3 Kegiatan tersebut memenuhi kriteria teknis sektor kegiatan yang ditetapkan oleh Menteri Teknis Instansi terkait.
6. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Menurut Halim 2007:232, “Kemandirian Keuangan Daerah otonomi fiskal menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri
kegiatan pemerintah, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan yang diperlukan
daerah.” Dalam pelaksanaan otonomi daerah, setiap daerah kabupatenkota ditekankan pada kemampuannya dalam membiayai sendiri segala kegiatan
daerahnya. Dimana pembiayaan itu diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah masing-masing. Maka menjadi suatu tugas yang sangat penting bagi masing-
masing PemkabPemko untuk menggali sumber keuangan daerahnya agar dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah PAD dalam jumlah yang maksimum
guna menanggulangi semua aktivitas ataupun kegiatan pada setiap daerah, sehingga tingkat ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat
dalam pembiayaan daerahnya semakin kecil. Dengan semakin kecilnya tingkat ketergantungan tersebut, maka suatu daerah dapat dikatakan mandiri.
Menurut Halim 2007:232, rumus Rasio Kemandirian adalah: Pendapatan Asli Daerah
Rasio Kemandirian = X 100 Bantuan Pemerintah Pusat Provisi Pinjaman
Berdasarkan formula di atas dapat diketahui bahwa rasio kemandirian keuangan daerah menggambarkan sejauh mana ketergantungan daerah terhadap
sumber dana ekstern. Semakin tinggi rasio ini, berarti tingkat ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak ekstern terutama pemerintah pusat dan propinsi
Universitas Sumatera Utara
semakin rendah, demikian pula sebaliknya. Rasio ini juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Semakin tinggi rasio ini
berarti semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah yang merupakan komponen Pendapatan Asli Daerah PAD.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tinjauan penelitian terdahulu merupakan acuan dalam penelitian ini. Tinjauan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama dan
Tahun Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Rifana Ayu
2007 Analisis Pengaruh
DAU terhadap Kemandirian
Keuangan Daerah Dalam Otonomi
Daerah studi kasus pada
Pemerintah DaerahKota
Provinsi Sumatera Utara
Variabel dependen:
Kemandirian Keuangan Daerah
Variabel independen:
Dana Alokasi Umum DAU
Dana Alokasi Umum DAU berpengaruh secara
signifikan terhadap kemandirian keuangan
daerah pada Pemerintah DaerahKota di Provinsi
Sumatera Utara.
Tiodora Delima
Nababan 2007
Analisis Pengaruh Sumber-Sumber
Pendapatan Asli Daerah PAD
terhadap Dana Alokasi Umum
DAU dan Dana Alokasi Khusus
DAK pada Pemerintahan
Kabupaten Labuhan Batu
Variabel dependen:
Dana Alokasi Umum DAU
dan Dana Alokasi Khusus DAK
Variabel independen:
Pajak daerah, Retribusi daerah,
Bagian laba BUMD, dan
Lain-Lain PAD yang sah
1. Secara simultan Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, Bagian Laba BUMD dan Lain-Lain
PAD yang sah berpengaruh signifikan
positif terhadap DAU dan DAK
2. Secara parsial, hanya Pajak Daerah yang tidak
berpengaruh signifikan terhadap DAU dan
hanya Lain-Lain PAD yang sah yang tidak
berpengaruh signifikan terhadap DAK
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis