Mencari dasar pengetahuan dari gempa dan damper serta program abaqus

1.6 Metodologi Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah studi literatur yaitu dengan mengumpulkan data - data dan keterangan dari literatur dan keterangan dari literatur yang berhubungan dengan pembahasan pada tugas akhir ini, hasil numerikal running data dengan program abaqus serta masukan - masukan dari dosen pembimbing. Urutan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Mencari dasar pengetahuan dari gempa dan damper serta program abaqus

2. Menampilkan pemodelan damper dengan program ABAQUS serta menampilkan hasil numerikal 1.7 Tinjauan Pustaka Singkat Sistem kontrol pasif tidak membutuhkan energi luar sehingga biayanya lebih murah. Pada sistem ini, perpindahan struktur dapat dikontrol pada tingkat tertentu sesuai dengan besar gempa yang akan dikenakan pada struktur. Aplikasi sistem ini di Amerika, Asia dan Negara Eropa juga menunjukkan tren yang positif tidak hanya pada bangunan lama untuk perkuatan maupun pada bangunan baru, Syman et al, Aniello et al dalam Daniel dkk, 2013:2 Penelitian peredam leleh baja dengan nama steel slit damper SSD dilakukan oleh Chan dan Albermani 2008. Slit damper ini dibuat dari profil WF dengan badannya di potong dalam beberapa irisan sehingga membentuk banyak pelat strip. Pelat strip diantara kedua ujung sayap profil WF membentuk seperti sistem rangka vierendeel. Pada deformasi relatif kecil, antara kedua sayap profil, pelat–pelat strip ini berperilaku seperti balok dengan kedua ujungnya terjepit parsial, sedangkan pada deformasi tertentu kedua ujung 8 Universitas Sumatera Utara pelat strip akan terbentuk sendi plastis. Disamping itu kekuatan leleh peredam ini dengan mudah diperediksi berdasarkan analisis mekanisme plastis. Penelitian lebih lanjut dilakukan Li Gang dan Li Hong Nan dalam Jatenra, 2014:7 terhadap 5 bentuk geometri peredam leleh baja dengan fungsi ganda DFMD, karena tidak hanya menyediakan redaman tetapi juga kekakuan. Berbeda dengan peredam bentuk X dan V yang umumnya memikul gaya geser gempa pada arah sumbu lemahnya, maka peredam leleh baja DFMD ini akan memikul gaya geser akibat gempa dalam arah sumbu kuatnya. Itu sebabnya sistem ini akan memiliki kekakuan yang lebih besar dari peredam pada umumnya. Dari hasil percobaan menunjukkan hanya 2 bentuk dari 5 jenis spesimen ini yang layak digunakan sebagai peredam leleh baja karena 3 spesimen lainya mengalami kegagalan seperti adanya pinching pada kurva hysteresis, terjadinya retak sepanjang arah horizontal ditengahnya dan terjadinya tekuk pada awal pembebanan sehingga mereduksi kapasitas penyerapan energinya.

1.8 Sistematika Penulisan