Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Metode Analisa Data

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data dan pengambilan keputusan hasil penelitian Hadi, 2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional kuantitatif, dimana penelitian korelasional menurut Azwar 2000 bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self-efficacy dengan self-regulated learning pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Dalam penelitian jenis ini, data yang dikumpulkan hanya untuk memverifikasi dan menggambarkan ada tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti, namun tidak dapat menerangkan sebab-sebab hubungan tersebut Hadi, 2000.

A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas Independent Variabel Variabel bebas dalam penelitian ini adalah self-efficacy. 2. Variabel Tergantung Dependent Variabel Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah self-regulated learning. Universitas Sumatera Utara

B. Definisi Operasional 1.

Self-efficacy Self-efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu mengenai kemampuan dirinya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk menampilkan kecakapan tertentu. Self-efficacy diungkap dengan skala self-efficacy yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi self-efficacy menurut Bandura 1997, yaitu tingkat kesukaran level, penguasaan materi generality, dan kekuatan strength. Tinggi rendahnya self-efficacy dilihat melalui tinggi rendahnya skor yang diperoleh pada skala self-efficacy. Semakin tinggi skor skala yang diperoleh akan menunjukkan bahwa subjek memiliki self-efficacy yang tinggi dan sebaliknya semakin rendah skor skala yang diperoleh akan menunjukkan bahwa subjek memiliki self-efficacy yang rendah.

2. Self-regulated Learning

Self-regulated learning merupakan proses dimana siswa mengaktifkan pikirannya, perasaan dan tindakan yang diharapkan dapat mencapai tujuan khusus pendidikan, dengan menerapkan strategi-strategi yaitu: evaluasi terhadap diri self- evaluating, mengatur dan mengubah materi pelajaran organizing and transforming, membuat rencana dan tujuan belajar goal setting planning, mencari informasi seeking information, mencatat hal penting keeping record monitoring, mengatur lingkungan belajar environtmental structuring, konsekuensi setelah mengerjakan tugas self-consequating, mengulang dan mengingat rehearsing memorizing, meminta bantuan teman sebaya seek peer assistance, meminta bantuan guru seek teacher Universitas Sumatera Utara assistance, meminta bantuan orang dewasa seek adult assistance, mengulang tugas atau test sebelumnya review testwork, mengulang catatan review notes, mengulang buku pelajaran review text book. Dalam penelitian ini, self-regulated learning akan diukur dengan menggunakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan empat belas strategi self-regulated learning dari Zimmerman dan Martinez-Pons tersebut. Tinggi rendahnya self-regulated learning dilihat melalui tinggi rendahnya skor yang diperoleh pada skala self-regulated learning. Semakin tinggi skor skala yang diperoleh akan menunjukkan bahwa subjek memiliki self-regulated learning yang tinggi dan sebaliknya semakin rendah skor skala yang diperoleh akan menunjukkan bahwa subjek memiliki self-regulated learning yang rendah.

C. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi

Menurut Hadi 2000, populasi adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki dan mempunyai minimal satu sifat yang sama atau ciri-ciri yang sama dan untuk siapa kenyataan yang diperoleh dari subjek penelitian hendak digeneralisasikan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara angkatan 2008, 2009, dan 2010.

2. Sampel

Menurut Hadi 2000, sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan untuk menentukan sifat-sifat serta ciri-ciri yang dikendalikan dari populasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 90 orang yang terdiri dari 30 mahasiswa angkatan 2008, Universitas Sumatera Utara 30 mahasiswa angkatan 2009, dan 30 mahasiswa angkatan 2010. Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tidak sedang dalam masa Penundaan Kegiatan Akademik.

3. Metode Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan pengambilan sampel random sederhana. Pengambilan sampel secara random sederhana dilakukan dengan undian, yaitu mengundi nama-nama subjek dalam populasi Azwar, 1997.

D. Alat Ukur yang Digunakan

Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini menggunakan metode skala. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2000. Pertimbangan penggunaan skala dalam pengukuran self-efficacy dan self- regulated learning adalah sebagai berikut : 1. Subjek adalah individu yang paling tahu tentang dirinya. 2. Apa yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya cenderung sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti Hadi, 2000. Universitas Sumatera Utara Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self-efficacy dan skala self-regulated learning. Skala ini menggunakan skala model Likert dimana peneliti menggunakan 5 pilihan jawaban, yaitu STS sangat tidak sesuai, TS tidak sesuai, R ragu-ragu, S sesuai, dan SS sangat sesuai. Penilaian bergerak dari 1 sampai 5 untuk aitem-aitem yang favorable dan 5 sampai 1 untuk aitem-aitem yang unfavorable. Respon dari item favorable akan memiliki bobot nilai 5 untuk respon SS sangat sesuai, 4 untuk respon S sesuai, 3 untuk respon R ragu-ragu, 2 untuk respon TS tidak sesuai, dan 1 untuk respon STS sangat tidak sesuai. Respon dari item unfavorable akan memiliki bobot nilai 1 untuk respon SS sangat sesuai, 2 untuk respon S sesuai, 3 untuk respon R ragu-ragu, 4 untuk respon TS tidak sesuai dan 5 untuk respon STS sangat tidak sesuai.

1. Skala Self-efficacy

Skala Self-efficacy disusun berdasarkan dimensi self-efficacy menurut Bandura 1997, yaitu : a. Tingkat kesulitan level Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang dihadapi individu. Individu dengan self-efficacy yang tinggi akan menganalisis tingkat kesulitan tugas yang dicoba dan menghindari tugas di luar batas kemampuannya. Individu dengan self-efficacy yang tinggi akan menganalisa tugas-tugas sebagai tugas yang masih dalam batas kemampuaannya. b. Penguasaan terhadap materi generality Universitas Sumatera Utara Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tugas yang dihadapi individu. Individu dengan self-efficacy yang tinggi akan ditandai dengan pengharapan untuk dapat menyelesaikan seluruh tugasnya secara penuh. c. Tingkat kekuatan strength Tingkat kekuatan menggambarkan kemantapan keyakinan individu terhadap kemampuannya. Siswa yang memiliki self-efficacy yang tinggi akan memiliki keyakinan yang mantap sehingga pantang menyerah dan ulet dalam meningkatkan usahanya dan berani menghadapi rintangan. Setiap aitem dalam skala self-efficacy terdiri dari pernyataan dengan 5 pilihan jawaban, yaitu STS sangat tidak sesuai, TS tidak sesuai, R ragu-ragu, S sesuai, dan SS sangat sesuai. Di dalam alat ukur juga tertera identitas diri yang harus diisi oleh responden. Identitas diri tersebut meliputi nama, NIM Nomor Induk Mahasiswa, usia, jenis kelamin, fakultas, semester, dan angkatan. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan yang mendukung favorable dan tidak mendukung unfavorable. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1-5. Bobot penilaian untuk pernyataan favorable yaitu: STS=1, TS=2, R=3, S=4, SS=5. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavorable yaitu: STS=5, TS=4, R=3, S=2, SS=1. Blue print aitem uji coba skala self-efficacy dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Blue Print Skala Self-efficacy No. Aspek Jenis Aitem Total Bobot F UF Universitas Sumatera Utara 1. Tingkat kesulitan level 1, 5, 14, 17 2, 9, 20, 21 8 36,36 2. Penguasaan terhadap materi generality 10, 15, 22 3, 6, 19 6 27,27 3. Tingkat kekuatan strength 4, 7, 11, 18 8, 12, 13, 16 8 36,36 Jumlah 11 11 22 100

2. Skala Self-regulated Learning

Self-regulated learning akan diukur dengan menggunakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan empat belas strategi self-regulated learning dari Zimmerman dan Martinez-Pons dalam Boerkarts, Pintrich, Zeidner, 2000 yaitu: 1 Evaluasi terhadap diri self-evaluating, 2 Mengatur dan mengubah materi pelajaran organizing and transforming, 3 Membuat rencana dan tujuan belajar goal setting planning, 4 Mencari informasi seeking information, 5 Mencatat hal penting keeping record monitoring, 6 Mengatur lingkungan belajar environtmental structuring, 7 Konsekuensi setelah mengerjakan tugas self-consequating, 8 Mengulang dan mengingat rehearsing memorizing, 9 Meminta bantuan teman sebaya seek peer assistance, 10 Meminta bantuan guru seek teacher assistance, 11 Meminta bantuan orang dewasa seek adult assistance, 12 Mengulang tugas atau test sebelumnya review testwork, 13 mengulang catatan review notes, dan 14 mengulang buku pelajaran review text book. Universitas Sumatera Utara Setiap aitem dalam skala self-regulated learning terdiri dari pernyataan dengan 5 pilihan jawaban, yaitu STS sangat tidak sesuai, TS tidak sesuai, R ragu-ragu, S sesuai, dan SS sangat sesuai. Di dalam alat ukur juga tertera identitas diri yang harus diisi oleh subjek. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan yang mendukung favorable dan tidak mendukung unfavorable. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1–5. Bobot penilaian untuk pernyataan favorable yaitu: STS=1, TS=2, R=3, S=4, SS=5. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavorable yaitu: STS=5, TS=4, R=3, S=2, SS=1. Blue print aitem uji coba skala self-regulated learning dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Blue Print Skala Self-regulated Learning No. Strategi Aitem Total Bobot F UF 1. Evaluasi terhadap diri 1, 13 27, 28 4 7,14 2. Mengatur dan mengubah materi pelajaran 2, 29 9, 14 4 7,14 3. Membuat rencana dan tujuan 15, 30 31, 44 4 7,14 Universitas Sumatera Utara belajar 4. Mencari informasi 3, 32 4, 16 4 7,14 5. Mencatat hal penting 17, 45 5, 33 4 7,14 6. Mengatur lingkungan belajar 6, 34 18, 46 4 7,14 7. Konsekuensi setelah mengerjakan tugas 19, 47 7, 35 4 7,14 8. Mengulang dan mengingat 8, 36 20, 48 4 7,14 9. Meminta bantuan teman sebaya 21, 37 38, 49 4 7,14 10. Meminta bantuan guru 10, 39 22, 50 4 7,14 11. Meminta bantuan orang dewasa 23, 51 40, 52 4 7,14 12. Mengulang tugas atau test sebelumnya 11, 41 24, 53 4 7,14 13. Mengulang catatan 25, 54 42, 55 4 7,14 14. Mengulang buku pelajaran 26, 56 12, 43 4 7,14 Jumlah 28 28 56 100

E. Validitas, Uji Daya Beda, dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur

Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas Azwar, 2007. Validitas alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi yaitu validitas yang menunjukkan sejauh mana aitem dalam skala mencakup keseluruhan isi yang hendak diungkap oleh tes tersebut. Hal ini berarti isi alat Universitas Sumatera Utara ukur tersebut harus komprehensif dan memuat isi yang relevan serta tidak keluar dari batasan alat ukur Azwar, 2000. Validitas isi terbagi menjadi dua tipe yaitu validitas muka face validity yaitu tipe validitas yang hanya didasarkan pada penilaian format penampilan tes dan validitas logik logical validity yaitu menunjukkan sejauhmana isi tes merupakan wakil dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur sebagaimana telah ditetapkan dalam kawasan ukurnya Azwar, 2007. Validitas isi dalam penelitian ini adalah menyajikan aitem-aitem dengan menggunakan kertas putih bersih dengan ukuran dan bentuk yang mudah untuk dilihat serta menggunakan warna yang menarik. Validitas logik dapat dinilai berdasarkan blue print yang telah dibuat dan telah sesuai dengan kawasan ukur yaitu aspek-aspek dari self-efficacy dan self-regulated learning. Penilaian validitas isi tergantung pada penilaian subjektif individual. Hal ini dikarenakan estimasi validitas isi tidak melibatkan perhitungan statistik apapun melainkan dengan análisis rasional dan melalui professional judgement Azwar, 2004. Dalam penelitian ini, peneliti meminta professional judgement yaitu dosen pembimbing.

2. Uji Daya Beda

Sebelum melakukan pengujian reliabilitas, hendaknya terlebih dahulu melakukan prosedur seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing- masing aitem yang menjadi bagian tes yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat kualitas yang baik tidak boleh diikutkan menjadi bagian tes Azwar, 2000. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai Universitas Sumatera Utara dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh penyusunnya Azwar, 2005. Pengujian daya beda aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r it yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r it ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r it kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah Azwar, 2005. Pernyataan-pernyataan pada skala diuji daya beda aitemnya dengan menghitung antara skor aitem dengan skor total skala. Teknik statistika yang digunakan adalah koefisiensi Product Moment oleh Pearson. Formulasi koefisien korelasi Product Moment dari Pearson digunakan bagi tes-tes yang setiap aitemnya diberi skor kontiniu. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasi rendah mendekati angka nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik Azwar, 2005. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS Statistical Package For the Social Science versi 16.0 for Windows. Universitas Sumatera Utara

3. Reliabilitas Alat Ukur

Azwar 2007 menyatakan bahwa reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas adalah merupakan alat ukur yang menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Reliabilitas alat ukur digunakan untuk menguji konsistensi hasil pengukuran terhadap subjek. Uji reliabilitas digunakan pada butir-butir yang valid. Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka koefisien reliabilitas. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi diantara individu lebih ditentukan oleh faktor error kesalahan daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Teknik ini merupakan teknik yang sesuai untuk memeriksa konsistensi internal dalam sebuah tes karena koefisien konsistensi internal adalah indeks homogenitas isi dan kualitas setiap butir pertanyaanpernyataan. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan mengolah data- data pada program SPSS 16.0 for Windows. Universitas Sumatera Utara

F. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba dilakukan pada 100 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara angkatan 2008, 2009, dan 2010.

1. Skala Self-efficacy

Uji coba skala self-efficacy menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan jumlah aitem yang diujicobakan adalah sebanyak 22 aitem. Adapun distribusi aitem-aitem hasil uji coba skala self-efficacy ini akan dijelaskan dalam tabel 3. Tabel 3. Blue Print Skala Self-efficacy Setelah Uji Coba No. Aspek Jenis Aitem Total Bobot F UF 1. Tingkat kesulitan level 1, 5, 14 , 17 2 , 9, 20 , 21 8 36,36 2. Penguasaan terhadap materi generality 10, 15, 22 3 , 6, 19 6 27,27 3. Tingkat kekuatan strength 4 , 7, 11, 18 8, 12, 13, 16 8 36,36 Jumlah 11 11 22 100 Keterangan: Nomor yang ditebalkan adalah aitem yang gugur. Berdasarkan hasil uji coba sebanyak 22 aitem skala self-efficacy diperoleh 15 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total yang memenuhi syarat Universitas Sumatera Utara untuk dapat digunakan dalam penelitian r it ≥ 0.30 . Nilai koefisien alpha sebesar 0,832. Koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,306 hingga 0,569. Pada skala di atas akan dilakukan perubahan tata letak urutan nomor aitem-aitem. Hal ini dilakukan karena aitem yang gugur dan tidak terpilih, tidak diikutsertakan lagi dalam skala penelitian. Distribusi aitem-aitem skala yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Distribusi Aitem-aitem Skala Self-efficacy yang Digunakan dalam Penelitian No. Aspek Jenis Aitem Total Bobot F UF 1. Tingkat kesulitan level 1, 2 6 3 20 2. Penguasaan terhadap materi generality 7, 11, 15 3, 14 5 33,33 3. Tingkat kekuatan strength 4, 8, 13 5, 9, 10, 12 7 46,66 Jumlah 8 7 15 100

2. Skala Self-regulated Learning

Uji coba skala self-regulated learning menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan jumlah aitem yang diujicobakan adalah sebanyak 56 aitem. Adapun distribusi aitem-aitem hasil uji coba skala self-regulated learning ini akan dijelaskan dalam tabel 5. Tabel 5. Blue Print Skala Self-regulated Learning Setelah Uji Coba No. Strategi Aitem Total Bobot Universitas Sumatera Utara F UF 1. Evaluasi terhadap diri 1, 13 27, 28 4 7,14 2. Mengatur dan mengubah materi pelajaran 2, 29 9, 14 4 7,14 3. Membuat rencana dan tujuan belajar

