Perumusan Masalah Fungsi dan Nilai Moral Perayaan Hinamatsuri Bagi Masyarakat Jepang Modern

4 fungsi dan nilai moral dari perayaan hinamatsuri bagi masayarakat Jepang dewasa ini. Penulis memilih menganalisis fungsi dan nilai moral dari perayaan hinamatsuri bagi masayarakat Jepang dewasa ini karena penulis tertarik dengan perayaan bagi anak perempuan dengan boneka yang unik. Boneka diletakkan di atas panggung bertingkat yang disebut dankazari tangga untuk memajang. Jumlah anak tangga pada dankazari ditentukan berdasarkan jumlah boneka yang ada. Masing-masing boneka diletakkan pada posisi yang sudah ditentukan berdasarkan tradisi turun temurun. Dankazari diberi alas selimut tebal atatu karpet berwarna merah yang disebut hi-m ōsen. Keunikan festival ini memiliki fungsi pendidikan dan nilai moral bagi keluarga yang merayakannya. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengambil judul “Fungsi Dan Nilai Moral Perayaan Hinamatsuri Bagi Masyarakat Jepang Modern” .

1.2 Perumusan Masalah

Suatu ritual berfungsi untuk memantapkan solidaritas sosial. Dan solidaritas ini dipertahankan untuk memungkinkan warga masyarakat memainkan peranannya yang telah disepakati bersama, yakni memelihara kadar kebersamaan yang menjadi landasan bagi berlangsungnya sistem sosial. Setiap perayaan yang dilakukan memiliki fungsi dan nilai yang berbeda- beda. Begitu pula dengan perayaan hinamatsuri. Matsuri berasal dari kata matsuru 祭 yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Matsuri mempunyai dua aspek besar. Aspek pertama yaitu komunikasi di antara Universitas Sumatera Utara 5 para dewa dengan manusia, sedangkan aspek kedua yaitu komunikasi antar peserta sendiri. Unsur-unsur dalam matsuri yaitu monoimi atau pertapaan penyucian diri, persembahan sesajian, dan komuni communion Danandjaja 1997:301. Hinamatsuri adalah sebuah festival atau perayaan yang ditujukan bagi anak perempuan yang diadakan setiap tanggal 3 Maret. Satu set boneka terdiri dari boneka kaisar , permaisuri , puteri istana dayang-dayang , dan pemusik istana yang menggambarkan upacara perkawinan tradisional di Jepang. Pakaian yang dikenakan boneka adalah kimono gaya zaman Heian . Boneka diletakkan di atas panggung bertingkat yang disebut dankazari tangga untuk memajang. Jumlah anak tangga pada dankazari ditentukan berdasarkan jumlah boneka yang ada. Masing-masing boneka diletakkan pada posisi yang sudah ditentukan berdasarkan tradisi turun temurun. Perayaan hinamatsuri yang dirayakan tiap tahun memiliki fungsi pendidikan dan nilai moral bagi yang merayakannya. Dengan menggunakan teori fungsional kebudayaan serta teori orientasi nilai budaya sebagai acuan penulis untuk menganalisa fungsi dan nilai moral hinamatsuri bagi masyarakat Jepang modern. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu: 1. Apa fungsi perayaan hinamatsuri bagi masyarakat Jepang? 2. Seperti apa nilai-nilai moral yang terdapat dalam hinamatsuri? Universitas Sumatera Utara 6

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan