Sehingga Hasil dari perhitungan luas skeleton part dan baussinger part terhadap ke empat kajian tersebut dapat kita lihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Luas Skeleton Part dan Bausschinger Part satuan: kN,mm
Kajian
Kajian HSD 1 10,893.01
11,325.23 62,586.42
68,946.62 22,218.24
131,533.04 Kajian HSD 1
12,22493 11,747.09
98,692.59 112,565.23
23,972.02 211,257.82
Kajian HSD 1 6.389.43
9,749.97 31,743.42
36,950.13 16,139.40
68,693.55 Kajian HSD 1
12.960.84 12,491.02
96,267.62 117,999.81
25,451.86 214,267
4.3 Model Triliniar Metallic Damper
Untuk menghindari kesulitan perencanaan dengan metode model nonlinier yang lebih kompleks dan memerlukan waktu yang lebih lama , maka digunakan
pendekatan dengan memakai model pendekatan linier. Pendekatan linier dapat berupa pendekatan model bilinier dan model trilinier. Dalam hal ini penulis
mengusulkan model pendekatan linier yang digunakan adalah pendekatan model trilinier.
Dari pendekatan trilinier ini kita akan mendapatkan kekakuan damper yaitu kekakuan elastis
. Dimana perbandingan antara terhadap
Universitas Sumatera Utara
adalah serta perbandingan
terhadap adalah
Berikut ini akan dilakukan pendekatan model trilinier terhadap masing – masing kajian kajian HSD 1, Kajian HSD 2, Kajian HSD 3, Kajian HSD 4.
Gambar 4.31 Pendekatan Model Trilinier Kajian HSD 1
Gambar 4.32 Pendekatan Model Trilinier Kajian HSD 2
0, 0 3.4, 175.9
9.12, 242.87 50.24,
314.889
-400 -300
-200 -100
100 200
300 400
-60 -50 -40 -30 -20 -10 10
20 30
40 50
60
G aya
k N
Pe rpindahan mm
HSD 2
Trilinear Model
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.33 Pendekatan Model Trilinier Kajian HSD 3
Gambar 4.34 Pendekatan Model Trilinier Kajian HSD 4
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari pendekatan model trilier yang dikaji terhadap HSD dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Hasil Pendekatan Model Trilinier. Satuan: kN,mm Nama Kajian
Kajian HSD 1 2.5 114.408
45.763 5.419
1.387 0.118
0.030 Kajian HSD 1
3.2 165.98 51.86
12.98 1.75
0.250 0.033
Kajian HSD 1 3.4 139.048.
40.896 4.855
1.438 0.118
0.035 Kajian HSD 1
2.6 135.048 51.941
3.668 1.257
0.070 0.024
4.4 Kekakuan Efektif
Untuk penggunaan praktis dalam penghitungan energi disipasi kadang- kadang lebih disukai dengan menggunakan sistem ekuivalen viscous damping.
System ini pada dasarnya adalah system derajat kebebasan tunggal dengan kekakuan ekuivalen
sebagai berikut : 4.1
Dengan menggunakan sistem ekuivalen viscous damping terhadap hasil numerik maka kita akan mendapatkan parameter yang akan menentukan
kekakuan efektif sebagaimana dibahas berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.35 Kekakuan Efektif Kajian HSD 1
Gambar 4.36 Kekakuan Efektif Kajian HSD 2
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.37 Kekakuan Efektif Kajian HSD 1
Gambar 4.38 Kekakuan Efektif Kajian HSD 1
-49.91, -245.853
-245.853 238.761
49.97, 238.091