Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura APBN-P 2017
10
keseimbangan suply demand sehingga dapat mencukupi kebutuhan bawang merah di dalam negeri serta mampu mengurangi tingkat inflasi nasional.
B. TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan
Meningkatkan produksi bawang merah di daerah sentra melalui penanaman di luar musim off season dan di musim hujan sehingga ketersediaan bawang
merah sepanjang tahun terpenuhi terutama pada triwulan IV untuk stabilisasi pasokan dan harga.
2. Sasaran
2.1 Meningkatkan produksi bawang merah diluar musim off season dan pada musim hujan untuk memenuhi kebutuhan dan pasokan dalam negeri
2.2 Pengembangan bawang merah seluas 1.200 Ha di 12 Kabupatenkota 2.3 Menjaga kestabilan harga bawang merah di tingkat petani dan pasar.
C. PELAKSANAAN PROVINSI, KABUPATENKOTA a. Pelaksanaan di Provinsi
1. Lokasi Kegiatan ini dilaksanakan pada 6 provinsi lokasi pengembangan bawang
merah. Lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Output, Sub Output, Komponen
Output : 024 Kawasan Bawang Merah
Sub Output : 001 Tanpa Suboutput
Komponen : 051 Identifikasikoordinasisosialisasi
052 Fasilitasi Bantuan Sarana Produksi 053 Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan
3. Pelaksana dan Penerima Manfaat Pelaksana kegiatan adalah bidang teknis yang menangani hortikultura di
tingkat Provinsi, sedangkan penanggung jawabnya adalah Kepala Dinas Pertanian Provinsi. Penerima manfaat adalah Kelompoktanipelaku usaha di
lokasi KabupatenKota kawasan pengembangan budidaya bawang merah.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura APBN-P 2017
11
Kelompok tani penerima manfaat membuat pernyataan kesanggupan sebagaimana pada lampiran.
4. Pembiayaan Kegiatan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Perubahan APBN-P melalui dana tugas pembantuan provinsi pada Satker Dinas Pertanian Provinsi TA. 2017.
5. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan di Provinsi terdiri atas komponen utama berupa 052
Fasilitasi Bantuan Kepada Petani. Secara rinci metode pelaksanaan kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
051 IdentifikasiKoordinasiSosialisasi, dengan menggunakan akun Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 524113.
Identifikasi dilakukan untuk menentukan calon penerima bantuan kelompok taniGapoktan dan juga dilakukan identifikasi calon lokasi
pelaksanaan kegiatan oleh masing-masing calon penerima. Dalam pelaksanaan identifikasi calon penerima dan calon lokasi
CPCL untuk pengembangan budidaya bawang merah, luas areal Ha dimaksud, adalah luas areal tanam selama tahun tersebut. Kriteria
penerima manfaat antara lain : a. Tersedia lokasi budidaya oleh penerima manfaat dalam suatu
kawasan usaha budidaya; b. Komoditas bawang merah sesuai dengan agro-ekosistem;
c. Lokasi kawasan pengembangan melalui APBN-P oleh penerima manfaat dekat dengan sumber air, baik sumber air alami maupun
buatan, serta air cukup tersedia pada sumber air tersebut; d. Kelompok penerima APBN regular Ditjen Hortikultura 2017 tidak
dapat menerima bantuan Kegiatan APBN-P Ditjen Hortikultura 2017 e. Penerima manfaat sanggup melaksanakan kegiatan sesuai
petunjuk teknis; Koordinasi ditujukan untuk memantapkan rancangan kegiatan,
mengkoordinasikan rancangan penetapan petani dan lokasi pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan petugas Dinas Pertanian
Provinsi, Dinas Pertanian KabupatenKota, instansi terkait dan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura APBN-P 2017
12
pemangku kepentingan pengembangan budidaya bawang merah. Selanjutnya kelompoktani dan lokasi tersebut ditetapkan melalui SK
Kepala Dinas Pertanian Provinsi. 052 Fasilitasi bantuan sarana produksi, dengan akun Belanja Barang Fisik
Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakatPemda 526115, Bantuan kepada petani seluruhnya berupa belanja barang fisik, yang
pengadaannya dilakukan oleh Satker Dinas Pertanian Provinsi melalui Belanja Bantuan Dalam Bentuk Barang.