15, 30 31, 44 4

7,14 4. Mencari informasi 3, 32 4 , 16 4 7,14 5. Mencatat hal penting 17 , 45 5 , 33 4 7,14 6. Mengatur lingkungan belajar 6, 34 18, 46 4 7,14 7. Konsekuensi setelah mengerjakan tugas 19 , 47 7 , 35 4 7,14 8. Mengulang dan mengingat 8, 36 20, 48 4 7,14 9. Meminta bantuan teman sebaya 21 , 37 38, 49 4 7,14 10. Meminta bantuan guru 10, 39 22, 50 4 7,14 11. Meminta bantuan orang dewasa 23, 51 40, 52 4 7,14 12. Mengulang tugas atau test sebelumnya 11 , 41 24, 53 4 7,14 13. Mengulang catatan 25, 54 42, 55 4 7,14 14. Mengulang buku pelajaran 26, 56 12, 43 4 7,14 Jumlah 28 28 56 100 Keterangan: Nomor yang ditebalkan adalah aitem yang gugur. Berdasarkan hasil uji coba sebanyak 56 aitem skala self-regulated learning diperoleh 45 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total yang memenuhi Universitas Sumatera Utara syarat untuk dapat digunakan dalam penelitian r it ≥ 0.30 . Nilai koefisien alpha sebesar 0,935. Koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,336 hingga 0,694. Pada skala di atas akan dilakukan perubahan tata letak urutan nomor aitem-aitem. Hal ini dilakukan karena aitem yang gugur dan tidak terpilih, tidak diikutsertakan lagi dalam skala penelitian. Distribusi aitem-aitem skala yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Distribusi Aitem-aitem Skala Self-regulated Learning yang Digunakan dalam Penelitian No. Strategi Aitem Total Bobot F UF 1. Evaluasi terhadap diri 1, 9 20, 21 4 8,88 2. Mengatur dan mengubah materi pelajaran 2, 22 6, 10 4 8,88 3. Membuat rencana dan tujuan belajar 11, 23 33 3 6,66 4. Mencari informasi 3, 24 12 3 6,66 5. Mencatat hal penting 34 25 2 4,44 6. Mengatur lingkungan belajar 4 13, 35 3 6,66 7. Konsekuensi setelah mengerjakan tugas 36 26 2 4,44 8. Mengulang dan mengingat 5, 27 14, 37 4 8,88 9. Meminta bantuan teman sebaya 28 29, 38 3 6,66 10. Meminta bantuan guru 7, 30 15, 39 4 8,88 Universitas Sumatera Utara 11. Meminta bantuan orang dewasa 16, 40 31, 41 4 8,88 12. Mengulang tugas atau test sebelumnya - 17, 42 2 4,44 13. Mengulang catatan 18, 43 32, 44 4 8,88 14. Mengulang buku pelajaran 19, 45 8 3 6,66 Jumlah 28 28 45 100

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Sebelum dilaksanakan penelitian di lapangan maka peneliti perlu melakukan beberapa prosedur, yaitu: tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengolahan data.

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Pembuatan alat ukur Sebelum alat ukur dibuat maka hal pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah menentukan aspek-aspek dari suatu alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu skala self-efficacy dan skala self-regulated learning. Skala self-efficacy yang dirancang sendiri oleh peneliti berdasarkan tiga dimensi yang dikemukakan oleh Bandura 1997. Skala Self-efficacy ini terdiri dari 22 aitem. Skala self-regulated learning juga dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan atas empat belas strategi self-regulated learning dari Zimmerman dan Martinez-Pons. Skala self-regulated learning terdiri dari 56 aitem. b. Uji coba alat ukur Universitas Sumatera Utara Setelah alat ukur disusun, peneliti kemudian melakukan uji coba kepada 100 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara angkatan 2008, 2009, dan 2010 pada tanggal 19 s.d. 20 April 2011. Uji coba yang akan diberikan kepada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Subjek diminta memberi respon pada alat ukur berupa skala self-efficacy dan skala self-regulated learning, peneliti terlebih dahulu meminta kesediaan subjek untuk mengisi skala. c. Revisi alat ukur Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah menguji validitas dan reliabilitas kedua alat ukur dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 for Windows. Berdasarkan hasil uji coba sebanyak 22 aitem skala self-efficacy diperoleh 15 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total yang memenuhi syarat untuk dapat digunakan dalam penelitian r it ≥ 0.30 . Nilai koefisien alpha sebesar 0,832. Koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,306 hingga 0,569. Skala self-regulated learning diperoleh 45 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total yang memenuhi syarat untuk dapat digunakan dalam penelitian r it ≥ 0.30 . Nilai koefisien alpha sebesar 0,935. Koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,336 hingga 0,694.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Universitas Sumatera Utara Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara dengan menyebarkan skala kepada 90 orang mahasiswa yang terdiri dari 30 mahasiswa angkatan 2008, 30 mahasiswa angkatan 2009, dan 30 mahasiswa angkatan 2010. Peneliti mendapatkan bantuan dari tiga mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara untuk penyebaran skala penelitian. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 3 s.d. 5 Mei 2011 dengan memberikan alat ukur berupa skala self-efficacy dan skala self-regulated learning. Subjek diminta memberikan respon pada skala dengan terlebih dahulu meminta kesediaan subjek untuk mengisi skala tersebut.

3. Tahap Pengolahan Data

Skala self-efficacy dan skala self-regulated learning yang telah disebar ke seluruh subjek penelitian kembali ke tangan peneliti seluruhnya dalam keadaan lengkap. Setelah diperoleh data dari skala self-efficacy dan skala self-regulated learning maka dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for Windows. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik. Analisa statistik dilakukan karena dapat menunjukkan kesimpulan generalisasi penelitian. Pertimbangan lain yang mendasari adalah statistik bekerja dengan angka, statistik bersifat objektif, dan universal Hadi, 2000.

H. Metode Analisa Data

Universitas Sumatera Utara Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis dengan uji korelasi yang digunakan untuk menguji hipotesis, yaitu untuk menguji hubungan antara self-efficacy dengan self-regulated learning. Analisa data yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Menurut Hadi 2000 korelasi Pearson Product Moment dipakai untuk melukiskan hubungan antara dua gejala dengan skala interval. Namun, sebelum menguji hipotesis dengan menggunakan statistika parametrik, maka dilakukan uji asumsi yaitu uji normalitas dan uji linearitas Hadi, 2000. Pengujian asumsi dan analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah data yang dianalisa sudah terdistribusi sesuai dengan prinsip-prinsip distribusi normal agar dapat digeneralisasikan pada populasi. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa data semua variabel yang berupa skor-skor yang diperoleh dari hasil penelitian tersebar sesuai dengan kaidah normal. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 for Windows. Kolmogorov-Smirnov adalah suatu uji yang memperhatikan tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel skor yang diobservasi dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Kaidah normal yang digunakan adalah jika p ≥ 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal dan sebaliknya jika p 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal Hadi, 2000. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Linearitas Hubungan Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel self-efficacy dengan self-regulated learning memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan analisis statistik uji Anova dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 for Windows. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linear atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah jika p 0,05 maka hubungannya antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linear, sebaliknya jika p 0,05 berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linear Hadi, 2000. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan analisa data dan pembahasan yang diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.

A. Analisa Data 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara angkatan 2008, 2009, dan 2010. Subjek penelitian adalah 90 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari 30 mahasiswa angkatan 2008, 30 mahasiswa angkatan 2009, dan 30 mahasiswa angkatan 2010. Dari 90 subjek tersebut, diperoleh gambaran subjek berdasarkan usia dan angkatan. a. Usia Berdasarkan usia subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 7. Tabel 7. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia Jumlah N Persentase 17 tahun 4 4,44 18 tahun 20 22,22 19 tahun 26 28,88 20 tahun 28 31,11 21 tahun 12 13,33 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Penghuni Asrama Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

5 106 108

Perbedaan Self Regulated Learning antara Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang Bekerja dengan yang Tidak Bekerja.

8 55 146

Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

17 169 81

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA REMAJA

3 14 21

Pengaruh self-efficacy dan kecemasan akademis terhadap self-regulated dan learning mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta

8 30 138

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 9

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 4

Hubungan antara Self Efficacy dan Self Regulated Learning dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakulats Psikologi Universitas Surabaya - Ubaya Repository

0 0 1