Prinsip Damping Pada Struktur Sistem Kontrol Struktur

berfungsi melepaskan energi maka hal ini akan mengurangi respon struktur.

2.9.4 Simpangan Drift Akibat Gaya Gempa

Simpangan drift adalah sebagai perpindahan lateral relative antara dua tingkat bangunan yang berdekatan atau dapat dikatakan simpangan mendatar tiap- tiap tingkat bangunan horizontal story to story deflection. Simpangan lateral dari suatu system struktur akibat beban gempa adalah sangat penting yang dilihat dari tiga pandangan yan berbeda, menurut Farzat Naeim 1989: 1. Kestabilan struktur structural stability 2. Kesempurnaan arsitektural architectural integrity dan potensi kerusakan bermacam-macam komponen bukan struktur 3. Kenyaman manusia human comfort, sewaktu terjadi gempa bumi dan sesudah bangunan mengalami gerakan gempa.

2.10 Prinsip Damping Pada Struktur

Damper mempunyai cara kerja mendissipasi energi yang masuk ke struktur dengan merubah energi tersebut menjadi sendi plastis atau pelelehan bahan damper, sehingga response simpangan struktur menjadi kecil. Peran damping dalam struktur antara lain : 1. Menyebabkan getaran dapat berhenti 2. Memperkecil response simpangan displacement 3. Mengurangi simpangan saat resonansi Damping dalam struktur disebut juga inherent damping, yaitu damping yang berasal dari gesekan antara struktur dengan bagian non struktur, gesekan udara dan tutup bukanya penampang beton yang retak, dan plastisitas bahan setelah Universitas Sumatera Utara struktur mengalami deformasi inelastic. Besarnya damping tersebut sekitar 1 sampai 5, bergantung pada jenis dan kekakuan struktur. Bila suatu struktur tanpa damping, getaran struktur tidak akan berhenti, seperti yang ditunjukan gambar 2.1. Untuk getaran bebas tanpa damping undamped free vibration atau 0 damping, amplitudo getaran akan tetap dan berulang-ulang terus tanpa berhenti, sedangkan getaran dengan damping damped free vibration yang ditunjukan oleh kurva dengan damping 5, dan 10, amplitude getaran semakin mengecil terhadap waktu. Makin besar damping dari suatu sistim makin cepat amplitudo getaran berkurang dan makin cepat berhenti bergetar. Perbedaaan tersebut ditunjukan oleh kurva dengan damping 5 dan kurva dengan damping 10 pada gambar 2.6 Gambar 2.14 Pengaruh Damping terhadap Getaran Sumber: Daniel, Yurisman, Rahmi 2013 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.11 Sistem Kontrol Struktur

Upaya untuk mengatasi kerusakan-kerusakan yang terjadi pada struktur dilakukan dengan memberikan alat tambahan ke struktur, untuk membatasi energi atau mendissipasi energi gempa yang masuk ke bangunan. Alat-alat tersebut dikenal dengan Seismic Devices. Dengan menambah alat-alat tersebut, energy gempa yang masuk ke struktur dapat direduksi dan dikontrol sehingga gaya-gaya dan simpangan struktur menjadi kecil. Seismic devices pada umumnya dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Actived seismic device 2. Passived seismic device Seismic devices adalah alat yang dipasang pada bangunan untuk membatasi energi atau mendisipasi energi gempa yang masuk ke bangunan seperti yang sudah dijelaskan tadi. Seismic devices bekerja dengan merubah kekakuan, damping dan menambah massa ke struktur. Pemakaian seismic devices tidak hanya terbatas pada struktur bangunan gedung saja, juga bisa digunakan juga pada jembatan, tangki penimbunan dan lainnya.

2.11.1 Actived Seismic Devices

Actived seismic devices bekerja dengan menerima masukan data getaran dari sensor yang dipasang pada sekeliling struktur. Melalui computer, data tersebut digunakan untuk mengatur gerakan sesuai dengan input gempa ke bangunan. Perangkat aktif memanfaatkan sumber daya eksternal untuk menyesuaikan respon dari perangkat untuk bereaksi terhadap perilaku struktur secara real time dan mencapai respon yang diinginkan secara keseluruhan.

2.11.2 Passived Seismic Devices

Tujuan utama dari respon struktural pada gerakan tanah adalah kemampuan untuk menghilangkan energi dalam jumlah besar selama periode waktu yang singkat. Sarana disipasi energi yang mengisolasi kerusakan, atau secara signifikan mengurangi kerusakan elemen struktural utama, dapat dicapai Universitas Sumatera Utara dengan menambahkan perangkat kontrol ke sistem struktur konvensional. Passived seismic devices bekerja setelah energi gempa masuk ke struktur, pada umumnya reaksi seismic devices semakin besar bila respon struktur atau energi yang masuk semakin besar. Passived seismic devices sesuai fungsinya secara garis besar dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu bersifat isolasi seismic isolator dan yang bersifat dissipasi energi damper.

2.11.2.1 Seismic Isolator

Seismic Isolator dipasang dibagian bawah bangunan, alat ini mereduksi energy yang masuk ke struktur dengan merubah getaran frekwensi tinggi menjadi frekwensi rendah, percepatan bangunan bagian atas menjadi kecil sehingga gaya inertia juga menjadi kecil. ada 2 jenis seismic isolator yang telah sering dipakai yaitu jenis rubber bearing dan jenis friction pendulum. Rubber bearing memiliki kekakuan dan sifat damping yang rendah, untuk memperbesar damping dipasang batangan timah dibagian tengah. Isolator jenis friction pendulum bekerja dengan membentuk kekakuan dari gesekan antara piringan bawah dengan tumpuan bulatan di bagian atas yang diberi lapisan bahan Teflon.

2.11.2.2 Damper

Damper bekerja dengan mendissipasi energi melalui pembentukan sendi plastis atau pelelehan bahan damper. Bila gaya yang bekerja pada damper adalah gaya siklik atau gempa, hubungan gaya dan simpangan akan membentuk kurva yang disebut dengan hysteristic loop. Luas hysteristic loop merupakan energi yang didissipasi oleh damper tersebut.

2.12 Hysteristic Loop