Proses pengadaan dilakukan oleh Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Pokja ULP atau Pejabat Pengadaan barangjasa
berdasarkan tata cara dan peraturan yang tertuang dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan penyempurnaannya pada Perpres Nomor
70 Tahun 2012 dan pada Perpres Nomor 172 Tahun 2014 beserta lampiran-lampirannya. Pengadaan komponen kegiatan yang dapat
dilakukan dengan e-catalog agar dapat dimaksimalkan dan dikonsultasikan secara cermat dan efektif dengan Lembaga Kebijakan
Pengadaan BarangJasa Pemerintah LKPP. Berdasarkan hasil identifikasi CPCL Tim Teknis di Dinas Pertanian Provinsi dengan
masukan dari Dinas Pertanian KabupatenKota membuat rencana kebutuhan dan spesifikasi barang fisik lainnya yang dibutuhkan untuk
kemudian diserahkan ke Panitia pengadaan untuk diproses sesuai peraturan yang berlaku.
Serah terima barang dari Dinas Pertanian Provinsi kepada Ketua Kelompok tani GapoktanKelompok Wanita TaniAsosiasi selaku
penerima manfaat akan diatur oleh Satker Dinas Pertanian Provinsi sesuai
peraturan yang
berlaku, sehingga
barang yang
diserahterimakan mengacu pada kaidah tertib administrasi, tertib fisik dan tertib hukum.
Komponen barang-barang tersebut merupakan pilihan berupa sarana produksi dan sarana budidaya yang dituangkan dalam KAK Kerangka
Acuan Kerja yang telah disusun dan disepakati oleh kelompok tani penerima dan telah disetujui oleh Tim Teknis.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura APBN-P 2017
13
Apabila bantuan yang akan diadakan berupa benih maka ketentuan mengenai persyaratan benih mengikuti peraturan perbenihan yang
berlaku. Pengadaan benih diutamakan berasal dari masing-masing Provinsi, bila tidak mencukupi dapat dipenuhi dari Provinsi lain.
Bantuan tersebut sifatnya hanya sebagai pengungkit, sedangkan komponen lain yang diperlukan dalam biaya usaha tani menjadi
tanggung jawab dan kontribusi petani, kelompoktani atau Gapoktan. Tabel 1. Komponen Bantuan berupa Input Kawasan Bawang Merah
Komoditas Satuan Biaya
Rp.Ha Komponen pilihan
Bawang Merah 40.000.000 Benih Bersertifikat, Mulsa plastik,
Pupuk Organik
Terdaftar di
Kementan, Pupuk
Anorganik, Alsintan Cultivator, Pompa air
dan atau pilihan sesuai dengan kebutuhan kelompok berstandar
mutu. Untuk
jenis belanja
komponen pilihan agar mengacu sesuai akun.
053 Monitoring, evaluasi dan pelaporan dengan akun Belanja Perjalanan Biasa 524111.
Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Provinsi yang bertujuan untuk mengetahuimemantau perkembangan kegiatan
pengembangan bawang merah apakah telah berjalan dengan baik sebagaimana mestinya sesuai dengan yang direncanakan, dan juga
untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan mencapai sasaran yang diharapkan. Kegiatan ini dilakukan secara periodik terhadap
petani atau
kelompok tanigapoktan
penerima bantuan
pengembangan bawang merah. Peloporan dilakukan melalui pembuatan laporan tentang realisasi fisik dan keuangan secara
berkala.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura APBN-P 2017
14
b. Pelaksanaan di KabupatenKota
1. Lokasi Kegiatan ini dilaksanakan pada 12 KabupatenKota lokasi pengembangan
bawang merah. Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat pada lampiran 1.
