Halaman 7 a. Melaksanakan rapat kerja tahunan dengan komite sekolah dan orangtua
Pertemuan rutin setiap tahun ini menjadi sarana bagi komite sekolah dan orangtua untuk dapat terlibat lebih banyak dalam proses perencanaan dan
penganggaran program kerja sekolah RKAS. Dalam pertemuan ini komite sekolah dan orangtua dapat melihat laporan pertanggungjawaban kegiatan dan
keuangan sekolah pada tahun ajaran sebelumnya. Hasil pertemuan rutin ini didokumentasikan dengan baik dan dituangkan dalam berita acara rapat yang
ditandatangani oleh pihak sekolah kepala sekolah, pihak orangtua dan masyarakat ketua komite sekolah dan pihak pemerintah daerah kepala UPTD
Kecamatan Belimbing dan pengawas sekolah. Ini adalah langkah awal yang sangat baik untuk mengajak orangtua dan masyarakat untuk terlibat dalam
proses perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring program kerja yang dilakukan sekolah.
b. Survei pengaduan, Janji Perbaikan Layanan dan Rekomendasi Teknis
Survei pengaduan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari para pengguna layanan murid dan orangtua murid tentang kualitas pelayanan sekolah dan
tantangan yang perlu diperbaiki. Setelah melakukan survei, sekolah dan komite sekolah menganalisa hasil survei dan menentukan apakah tantangan dapat
Gambar 1. Rapat kerja sekolah yang dihadiri kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan perwakilan masyarakat
Halaman 8
diatasi oleh sekolah sendiri atau perlu dukungan dinas. Pengaduan yang dapat diatasi oleh sekolah dasar pembuatan RKS dan RKAS dan janji sekolah untuk
mengatasi tantangan tersebut dituangkan dalam jenji perbaikan layanan. Sedangkan, pengaduan yang tidak dapat diatasi sekolah akan diajukan ke dinas
pendidikan dalam bentuk rekomendasi teknis.
Selain memberikan masukan bagi sekolah, komite sekolah dan anggota masyarakat mengawasi tindak lanjut pemenuhan janji perbaikan pelayanan.
c. Membangun hubungan dengan dunia usaha untuk peduli dan terlibat dalam dunia pendidikan.
Lokasi SMPN 1 Belimbing yang terletak di daerah perkebunan sawit menjadikannya sangat strategis untuk membangun hubungan dan kerjasama
dengan pihak swasta yang umumnya memiliki program dan anggaran Corporate Social Responsibility CSR. Untuk itu, kepala sekolah dan komite sekolah telah
bekerjasama dengan dunia usaha untuk memperbaiki fasilitas sekolah. Untuk menindaklanjuti kerjasama ini, pengurus komite sekolah membuat proposal dan
melakukan komunikasi dengan perusahaan kelapa sawit yang berada di sekitar lokasi sekolah.
d. Membuat papan informasi
Hal nyata yang dapat dilakukan penyedia layanan untuk membangun transparansi dan akuntabilitas publik adalah memberikan akses kepada para
pemangku kepentingan terhadap program kerja dan anggaran sekolah. Oleh karena itu, SMPN 1 Belimbing membuat tiga papan informasi dan memasang
rencana kerja di tiga tempat di sekitar sekolah. Melalui media informasi ini, para orangtua, masyarakat dan pihak berkepentingan lainnya dapat memperoleh
informasi tentang rencana sekolah dan laporan pertanggungjawaban keuangan sekolah. Langkah transparansi keuangan ini diharapkan dapat memotivasi
masyarakat untuk lebih peduli dan aktif terlibat dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Halaman 9 2.
Melakukan supervisi mandiri terhadap proses pembelajaran .
SMPN 1 Belimbing melakukan evaluasi mandiri untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar KBM di kelas. Para guru merekam proses KBM di kelas
menggunakan telepon seluler dengan bantuan seorang murid. Hasil rekaman tersebut digunakan oleh guru untuk mengevaluasi metode dan proses pembelajaran yang sudah
dilakukan. Selain untuk evaluasi diri sendiri, hasil rekaman tersebut juga diperlihatkan kepada kepala sekolah untuk didiskusikan bersama dan mendapat masukan.
Menindaklanjuti evaluasi mandiri ini, para guru membuat agenda pembelajaran yang berisi catatan guru tentang kesulitan dan hal-hal yang masih perlu diperbaiki dalam
memimpin proses pembelajaran. Hasil rekaman dan agenda pembelajaran tersebut menjadi salah satu bahan yang dibahas dalam rapat kerja guru setiap bulan. Para guru
dapat saling belajar dan memberikan masukan sehingga kualitas pembelajaran di sekolah tersebut dapat diperbaiki secara berkelanjutan.
Proses pelaksanaan program
Pelaksanaan program MBS berorientasi pelayanan publik di SMPN 1 Belimbing melibatkan banyak pihak dari sisi penyedia dan pengguna layanan. Tabel berikut
menyajikan langkah sistematis pelaksanaan program dan peran berbagai pihak yang terlibat.
No Tahap pelaksanaan Pihak terlibat
Peran 1
Melaksanakan survei
pengaduan
Survei ini
bertujuan untuk
mendapatkan masukan
perbaikan dari
pengguna layanan, khususnya dari murid,
orangtua murid dan masyarakat Penyedia layanan:
Kepala sekolah. Guru.
Membuat formulir dan mekanisme
survei, serta
menyiapkan kelengkapan lain yang
diperlukan untuk
melaksanakan survei. Pengguna layanan: Mengisi formulir survei
Halaman 10
sekitar. Sebelum
survei pengaduan
dilakukan, komite sekolah dan masyarakat
mendapatkan sosialiasi dan pelatihan tentang
hak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Di sisi lain,
sekolah juga mendapat pelatihan tentang partisipasi publik dan
cara melibatkan masyarakat di perencanaan sekolah.
Murid. Orangtua.
Masyarakat sekitar
. untuk
memberikan masukan
kepada kepada sekolah.
No Tahap pelaksanaan
Pihak terlibat Peran
2 Membuat
janji perbaikan
pelayanan
Hasil survei
dianalisa dan
diverifikasi oleh
sekolah. Kemudian, hasil survei yang dapat
ditindaklanjuti oleh
sekolah dituangkan
ke dalam
Janji Perbaikan Pelayanan. Dokumen
ini ditandatangani oleh kepala sekolah, komite sekolah, dan
dikuatkan oleh dinas pendidikan kabupaten.
Penyedia layanan: Kepala sekolah.
Dinas pendidikan. Memperbaiki kualitas
layanan terutama
terkait janji
yang tertulis
di janji
perbaikan pelayanan. Pengguna layanan:
Murid Komite sekolah
orangtua Masyarakat
sekitar Mendorong
dan memonitor
janji perbaikan pelayanan.
3 Kepala
sekolah, guru
dan komite sekolah menyusun RKS
secara partisipatif
RKS dibuat untuk jangka waktu empat tahun sebagaimana
diatur Penyedia layanan:
Kepala sekolah Guru
Komite sekolah Membuat rancangan
RKS berdasarkan
masukan masyarakat yang diperoleh dari
survei pengaduan.
Halaman 11
dalam PP nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional
Pendidikan, pasal
53 yang
menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar
rencana kerja
tahunan yang
merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah
satuan pendidikan yang meliputi masa empat tahun.
Pengguna layanan: Orangtuamurid
komite sekolah Murid
Mengawasi pelaksanaan
RKS. Hal
ini dapat
dilakukan dengan
mengakses informasi tentang rencana kerja
sekolah yang
dipasang di papan informasi.
4 Kepala
sekolah, guru
dan komite
sekolah menyusun
RKAS secara partisipatif.
Pada tahap penyusunan RKAS ini terdapat
sub tahap
sebagai berikut:
a. Kepala sekolah
membuat rancangan RKAS berdasarkan
hasil evaluasi diri sekolah EDS, hasil survei pengaduan
dan capaian standar pelayanan mutu SPM serta mengacu
pada RKS. b. Rancangan tersebut tersebut
dibahas dan
didiskusikan melalui rapat kerja dengan
dewan guru
dan komite
sekolah. c. Kemudian
RKAS dibahas
kembali di rapat pleno yang dihadiri
oleh pengawas
Penyedia layanan: Kepala sekolah.
Guru Melakukan evaluasi
bersama berdasarkan
data EDS dan capaian
SPM, serta hasil survei pengaduan.
Menyusun rancanganRKAS
dengan mengacu
pada hasil evaluasi tersebut dan RKS
yang telah dibuat sebelumnya.
Memfasilitasi rapat pleno
dengan mengundang
pemangku kepentingan
lainnya. Pengguna layanan:
Orangtua murid dan
Halaman 12
sekolah, kepala UPTD, komite sekolah, orangtua murid, dan
tokoh masyarakat lainnya. Orangtua murid
komite sekolah Murid
masyarakat dapat
memberikan masukan
kepada sekolah
untuk memperbaiki
kualitas layanan
pendidikan.
No Tahap pelaksanaan Pihak terlibat
Peran 5
Publikasi RKS RKAS
Sekolah membuat ringkasan RKS RKAS yang telah disepakati dalam
rapat pleno dan memasangnya di papan informasi. Hal ini penting
agar seluruh pihak dapat melihat informasi tentang RKS RKAS dan
laporan keuangannya. Penyedia layanan:
Kepala sekolah. Guru
Membangun transparansi
dan akuntabilitas
pelayanan publik
yang dapat
meningkatkan partisipasi
dan respon
seluruh pemangku
kepentingan sekolah tersebut.
Pengguna layanan: Orangtua murid
komite sekolah Murid
Masyarakat
sekitar Terlibat
dan mengawasi
pelaksanaan RKS
RKAS tersebut sesuai dengan
peran dan
kewenangan masing- masing.
6 Melaksanakan RKS RKAS
Pelaksanaan RKS RKAS ini bersinergi dengan pelaksanaan
Penyedia layanan: Kepala sekolah
Guru Kepala sekolah dan
dewan guru adalah penanggungjawab
Halaman 13
program MBS
berorientasi pelayanan
publik. Perbaikan-
perbaikan inovatif yang dilakukan dalam implementasi RKAS ini
telah dijelaskan
di bagian
sebelumnya. pelakasanaan
RKS RKAS.
Pengguna layanan: Orangtua murid
komite sekolah Murid
Namun, pemangku
kepentingan lainnya
seperti komite sekolah dan
orangtua juga
mempunyai tanggung jawab untuk terlibat
dan bekerja
sama dengan sekolah untuk
mengatasi masalah
yang muncul
di sekolah.
7 Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara internal dan eksternal.
Evaluasi internal dilakukan oleh kepala sekolah dan guru.
Kepala sekolah memonitor pelaksanaan
RKS RKAS dan proses kegiatan belajar mengajar. Hasil evaluasi
tersebut didiskusikan
bersama dengan guru dan komite sekolah
dalam pertemuan rutin. Penyedia layanan:
Sekolah
Pengguna layanan: Komite sekolah
Murid Melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan
rencana kerja sekolah dan kualitas proses
kegiatan belajar
mengajar.
Memberikan masukan terhadap pelaksanaan
rencana kerja sekolah dan kegiatan belajar
mengajar. Evaluasi eksternal dilakukan oleh
komite sekolah dan jurnalis warga. Hasil evaluasi didiskusikan oleh
komite sekolah dan jurnalis warga. Penyedia layanan:
Sekolah Mendiskusikan
hasil monitoring
dan masalah
pendidikan yang terjadi di sekolah
Halaman 14
Selain itu,
jurnalis warga
menyiarkan isu pendidikan dan partisipasi publik melalui radio
komunitas Suara Melawi. Evaluasi eksternal juga dilakukan secara
formal oleh dinas Pendidikan, khususnya Pengawas Sekolah.
Mereka secara rutin memperoleh laporan sekolah dan mengahadiri
pertemuan sekolah
untuk membahas
berbagai masalah
sekolah. Pengguna layanan:
Komite sekolah Murid
Masyarakat dengan
berbagai pemangku
kepentingan.
Jurnalis warga
membantu mempublikasikan isu
pendidikan dan
informasi tentang
partisipasi publik.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
penyediaan pelayanan pendidikan
di sekolah
dan memberikan
masukan.
Anggaran yang diperlukan
Pelaksanaan program MBS berorientasi pelayanan publik tidak perlu anggaran khusus; sekolah dapat menggunakan anggaran sekolah yang sudah ada untuk melaksanakan
survei pengaduan yang hanya membutuhkan biaya untuk penggandaan kuesioner dan menindaklanjuti janji perbaikan layanan.
Halaman 15 Hasil dan dampak program
Para pemangku kepentingan diSMPN 1 Belimbing telah mendapat banyak manfaat dari program MBS berorientasi pelayanan publik yang menggabungkan sisi penyedia
dan pengguna layanan. Hasil dan dampak yang nyata terjadi adalah: 1. Kesadaran masyarakat tentang haknya mendapat pelayanan publik yang
berkualitas meningkat. Survei pengaduan yang diawali dengan edukasi tentang hak masyarakat terhadap pelayanan publik telah meningkatkan kesadaran
komite sekolah – sebagai perwakilan masyarakat – untuk meminta layanan
pendidikan yang berkualitas.
Survei pengaduan juga menjadi proses evaluasi yang transparan dan partisipatif. Dalam survei ini, masyarakat dapat merefleksikan kembali kualitas pelayanan
pendidikan yang selama ini mereka terima. Selain itu, masyarakat juga diajak untuk ikut memikirkan solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Gambar 2. Siswa mencuci tangan di sekolah. Partisipasi masyarakat yang kuat membantu sekolah menciptakan lingkungan belajar aman
dan nyaman serta mendorong siswa berperilaku hidup sehat.
Halaman 16
2. Transparansi dan akuntabilitas pelayanan sekolah meningkat. Adanya papan informasi yang membuat RKAS dan laporan keuangan adalah wujud tata kelola
di mana transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik dilakukan oleh SMPN 1 Belimbing sebagai penyedia layanan.
3. Kepercayaan masyarakat terhadap sekolah meningkat. Keterbukaan sekolah untuk mempublikasi laporan keuangan dan rencana kerjanya telah meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap sekolah. Selain itu, inisiatif sekolah untuk mengundang masyarakat di pertemuan-pertemuan sekolah meningkatkan
komunikasi dengan masyarakat.
4. Partisipasi dan respon masyarakat terhadap masalah pendidikan meningkat. Kesadaran masyarakat tentang hak mendapat pelayanan berkualitas dan
kepercayaan mereka yang tinggi terhadap sekolah mendorong masyarakat untuk lebih banyak terlibat dalam memecahkan masalah di sekolah. Selain itu,
masyarakat juga berinisiatif untuk mencari dukungan dunia usaha untuk membantu memperbaiki fasilitas sekolah.
Kerjasama yang kuat antara penyedia layanan sekolah dan pengguna layanan orangtua dan masyarakat serta komite sekolah menciptakan lingkungan belajar
yang nyaman, sehat dan aman. Contoh perbaikan yang telah dilakukan di SMPN 1 Belimbing adalah:
a. Membuat taman hijau dan kebun tanaman obat. Sekolah