Sejarah Singkat Kantor Badan Pengelola Perizinan Dan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI

PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pengelola Perizinan Dan

Penanaman Modal Kabupaten Asahan Semangat reformasi telah mewarnai pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan, dengan mempraktekkan prinsip-prinsip good governance. Selain itu, masyarakat menuntut agar pemerintah memberikan perhatian yang sungguh–sungguh dalam menanggulangi korupsi, kolusi dan nepotisme KKN, sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dan mampu menyediakan public goods and services sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara Untuk menjawab tuntutan masyarakat dan kebutuhan akan public goods dan public services, Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Dalam Negeri meminta pemerintah daerah untuk mengembangkan Unit Pelayanan Terpadu UPT dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Terpadu Satu Pintu dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 503125PUOD tanggal 16 Januari 1997 tentang Pembentukan Unit Pelayanan Terpadu Perizinan Satu Atap di Daerah. Pemerintah Kabupaten Asahan telah mengeluarkan kebijaksanaan untuk membentuk Kantor Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Satu Atap SIMTAP sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Asahan Nomor 6 Tahun 2002 tanggal 01 April 2002, dimana dengan model tersebut masyarakat dalam mengurus perizinan hanya perlu mendatangi kantor SIMTAP untuk mengurus semua pelayanan perizinan yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Asahan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pertimbangan untuk lebih mengefisienkan pelaksanaan tugas dan dengan semakin meningkatnya volume kerja maka Pemerintah Kabupaten Asahan memandang perlu melakukan perubahan atas Surat Keputusan Bupati Asahan Nomor 6 Tahun 2002 yaitu dengan mengubah bentuk kantor SIMTAP menjadi Badan Pengelola Perizinan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 5 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 03 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Asahan dan Surat Keputusan Bupati Asahan Nomor 11 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Badan Pengelola Perizinan Kabupaten Asahan, Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Asahan dan Peraturan Bupati Asahan Nomor 29 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Pada Badan Pengelola Perizinan Daerah Kabupaten Asahan. Sehubungan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Asahan dengan merubah susunan Universitas Sumatera Utara organisasi dan nomenklatur Badan Pengelola Perizinan Daerah Kabupaten Asahan menjadi Badan Pengelola Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Asahan serta Peraturan Bupati Asahan Nomor 35 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Badan Pengelola Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Asahan.

B. Struktur Organisasi Badan Pengelola Perizinan Dan Penanaman

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Strategi Pelaksanaan Retribusi Terminal Guna Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Kota Rantauprapat (Studi Pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Labuhanbatu)

4 112 94

Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Penerimaan Retribusi Izin Mendidirikan Bangunan

19 165 120

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Modal dan Dampaknya terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan

1 52 87

Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemkab/Pemko di SUMUT.

3 62 88

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dalam Meningkatkan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Pada Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman Pemerintah Kota Binjai.

41 217 116

PERANAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN Peranan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Ekskaresidenan Banyumas.

0 1 14

PERANAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN Peranan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Ekskaresidenan Banyumas.

0 0 17

PELAKSANAAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN RUMAH DALAM MENUNJANG PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SIJUNJUNG.

0 2 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Mandiri (PKLM) - Prosedur dan Peranan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Asahan

0 0 16