Fungsi Hinamatsuri Fungsi dan Nilai Moral Perayaan Hinamatsuri Bagi Masyarakat Jepang Modern

34 BAB III ANALISIS FUNGSI DAN NILAI MORAL PERAYAAN HINAMATSURI BAGI MASYARAKAT JEPANG MODERN

3.1 Fungsi Hinamatsuri

Dalam pembahasan Fungsi Hinamatsuri, akan difokuskan pada “Fungsi Pendidikan dalam Keluarga”. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi seorang anak, di mana dalam keluarga seorang anak dibesarkan dan mempelajari cara-cara pergaulan di lingkungan kehidupan sosial yang ada di sekitarnya. Dalam keluarga seorang anak dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Seorang anak juga memperoleh pendidikan nilai-nilai maupun norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam keluarganya sendiri serta cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hinamatsuri memiliki fungsi pendidikan dalam keluarga yaitu: 1. Menghormati dan Mematuhi Dewa Penempatan hina ningyou yang dianggap sebagai dewa di tempat tinggi mendidik supaya anak-anak menghormati dan mematuhi dewa. Penghormatan terhadap dewa juga ditunjukan dengan sikap serius anak-anak ketika berdoa di depan hina ningyou. Universitas Sumatera Utara 35 2. Menumbuhkan Ketaatan Anak Fungsi perayaan hinamatsuri adalah menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan pada orangtua dalam diri anak-anak sejak dini. Saat anak-anak memandangi keindahan hina ningyou, saat itulah orang tua memberika nasihat- nasihat yang harus dipatuhi anak-anak agar kelak menjadi orang yang sukses. Kepatuhan atau ketaatan orang Jepang ditanamkan sejak kecil dalam keluarga. Ketaatan bermula kepada orangtua, kemudian diikuti ketaatan kepada atasan dan pemerintah. Mereka patuh atau taat kepada orangtua dan pemerintah bukan karena takut, melainkan karena rasa percaya. Salah satu hal yang sangat mengesankan dari rakyat Jepang adalah tingkat kepatuhan mereka kepada pimpinan dan pemerintahnya. Profesor Yamamoto Nobuto, dari Keio University, mengatakan “pemerintah Jepang sebenarnya tak siap dan terlambat mengatasi bencana ini. Penyaluran bantuan kurang baik. Sepekan setelah bencana, distribusi bantuan masih tersendat. Namun, warga Jepang di pengungsian sangat kuat dan tidak mengeluh. Mereka yakin bahwa bantuan pemerintah akan segera datang dan mereka tidak perlu melakukan protes- protes justru sebaliknya mereka sangat mematuhi kepala-kepala di tenda-tenda pengungsian”. http:www.eramuslim.comsuara-kitapemuda- mahasiswamukhamad-najib-mahasiswa-s3-universitas-tokyo-belajar-kepatuhan- dari-bangsa-jepang.htm.U29dKvmSz-s. Kepatuhan masyarakat Jepang tidak hanya ditunjukkan di tenda-tenda pengungsian, tapi juga oleh masyarakat yang relatif jauh dari pusat bencana seperti di Tokyo. Saat pasokan energi berkurang akibat rusaknya reaktor nuklir, Universitas Sumatera Utara 36 pemerintah menghimbau masyarakat Tokyo untuk melakukan penghematan listrik. Himbauan ini langsung berefek. Misalnya di kampus-kampus yang biasanya terang benderang bahkan nyaris 24 jam, saat ini tampak redup tanpa mengurangi aktivitas sama sekali. Di stasiun, di gedung-gendung pemerintah, dan di pusat- pusat perbelanjaan elevator berhenti berjalan. Bahkan toko-toko, yang notabe adalah entitas bisnis yang biasanya hanya mementingkan keuntungan sendiri, dengan patuh melaksanakan himbauan tersebut, malah sebagian besar mini- market menutup toko mereka setelah jam 6 sore demi penghematan listrik nasional. 3. Keharmonisan Dalam Keluarga Menjelang perayaan hinamatsuri, seluruh anggota keluarga bersama-sama memajang hina ningyou. Dengan memajang hina ningyou, orang tua mengharapkan agar anak perempuan mereka dapat menikah di usia yang tepat, sehingga pernikahan dijadikan simbol penting dalam pemajangan hina ningyou. Kesempatan berkumpulnya anggota keluarga untuk menghias hina ningyou yang merupakan suami istri mencerminkan pendidikan dalam bentuk lingkungan keluarga yang harmonis http:lontar.ui.ac.idfile?file=digital127187- RB08W432h-Hina20matsuri-Analisis.pdf. 4. Menumbuhkan Rasa Cinta Pada Budaya Tepat pada tanggal 3 Maret, anak-anak duduk di dekat hina dan, memandang hina ningyou, mengagumi dan menikmati keindahannya sambil berdoa. Di saat seperti ini orang tua memberi pengertian kepada anak-anak agar Universitas Sumatera Utara 37 mereka dapat mencontoh kehidupan kalangan istana yang terhormat, kaya dan bahagia, yang dipresentasikan oleh hina ningyou. Hina hingyou yang dipasang dari tahun ke tahun dimaksudkan agar anak-anak belajar mengenai nilai-nilai berharga yang merupakan kekayaan negeri dan anak diharapkan tumbuh sesuai dengan harapan keluarga.

3.2 Nilai-nilai Moral