Hubungan dengan Karyawan Kesempatan Kerja yang Sama

54 latar belakang etnik seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3 Direksi wajib menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk tekanan pelecehan yang mungkin timbul sebagai akibat perbedaan watak, keadaan pribadi, dan latar belakang budaya seseorang. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Perlindungan Lingkungan Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting untuk keberhasilan aktivitas usaha Perusahaan. Perusahaan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan yang didasari atas kesadaran bahwa pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja yang prima serta tanggung jawab terhadap lingkungan sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang. Perusahaan senantiasa mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Perusahaan sangat memperhatikan masalah dan dampak lingkungan dari seluruh aktivitas Perusahaan. Seluruh aktivitas Perusahaan dievaluasi secara ilmiah dampaknya terhadap lingkungan dan dilakukan tindakan pengawasan serta pencegahan. Melalui praktik manajemen yang efektif, Perusahaan berupaya menjamin kesehatan dan keselamatan kerja Karyawan dan meminimumkan dampak negatif terhadap lingkungan serta menciptakan sumbangsih positif kepada masyarakat. 55 Manajemen Mutu a. Perusahaan menerapkan sistem manajemen mutu di semua fungsi dan tingkatan dengan Prosedur Operasi Standar yang dapat digunakan secara efektif untuk mengendalikan kualitas produk dan jasa, sehingga dapat memberikan jaminan keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi para konsumen; b. Perusahaan selalu menjaga dan mengendalikan mutukualitas barang danatau jasa yang dihasilkan dalam rangka meningkatkan daya saing dan memberikan kepuasan kepada pelanggan; c. Sistem manajemen mutu harus selalu dikembangkan sejalan dengan perubahan peraturan, tuntutan pelanggan dan peningkatan daya saing; d. Pengelolaan Manajemen Mutu dituangkan dalam kebijakan tersendiri yang merupakan dokumen tidak terpisahkan dari Pedoman GCG ini. Kode Etik Kode Etik merupakan sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis Perusahaan dan etika kerja Karyawan Perusahaan yang disusun untuk membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya Perusahaan dalam mencapai visi dan misinya.

a. Etika Bisnis

1 Anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi dan Karyawan Perusahaan dilarang memberi atau menawarkan sesuatu yang berharga kepada pelanggan atau pejabat Pemerintah untuk 56 mempengaruhi atau sebagai imbalan jasa atas apa yang telah dilakukan, dan tindakannya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku; 2 Tanda terima kasih dalam kegiatan usaha seperti uang, barang, rabat discount barangjasa, komisi, pinjaman tanpa bunga, pinjaman dengan perlakuan khusus, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya, tidak diperbolehkan pada suatu keadaan yang dapat dianggap tidak patut dan tidak sesuai dengan etika bisnis; 3 Perusahaan menolak tindakan-tindakan yang mengarah kepada praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang merugikan pelanggan, seperti melakukan hal-hal berikut: a Kesepakatan harga dengan pesaing price fixing; b Penurunan harga secara berlebihan pada saat Perusahaan menguasai pangsa pasar untuk menutup kesempatan bagi pesaing baru predatory pricing; c Eskalasi harga secara berlebihan karena ketergantungan pelanggan kepada Perusahaan excessive pricing; d Perusahaan menghormati kesepakatan- kesepakatan bisnis termasuk gentlemen agreement dan selalu bersikap jujur kepada mitra kerja; e Perusahaan menjamin bahwa para Anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi dan Karyawan akan selalu