Rekapitulasi Data Kuesioner Pemerintah Daerah, dalam hal ini DinasPendidikan dan Kemenag sebagai Fasilitator Daerah Fasda menjadi fasilitator dari kegiatan-kegiatan pelatihan Kepala Sekolah dan Guru aktif berperan dalam membangun k

Halaman 60 Gambar 3. Staff organisasi mitra pelaksana Kinerja, PKPM, mendampingi sekolah menganalisa hasil survey pengaduan tim survei dapat melaksanakan survei sesuai dengan waktu 5 hari dan rencana yang telah disusun.

4. Pengolahan Data Hasil Survei

Setelah data kuesioner dari lapangan terkumpul, ada 2 kegiatan utama yang dilakukan tim survei dalam tahap pengolahan data ini, yaitu:

a. Rekapitulasi Data Kuesioner

– data yang masuk dihitung setiap hari dan dibuat dalam rekapitulasi harian hasil survei. Dan nanti setelah seluruh data sudah masuk, dilakukan rekapitulasi akhir dari data tersebut untuk dicocokkan dengan total jumlah dari hasil rekapitulasi harian.

b. Pembuatan Index Pengaduan Masyarakat IPM

– hasil rekapitulasi data tersebut disusun secara berurutan mulai dari permasalahan atau pengaduan yang jumlahnya paling banyak sampai ke jumlah paling sedikit. Hasil IPM inilah yang akan dipublikasikan kepada masyarakat dengan cara setiap sekolah memajang hasil IPM tersebut di papan informasi yang ada di sekolah dan dapat di akses oleh masyarakat luas yang ingin mengetahui hasil survei pengaduan tersebut.

5. Lokakarya Analisa Hasil Survei Pengaduan

Sebagai tindak lanjut dari pengolahan data hasil survei tersebut, maka dilakukan lokakarya analisa hasil survei yang dihadiri oleh Kepala Sekolah dan perwakilan Guru dari 20 sekolah mitra. Juga diundang beberapa perwakilan Komite Sekolah dan tokoh masyarakat. Tujuan dari lokakarya ini adalah: a. Melakukan analisa lebih detil tentang masalah-masalah yang mungkin memiliki hubungan sebab akibat dalam hasil survei pengaduan tersebut. b. Mendiskusikan alternatif solusi yang bisa digunakan sebagai tindakan nyata Halaman 61 Gambar 4. Penandatanganan janji perbaikan layanan disaksikan pejabat dan perwakilan masyarakat Kabupaten Bener Meriah untuk mengatasi masalah. c. Menentukan dan menentukan prioritas perbaikan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. d. Menyusun draf janji perbaikan pelayanan. Lokakarya berjalan baik dan seluruh peserta cukup aktif dalam menyampaikan pendapatnya terkait hasil survei tersebut dan mereka juga bisa memberikan alternatif solusi sebagai masukan bagi pihak sekolah terkait.

6. Janji Perbaikan Layanan

Hasil analisa ini harus ditindaklanjuti oleh masing-masing sekolah untuk dibahas lagi bersama komite sekolah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa draft tersebut bisa dilaksanakan. Janji Perbaikan Layanan ini akan menjadi salah satu dasar bagi setiap sekolah dalam menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan sekolah RKAS. Pada tanggal 2 Mei 2013 seluruh pemangku kepentingan di kabupaten Bener Meriah, termasuk Dinas Pendidikan dan Kemenag, ikut hadir untuk penandatanganan Janji Perbaikan Layanan. Suatu momen awal yang penting untuk memulai langkah perbaikan pelayanan publik yang sesuai dengan prinsip MBS di mana pengelolaan sekolah harus partisipatif, transparan, akuntabel, dan responsif. Demikian tahapan pelaksanaan program penguatan kapasitas penyedia dan pengguna layanan di tingkat kabupaten Bener Meriah. Selain tim pelaksana KINERJA-USAID, Halaman 62 banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang telah berlangsung sesuai dengan perannya yang diuraikan sebagai berikut:

a. Pemerintah Daerah, dalam hal ini DinasPendidikan dan Kemenag sebagai

penentu kebijakan dan memberikan nasihat dan dukungan yang diperlukan dalam implementasi program serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program.

b. Fasilitator Daerah Fasda menjadi fasilitator dari kegiatan-kegiatan pelatihan

dan pendampingan terkait pelaksanaan program di setiap sekolah mitra. c. Masyarakat yang tergabung dalam Forum Peduli Pendidikan Bener Meriah FPPBM berperan melakukan advokasi yang mendorong peningkatan kapasitas penyedia dan pengguna layanan dalam program MBS berorientasi pelayanan publik ini.

d. Kepala Sekolah dan Guru aktif berperan dalam membangun komunikasi yang

efektif antara komite, masyarakat dan pihak sekolah. Bersama komite, juga aktif terlibat sebagai pelaksana kegiatan survei pengaduan dan menindaklanjuti janji perbaikan pelayanan hasil survei pengaduan yang telah disampaikan masyarakat.

e. Siswa di sekolah mitra juga berperan dalam pelaksanaan survei pengaduan di

mana mereka juga memberikan masukan tentang permasalahan yang ada di sekolah mereka.

f. Komite Sekolah berperan penting dalam memobilisasi partisipasi masyarakat

secara luas dan menjadi rekan kerja sekolah dalam melaksanakan berbagai kegiatan dalam program ini

g. Media Lokal membantu publikasi dan sosialisasi program sehingga program ini