“Di SMA, saya juga buat rencana dan strategi belajar. Nah, pas kuliah, saya ngerasa perlu lebih ekstra untuk rutin menggunakan strategi belajar
dan rencana-rencana belajar, misalnya waktu dosen jelasin, saya nyatat karena gak kayak SMA, ada dikasih waktu nyatatnya, makanya pas kuliah
ini kan harus lebih ekstra. Trus ngulang materi kuliah biar bisa nyicil buat ujian, diskusi sama temen atau dosen, kadang-kadang saya juga bikin
pengaturan kayak rumus-rumus gitu biar bahan kuliah mudah dihapal. Yaa… Alhamdulillah dengan cara ini, saya selalu merasa yakin saat
menjawab soal di waktu ujian. IPK saya pun gak pernah anjlok, mudah- mudahan…”
Komunikasi Personal, 18 Maret 2011 Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti merasa perlu melakukan
suatu penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara self-efficacy dengan self-regulated learning pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara self-efficacy dengan self-regulated learning pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self- efficacy dengan self-regulated learning pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi di bidang psikologi khususnya psikologi pendidikan, terutama mengenai self-regulated
learning pada individu, khusunya individu sebagai mahasiswa dan kaitannya dengan self-efficacy yang dimiliki oleh individu tersebut.
Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya sumber kepustakaan di bidang psikologi pendidikan sehingga hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai penunjang untuk bahan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan kepada individu khususnya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
untuk meningkatkan self-efficacy dan self-regulated learning mereka.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan Berisi uraian singkat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Bab II : Landasan Teori Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan
permasalahan. Teori yang terdapat dalam bab ini adalah terori mengenai self- efficacy, teori self-regulated learning, teori mahasiswa, dan hubungan antara self-
efficacy dengan self-regulated learning. Dalam bab ini juga dimuat tentang hipotesa penelitian.
Bab III : Metode Penelitian Bab ini menjelaskan tentang identifikasi variabel penelitian, definisi
operasional, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengambilan data, uji validitas, uji daya beda dan reliabilitas alat ukur, metode analisa data
serta hasil uji coba alat ukur penelitian. Bab IV: Analisa Data dan Pembahasan
Bab ini akan menjelaskan tentang gambaran subjek penelitian, laporan hasil penelitian yang meliputi kategorisasi data penelitian, hasil uji asumsi
meliputi uji normalitas dan linieritas, hasil utama penelitian, dan pembahasan. Bab V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini memuat mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya. Selain itu, bab ini juga akan memuat saran untuk
penyempurnaan penelitian berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
A. SELF-EFFICACY
1. Pengertian Self-efficacy
Self-efficacy merupakan salah satu kemampuan pengaturan diri individu. Konsep self-efficacy pertama kali dikemukakan oleh Bandura. Self-efficacy
mengacu pada persepsi tentang kemampuan individu untuk mengorganisasi dan mengimplementasi tindakan untuk menampilkan kecakapan tertentu Bandura,
1986, Baron dan Byrne 2000 mengemukakan bahwa self-efficacy merupakan penilaian individu terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan
suatu tugas, mencapai suatu tujuan, dan menghasilkan sesuatu. Di samping itu, Schultz 1994 mendefinisikan self-efficacy sebagai perasaan kita terhadap
kecukupan, efisiensi, dan kemampuan kita dalam mengatasi kehidupan. Berdasarkan persamaan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa self-efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu mengenai kemampuan dirinya untuk untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas,
mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk menampilkan kecakapan tertentu.
2. Dimensi Self-efficacy
Bandura 1997 mengemukakan bahwa self-efficacy individu dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara