melalui kegiatan penelitian, pembuatan buku ajar, menulis artikel maupun karya-karya ilmiah
lainnya. Lahirnya berbagai macam karya penelitian dan karya-karya tulis lainya merupakan indikator dari dosen yang berkualitas serta memiliki kinerja yang tinggi.
Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat diharapkan keberadaan lembaga pendidikan tinggi dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tenaga
kepada masyarakat guna mencapai kemajuan bangsa. Optimalisasi proses dan aspek manajemen sumber daya manusia dosen memiliki posisi yang penting dalam
Universitas Sumatera Utara
membentuk mutu lulusan maupun mutu lembaga secara umum. Posisi itu diperkuat dengan fakta bahwa dosen memiliki otoritas tinggi dalam proses akademik
sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang guru dan dosen Nomor 14 Tahun 2005, bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Oleh sebab itu diharapkan seluruh dosen dituntut untuk aktif, kreatif, inovatif
dan produktif dalam rangka mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional dalam bidangnya guna
menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Selanjutnya kualitas lulusan perguruan tinggi juga ditentukan oleh
kompetensi dosen dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdiannya kepada masyarakat. Berdasarkan konsep diatas, maka kinerja dosen dapat dimaknai
sebagai seluruh aktivitas yang dilakukan dosen terkait tugas dan fungsi dosen dalam mencerdaskan SDM lulusan Perguruan Tinggi, termasuk kinerja dosen di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi STIE Nusa Bangsa Medan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap kinerja dosen di STIE Nusa
Bangsa Medan, dijumpai sebagian dosen yang mengajar tanpa membuat program pengajaran, penggunaan waktu mengajar dalam perkuliahan masih kurang maksimal,
dan jumlah dosen yang melahirkan karya ilmiah baik melalui penelitian dan pemikiran masih rendah. Berdasarkan data yang diperoleh jumlah penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dosen tetap STIE Nusa Bangsa Medan, dalam 5 tahun terakhir hanya sebanyak 3 studi. Hal ini sangat bertolak belakang dengan jumlah dosen tetap STIE
Nusa Bangsa Medan sebanyak 32 orang. Kinerja dosen dalam pengajaran sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja. Bila
motivasi kerja dosen rendah maka kinerja mengajar dosen juga rendah, hal ini dapat dilihat dari semangat dosen memberikan pembelajaran. Motivasi adalah serangkaian
sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang
memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Berdasarkan pengamatan dan studi pendahuluan yang dilakukan terhadap
ketua jurusan dan mahasiswa, masih di dapatkan dosen yang mengajar tidak sesuai dengan yang diharapkan, ada dosen yang hanya memberikan latihan tanpa ada proses
belajar mengajar, dan dosen datang tidak tepat waktu. Hal lain yang mempengaruhi motivasi dosen adalah lingkungan kerja dan
insentif. Kondisi yang nyaman dapat membantu seorang dosen dalam mengajar, kerena dapat membuat dosen lebih berkonsentrasi, manfaat lingkungan kerja adalah
menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah
pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Permasalahan yang terjadi di STIE Nusa Bangsa Medan adalah kurang nyamannya dosen dalam memberikan pengajaran
dikarenakan gangguan-gangguan yang ada disekitar kampus yaitu kebisingan yang ada disekitar yang membuat dosen kurang berkonsentrasi dalam mengajar. Dalam hal
Universitas Sumatera Utara
memotivasi dosen untuk berbuat lebih baik, maka pemberian insentif adalah salah satu cara untuk memotivasi dosen. Insentif merupakan suatu usaha dari perguruan
tinggi untuk memberikan tambahan diluar gaji, biasa untuk mendorong dosen agar bekerja lebih giat lagi dan bersemangat guna meningkatkan kinerjanya. Pemberian
insentif terhadap dosen di STIE Nusa Bangsa Medan dirasa kurang untuk memotivasi dosen agar bekerja lebih baik, karena insentif yang diberikan dianggap kurang, dan
ini dianggap sebagai salah satu hal yang mengakibatkan motivasi dosen rendah. Selain motivasi, hal lain yang mempengaruhi kinerja dosen adalah
kepemimpinan ketua jurusan. Dalam kebanyakan hal, kinerja seorang pegawai akan timbul karena pengaruh pemimpin yang efektif, sehingga efektivitas kepemimpinan
akan tampak bagaimana dapat memotivasi pegawainya secara efektif. Kepemimpinan yang handal merupakan syarat mutlak bagi suatu organisasi termasuk perguruan
tinggi yang membutuhkan tingkat koordinasi yang tinggi. Kepemimpinan adalah seni dan keterampilan dari seseorang untuk mempengaruhi orang lain, supaya suka dan
mau bekerja sehingga tujuan dan keinginan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Pemimpin memiliki peranan yang penting dalm mengelola sumber daya
manusia yang dipimpinya agar tujuan-tujuan yang diharapkan dapat terwujud. Pemimpin menpunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap
keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpinya.
Universitas Sumatera Utara
Seorang pimpinan diharapkan dapat memberikan arahan untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional sebab dosen memiliki tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Agar dosen dapat
menjalankan tugasnya dalam mencapai tujuan pendidikan nasional maka haruslah didukukng oleh lingkungan kerja yang baik. Kepemimpinan yang berlangsung di
STIE Nusa Bangsa Medan saat ini dianggap kurang menunjang kinerja dosen. Dari studi pendahuluan dan pengamatan terhadap dosen di STIE Nusa Bangsa Medan,
diperoleh gambaran bahwa ketua jurusan kurang memperhatikan kinerja dosen. Beberapa hal yang diperoleh penulis diantaranya kurangnya dalam memberikan
arahan terhadap tugas mengajar dosen, tidak terlibat dalam penyelengaraan proses belajar mengajar pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, kurang
dalam pembinaan dosen, dan kurang menjaga hubungan baik antara pimpinan, dan dosen.
1. 2. Perumusan Masalah