Membuat taman hijau dan kebun tanaman obat. Sekolah Memperbaiki kantin sekolah. Kondisi kantin sekolah yang kurang tertata Memperbaiki toilet murid. Perbaikan toilet selama program intervensi ini Memperbaiki penyekat ruang aula. Pada tahun 20

Halaman 16 2. Transparansi dan akuntabilitas pelayanan sekolah meningkat. Adanya papan informasi yang membuat RKAS dan laporan keuangan adalah wujud tata kelola di mana transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik dilakukan oleh SMPN 1 Belimbing sebagai penyedia layanan. 3. Kepercayaan masyarakat terhadap sekolah meningkat. Keterbukaan sekolah untuk mempublikasi laporan keuangan dan rencana kerjanya telah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah. Selain itu, inisiatif sekolah untuk mengundang masyarakat di pertemuan-pertemuan sekolah meningkatkan komunikasi dengan masyarakat. 4. Partisipasi dan respon masyarakat terhadap masalah pendidikan meningkat. Kesadaran masyarakat tentang hak mendapat pelayanan berkualitas dan kepercayaan mereka yang tinggi terhadap sekolah mendorong masyarakat untuk lebih banyak terlibat dalam memecahkan masalah di sekolah. Selain itu, masyarakat juga berinisiatif untuk mencari dukungan dunia usaha untuk membantu memperbaiki fasilitas sekolah. Kerjasama yang kuat antara penyedia layanan sekolah dan pengguna layanan orangtua dan masyarakat serta komite sekolah menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, sehat dan aman. Contoh perbaikan yang telah dilakukan di SMPN 1 Belimbing adalah:

a. Membuat taman hijau dan kebun tanaman obat. Sekolah

memanfaatkan sebagian lahan sekolah yang dulunya hanya semak belukar, sekolah telah menanam sejumlah tanaman disertai dengan pembuatan bangku kayu dan saung dengan bahan alami. Sarana ini selain membuat lingkungan sekolah lebih sehat dan asri, juga dapat dimanfaatkan guru untuk mengajar tentang lingkungan hidup.

b. Memperbaiki kantin sekolah. Kondisi kantin sekolah yang kurang tertata

baik membuat murid lebih sering jajan di luar lingkungan sekolah pada Halaman 17 waktu jam istirahat. Hal ini sangat berisiko terhadap kesehatan murid. Untuk itu, komite sekolah dan beberapa orangtua murid berinisiatif untuk memperbaiki kantin sekolah. Mereka dan sekolah merencanakan, membuat anggaran dan mengerjakan perbaikan kantin tersebut. Sebagian orangtua ikut menyumbang bahan kayu, atap, uang, dan kebutuhan terkait lainnya.

c. Memperbaiki toilet murid. Perbaikan toilet selama program intervensi ini

merupakan salah satu langkah awal keterlibatan orangtua di SMPN 1 Belimbing. Toilet untuk murid laki-laki dan perempuan telah dibuat terpisah dan dilengkapi dengan air bersih yang cukup. Bahkan di tahun 2014, sekolah ini mendapat bantuan dari Bank Pembangunan Daerah BPD Kalimantan Barat Cabang Melawi, untuk membangun tambahan lima toilet untuk murid perempuan, sehingga fasilitas toilet saat ini sudah memadai dan mendukung perbaikan kualitas pelayanan di sekolah ini.

d. Memperbaiki penyekat ruang aula. Pada tahun 2013, orangtua murid

SMPN 2013 berinisiatif mengganti sekat kayu antar kelas dengan folding gate sekat aluminium untuk ruang aula yang juga berfungsi sebagai ruang kelas. Usul ini diberikan untuk agar kelas dapat dibuka dengan mudah jika sekolah perlu ruang pertemuan yang dapat menampung 374 orangtua murid. Sejak tahun 2012 hingga 2015, orangtua murid telah memberikan dukungan dana 256.569.700 rupiah untuk membantu perbaikan fasilitas sekolah.

e. Mendapatkan dukungan yang kuat dari dunia usaha. Selain