Lokasi OutputKomponen Pelaksana Penerima Manfaat

Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura APBN-P 2017 309 Kelompok tanigapoktanlembaga usaha hortikultura penerima APBN-P 2017gudangbangsal pascapanen wajib memanfaatkan, memelihara dan menyediakan biaya operasionalnya. Pembinaanpendampinganbimbingan teknis, Dinas Pertanian ProvinsiKabupatenKota melakukan pembinaan pendampinganbimbingan teknis, monev dan laporan kepada Direktorat Jenderal Hortikultura.

B. Lokasi

Fasilitasi prasarana pascapanen hortikultura ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pengembangan kawsan sentra produksi hortikultura. Lokasi kegiatan adalah Jawa Barat yaitu Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bandung.

C. OutputKomponen

a. Output : Prasarana Pascapanen Bangunan Gedung Bangsal Pascapanen b. Sub Output : Persiapan IdentifikasiKoordinasi Sosialisasi : Pelaksanaan Fasilitasi Bantuan Kepada Petani : MonitoringPembinaanMonev

D. Pelaksana

Kegiatan ini dilaksanakan di daerah oleh Dinas Pertanian Provinsi atau Dinas Kabupaten yang menangani kegiatan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil hortikultura.

E. Penerima Manfaat

Penerima manfaat adalah kelompoktanigapoktankelembagaan hortikultura, koperasi yang menangani pascapanen di lokasi kawasan hortikultura. Fasilitasi Bantuan diberikan dalam bentuk bangunan berupa bangsal pasca panengudang tidak berpendingin. Sebagai contoh: RAB dan Spesifikasi gudang bangsal pascapanen dapat dilihat pada lampiran. Spesifikasi bangsal pasca panen merupakan pengadaan fisik serta komponen pendukungnya berupa instalasi listrik dan air. Sedangkan penyediaan lahan, ijin Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura APBN-P 2017 310 mendirikan bangunan dan biaya operasional menjadi tanggung jawab penerima manfaat. Persyaratan pembangunan bangsal pasca panen panengudang tidak berpendingin antara lain: a Lokasi mudah dijangkau baik dari sisi jarak dari kebun ke bangsalgudang pascapanen baik bangsal pasca panen panengudang tidak berpendinginserta tidak menyalahi peruntukan lahan. b Status lahan adalah milik kelompok tanigapoktanpelaku usaha, apabila lahan bukan merupakan milik kelompok tanigapoktanpelaku usaha, perlu dibuat kesepakatan atau surat keterangan dari kepala desa dan atau camat. c Kelompok tanigapoktan lembaga usaha hortikultura koperasi dan lokasi yang ditetapkan sudah mendapat rekomendasi dari Dinas Pertanian Kabupaten dan disahkan dalam bentuk SK Kepala Dinas Pertanian Kabupaten atau Dinas Pertanian Provinsi sesuai dengan kewanangannya selaku Kuasa Pengguna Anggaran KPA. d Kelompok tanigapoktanpelaku usaha yang sudah direkomendasi dapat diganti dengan kelompok tanigapoktanpelaku usaha lain karena alasan khusus force majeure. e Bangsal pascapanen diprioritaskan untuk komoditas cabai dan bawang merah atau komoditas hortikultura lainnya sesuai dengan kebutuhan di lapangan. f Kelompok tanigapoktanpelaku usaha selaku penerima manfaat diutamakan sudah memiliki jaringan pemasaran dan atau bermitra dengan pelaku usaha.

F. Pembiayaan