Rapat Dewan Komisaris Risalah Rapat Rangkap Jabatan

30 ketidaksetujuandissenting opinion Anggota Dewan Komisaris, jika ada dan hal-hal yang diputuskan. 2 Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Ketua rapat dan seluruh Anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat. 3 Setiap Anggota Dewan Komisaris berhak menerima salinan Risalah Rapat Dewan Komisaris, baik yang bersangkutan hadir maupun tidak hadir dalam Rapat Dewan Komisaris tersebut. 4 Setiap Anggota Dewan Komisaris menerima salinan risalah rapat setelah rapat selesai dilaksanakan. 5 Asli risalah rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada Direksi untuk disimpan dan dipelihara, sedangkan Dewan Komisaris menyimpan salinannya.

f. Rangkap Jabatan

Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap sebagai: 1 Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Badan Usaha Milik Swasta; 2 Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, pengurus partai politik danatau calonanggota legislatif; danatau 3 Jabatan lainnya yang dapat menimbulkan Benturan Kepentingan. 31

g. Benturan Kepentingan

Dewan Komisaris yang merasa atau diketahui memiliki Benturan Kepentingan dengan Perusahaan ketika menghadapi suatu masalah, wajib menyerahkan wewenangnya kepada Anggota Dewan Komisaris yang lain. Hubungan usaha antara Anggota Dewan Komisaris dengan Perusahaan beserta penjelasannya harus secara tegas dicantumkan dalam laporan tahunan.

h. Larangan Mengambil Keuntungan Pribadi

Anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan Perusahaan selain daripada honorarium, tunjangan dan fasilitas yang diterimanya. Direksi a. Fungsi Direksi Direksi memiliki tugas untuk mengelola Perusahaan dan wajib mempertanggjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang saham melalui RUPS. Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Direksi dapat menggunakan jasa profesional, baik yang independen maupun yang bekerja sebagai Karyawan.

b. Wewenang Direksi

Direksi mempunyai wewenang untuk: 1 Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan; 2 Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perusahaan di dalam dan di luar 32 Pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain; 3 Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perusahaan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perusahaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Keputusan RUPS; 4 Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan berdasarkan peraturan kepegawaian Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5 Mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan; 6 Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai kepengurusan maupun pemilikan kekayaan Perusahaan, mengikat Perusahaan dengan pihak lain danatau pihak lain dengan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar danatau Keputusan RUPS;

c. Tugas dan Kewajiban Direksi

Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal