2 Uji Linearitas Hubungan
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel self-efficacy dan self-regulated learning memiliki
hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan teknik Analisa Varians, yang menunjukkan bahwa variabel self-efficacy memiliki hubungan
linear dengan self-regulated learning. Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear jika nilai p 0.05. Dari hasil uji linearitas antara self-
efficacy dengan self-regulated learning, diperoleh nilai p = 0.000 p 0.05. Hasil tersebut menunjukkan variabel self-efficacy memiliki hubungan yang linear
dengan self-regulated learning. Hal ini dapat dilihat pada tabel 10 berikut:
Tabel 10. Hasil Pengujian Linearitas Variabel
F P
Keterangan
Self-efficacy dengan self-
regulated learning 19,663
0,000. Linear
b. Hasil Analisa Data
1 Hasil Perhitungan Korelasi
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara self-efficacy dengan self-regulated learning, serta kajian teoritis yang telah
dilakukan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ”Ada hubungan antara self- efficacy dengan self-regulated learning pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU”.
Hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Pearson Corelation dan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0 for Windows,
didapat koefisien korelasi r sebesar 0.430 dan p = 0.000 untuk korelasi antara
self-efficacy dengan self-regulated learning.
Dari hasil analisis uji-t diperoleh nilai
Universitas Sumatera Utara
signifikansi sebesar 0.000 p 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan antara self-efficacy dengan self-
regulated learning pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Kesimpulan di atas dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 11. Korelasi Antara Self-efficacy dengan Self-regulated Learning
Self- efficacy
Self- regulated
learning Self-efficacy Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
1
90 0,430
0.000 90
Self-regulated learning Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N 0.430
0.000 90
1 90
2 Kategorisasi
Analisa data penelitian dapat dilakukan dengan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi
bahwa skor populasi terdistribusi normal. Data penelitian tentang kategori self- efficacy seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 12. Deskripsi Data Penelitian Self-efficacy
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik
Min Maks
Mean SD
Min Maks
Mean SD
Self- efficacy
40 71
57,51 6,040
15 75
45 10
Berdasarkan tabel 12 diperoleh mean empirik untuk skala self-efficacy sebesar 57,51 dengan SD empirik sebesar 6,040, sedangkan untuk mean
hipotetiknya sebesar 45 dengan SD hipotetiknya sebesar 10. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean
Universitas Sumatera Utara
empirik lebih besar dari mean hipotetik 57,51 45. Hal ini berarti bahwa secara umum self-efficacy yang telah diteliti lebih tinggi dibandingkan dengan populasi
yang diasumsikan.
Tabel 13. Deskripsi Data Penelitian Self-regulated Learning
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik
Min Maks
Mean SD
Min Maks
Mean SD
Self-regulated learning
133 210
166 16,074
45 225
135 90
Berdasarkan tabel 13 diperoleh mean empirik untuk skala self-regulated learning sebesar 166 dengan SD empirik sebesar 16,074, sedangkan untuk mean
hipotetiknya sebesar 135 dengan SD hipotetiknya sebesar 90. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean
empirik lebih besar dari mean hipotetik 166 135. Hal ini berarti bahwa secara umum self-regulated learning yang telah diteliti lebih tinggi dibandingkan dengan
populasi yang diasumsikan. Berdasarkan kategorisasi subjek penelitian secara empirik, data
dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun menurut norma tertentu. Menurut Azwar 2000, subjek dikategorikan menjadi tiga
kelompok dengan rumus:
Tinggi = Mean + 1 SD
≤ X
Sedang = Mean – 1 SD
≤ X Mean + 1 SD
Rendah= X Mean – 1 SD Untuk kriteria variabel self-efficacy mahasiswa Fakultas Psikologi USU
dengan jumlah frekuensi dan persentase dapat dilihat pada tabel 14 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14. Kategorisasi Data Self-efficacy
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase Self-
efficacy 55
≤ X Tinggi
68 75,55
35 ≤ X 55
Sedang 22
24,44 X 35
Rendah
Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 14 menunjukkan bahwa sebanyak 68 orang 75,55 termasuk dalam kategori self-efficacy yang tinggi, 22
orang 24,44 termasuk dalam kategori self-efficacy sedang, dan tidak ada yang berada pada kategori rendah yang berarti self-efficacy mahasiswa rendah. Hal ini
dapat diartikan bahwa sebahagian besar self-efficacy mahasiswa berada dalam kategori tinggi.
Tabel 15. Kategorisasi Data Self-regulated Learning
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase Self-
regulated learning
225 ≤ X
Tinggi 45
≤ X 225 Sedang
90 100
X 45 Rendah
Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 15 menunjukkan bahwa tidak ada mahasiswa yang termasuk dalam kategori self-regulated learning yang tinggi,
90 orang 100 termasuk dalam kategori self-regulated learning sedang, dan tidak ada yang berada pada kategori rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa
sebahagian besar self-regulated learning mahasiswa berada dalam kategori sedang.
Universitas Sumatera Utara
B. Pembahasan