2. Output, Sub Output, Komponen Output
: 024 Kawasan Bawang Merah Sub Output : 001 Tanpa Suboutput
Komponen : 051 Identifikasikoordinasisosialisasi
052 Fasilitasi bantuan sarana produksi 053 Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan
3. Pelaksana dan Penerima Manfaat Pelaksana kegiatan adalah bidang teknis yang menangani hortikultura di
tingkat kabupatenkota, sedangkan penanggung jawabnya adalah Kepala Dinas Pertanian kabupatenkota. Penerima manfaat adalah Kelompok
tanipelaku usaha di lokasi KabupatenKota kawasan pengembangan budidaya bawang merah.
4. Pembiayaan Kegiatan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Perubahan APBN-P melalui dana tugas pembantuan provinsi pada Satker Dinas Pertanian KabupatenKota TA. 2017.
5. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan dapat terdiri atas komponen utama berupa 052
Fasilitasi Bantuan Kepada Petani, yang didukung oleh seluruh dan atau sebagian komponen lainnya dengan penjelasan sebagai berikut :
051 Pelaksanaan Identifikasi
Koordinasi Sosialisasi,
dengan menggunakan akun Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 524113.
Identifikasi dilakukan untuk menentukan calon penerima bantuan kelompok taniGapoktan dan juga dilakukan identifikasi calon lokasi
pelaksanaan kegiatan oleh masing-masing calon penerima. Dalam pelaksanaan identifikasi calon penerima dan calon lokasi
CPCL untuk pengembangan budidaya bawang merah, luas areal
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura APBN-P 2017
15
Ha dimaksud, adalah luas areal tanam selama tahun tersebut. Kriteria penerima manfaat antara lain :
a. Tersedia lokasi budidaya oleh penerima manfaat dalam suatu kawasan usaha budidaya;
b. Komoditas bawang merah sesuai dengan agro-ekosistem; c. Lokasi kawasan pengembangan melalui APBN-P oleh penerima
manfaat dekat dengan sumber air, baik sumber air alami maupun buatan, serta air cukup tersedia pada sumber air tersebut;
d. Kelompok penerima APBN regular Ditjen Hortikultura 2017 tidak dapat menerima bantuan Kegiatan APBN-P Ditjen Hortikultura
2017; e. Penerima manfaat sanggup melaksanakan kegiatan sesuai
petunjuk teknis; Koordinasi ditujukan untuk memantapkan rancangan kegiatan,
mengkoordinasikan rancangan penetapan petani dan lokasi pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan petugas Dinas Pertanian
KabupatenKota, instansi terkait dan pemangku kepentingan pengembangan budidaya bawang merah. Selanjutnya kelompok tani
dan lokasi tersebut ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Pertanian KabupatenKota.
052 Fasilitasi Bantuan Sarana Produksi, dengan akun Belanja Barang Fisik Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakatPemda 526115,
Bantuan kepada petani seluruhnya berupa belanja barang fisik, yang pengadaannya
dilakukan oleh
Satker Dinas
Pertanian KabupatenKota melalui Belanja Bantuan Dalam Bentuk Barang.
Proses pengadaan dilakukan oleh Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Pokja ULP atau Pejabat Pengadaan barangjasa
berdasarkan tata cara dan peraturan yang tertuang dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan penyempurnaannya pada Perpres Nomor
70 Tahun 2012 dan pada Perpres Nomor 172 Tahun 2014 beserta lampiran-lampirannya. Pengadaan komponen kegiatan yang dapat
dilakukan dengan e-catalog agar dapat dimaksimalkan dan dikonsultasikan secara cermat dan efektif dengan Lembaga
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura APBN-P 2017
16
Kebijakan Pengadaan
BarangJasa Pemerintah
LKPP. Berdasarkan hasil identifikasi CPCL Tim Teknis di Dinas Pertanian
KabupatenKota membuat rencana kebutuhan dan spesifikasi barang fisik lainnya yang dibutuhkan untuk kemudian diserahkan ke Panitia
pengadaan untuk diproses sesuai peraturan yang berlaku. Serah terima barang dari Dinas Pertanian KabupatenKota kepada
Ketua Kelompok tani GapoktanKelompok Wanita TaniAsosiasi selaku penerima manfaat akan diatur oleh Satker Dinas Pertanian
KabupatenKota sesuai peraturan yang berlaku, sehingga barang yang diserahterimakan mengacu pada kaidah tertib administrasi,
tertib fisik dan tertib hukum. Komponen barang-barang tersebut merupakan pilihan berupa sarana
produksi dan sarana budidaya yang dituangkan dalam KAK Kerangka Acuan Kerja yang telah disusun dan disepakati oleh
kelompok tani penerima dan telah disetujui oleh Tim Teknis. Apabila bantuan yang akan diadakan berupa benih maka ketentuan
mengenai persyaratan benih mengikuti peraturan perbenihan yang berlaku. Pengadaan benih diutamakan berasal dari masing-masing
Provinsi, bila tidak mencukupi dapat dipenuhi dari Provinsi lain. Bantuan tersebut sifatnya hanya sebagai pengungkit, sedangkan
komponen lain yang diperlukan dalam biaya usaha tani menjadi tanggung jawab dan kontribusi petani, kelompok tani atau Gapoktan.
Tabel 2. Komponen Bantuan berupa Input Kawasan Bawang Merah
Komoditas Satuan
Biaya Rp.Ha
Komponen pilihan
Bawang Merah 40.000.000 Benih Bersertifikat, Mulsa plastik,
Pupuk Organik Terdaftar di Kementan, Pupuk Anorganik,
Alsintan Cultivator, Pompa air dan atau pilihan sesuai dengan
kebutuhan kelompok berstandar mutu.
Untuk jenis
belanja komponen pilihan agar mengacu
sesuai akun.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura APBN-P 2017
17
056 Monitoring, evaluasi dan pelaporan dengan akun Belanja Perjalanan Biasa 524111.
Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh Dinas Pertanian KabupatenKota yang bertujuan untuk mengetahuimemantau
perkembangan kegiatan pengembangan bawang merah apakah telah berjalan dengan baik sebagaimana mestinya sesuai dengan
yang direncanakan, dan juga untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan mencapai sasaran yang diharapkan. Kegiatan ini dilakukan
secara periodik terhadap petani atau kelompok tanigapoktan penerima bantuan pengembangan bawang merah. Pelaporan
dilakukan melalui pembuatan laporan tentang realisasi fisik dan keuangan secara berkala.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura APBN-P 2017
18
BAB III INDIKATOR KINERJA
A. Masukan
1. Dana APBNP TA. 2017 Rp. 48.000.000.000 2. Sumber Daya Manusia petugas, petani, pelaku usaha
3. Data dan teknologi
B. Keluaran
1. Terlaksananya kegiatan pengembangan kawasan bawang merah seluas 1.200 ha di 6 Provinsi 12 kabupatenkota
2. Terfasilitasinya sarana produksi dan sarana budidaya pendukung lainnya dalam kegiatan pengembangan kawasan bawang merah.
C. Hasil
1. Terbangunnya kawasan baru dan pengutuhan kawasan bawang merah di sentra-sentra produksi
2. Meningkatnya luas kawasan pengembangan bawang merah pada off season. 3. Meningkatnya produksi bawang merah.
4. Tersedianya bawang merah sepanjang tahun untuk stabilisasi pasokan dan harga.
D. Manfaat
Terbentuknya kawasan bawang merah yang mampu menyediakan bawang merah sepanjang tahun stabilisasi pasokan dan harga.
E. Dampak
Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani bawang merah.