Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

24

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis statistik dan pembahasan terhadap hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa : 1. Ekstrak daun sirih hijau Piper betle L. pada konsentrasi 10 6 , 5.10 6 , dan 10 7 ppm dengan metode disc diffusion secara signifikan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan efektifitas kuat. 2. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sirih hijau Piper betle L. maka semakin kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

5.2 Saran

Setelah dilakukan penelitian tentang efek ekstrak daun sirih hijau Piper betle L. terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, maka disarankan bila akan dilakukan penelitian selanjutnya: 1. Untuk melakukan uji toksikologi ekstrak daun sirih hijau sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. 2. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih hijau terhadap Staphylococcus aureus secara in-vivo. 28 DAFTAR PUSTAKA 1. Damayanti R, Mulyono. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih : Obat Mujarab dari Masa ke Masa. Jakarta : Agro Media Pustaka. 2005. 2. Sastroamidjojo, S. A. Obat Asli Indonesia. Jakarta : PT. Dian Rakyat. 2001. Hal : 102. 3. Darwis S. N. Potensi Sirih Piper betle L. Sebagai Tanaman Obat. Bogor: Warta Tumbuhan Obat Indonesia Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah. Vol. 1 No. 1. Halaman 9-11.1992. 4. Hasim D. Daun sirih sebagai antibakteri pasta gigi. 2003. cited 21 Januari 2011. Available from : URL : http:www.pdgi- online.comv2index.php?option=com_contenttask=viewid=594Itemid=39. 5. Heyne K. Tumbuhan Berguna Indonesia Edisi 2. Jakarta: Departemen Kehutanan, 1987 : 950. 6. Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara. 1994. 7. Suliantari. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sirih Hijau Piper betle L. terhadap Bakteri Patogen Pangan. Tesis : Institut Pertanian Bogor. 2008. 8. Hermawan, A., Hana, W., dan Wiwiek, T. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Piper betle L. Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan Metode Difusi Disk. Skripsi : Universitas Erlangga. 2007. 9. Sirait, M., Loohu, E., dan Sutrisno, R.B. Materi Medika Indonesia jilid IV. Jakarta : Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1980. 10. Syamsu Hidayat, S. S. dan Hutapea, J. R. Inventaris Tanaman Obat Indonesia 1. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jakarta. 1997. 11. Hariana, Arief. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Jakarta : Penebar Swadaya. 2007. Hal 86-87. 12. Rosman, R dan S. Suhirman. Sirih tanaman obat yang perlu mendapat sentuhan tekonologi budaya. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Vol 12 1 : 13-15. 2006. 13. Sampurno et al. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta : Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan. 2000. Hal: 1-17. 14. Harborne, J. B. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Diterjemahkan oleh : K. Padmawinata dan I. Soediro. Penerbit ITB, Bandung. 1996. 15. Ansel H.C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Alih bahasa: Farida Ibrahim. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.1989. Hal : 605-619. 16. Pratiwi, I. Uji Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Acalypha indica terhadap Bakteri Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA UNS, Surakarta. 2009. 17. Brooks GF, Butel JS, Carroll KC, Morse SA. Jawetz, Melnick, Adelbergs Medical Microbiology. 24 th Ed. USA : Mc Graw Hill. 2007 ; 224 – 7. 18. Kusmayati dan Agustini, N. W. R. Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri dari Mikroalga Porphyridium cruentum. Biodiversitas. 2007. 81 : 48-53. 19. Bauer AW, Kirby WMM, Sherris JC, Turck M. Antibiotic susceptibility testing by a standardized single disc method. AM J Clin Pathol. 1966 ;45 : 493. 20. Hermawan, A., Hana, W., dan Wiwiek, T. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Piper betle L. Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan Metode Difusi Disk. Skripsi : Universitas Erlangga. 2007. 21. Bonang G. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan Edisi 16. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. 1992. 22. Pratiwi, S. T. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Airlangga. 2008. Hal 22-42, 188-189. 23. Greenwood. Antibiotics Susceptibility Sensitivity Test, Antimicrobial and Chemotheraphy. USA : Mc Graw Hill Company. 1995. 24. Warsa, V.C. Kokus Positif Gram. Dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI. Jakarta : Binarupa Aksara.1994. 25. Pelczar, M.J., E.S.Chan. Dasar-dasar Mikrobiologi Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. 1988. 26. Harapini, M., A. Agusta dan R. D. Rahayu. Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Dari Dua Macam Sirih Daun Kuning dan Hijau. Prosiding Simposium Nasional I Tumbuhan Obat dan Aromatika. Bogor 10-12 Oktober 1995. 27. Cowan M.M. PlantProduct as Antimicrobial Agents. J, Microbiology Reviews. 12 4 : 564-582. 1999. 28. Ma‟rifah, Atingul. Efek Ekstrak Daun Sirih Merah terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Belum Dipublikasikan. 2012. 29. Maharani. Efek Hambat Berbagai Pasta Gigi terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans Belum Dipublikasikan. 2012. LAMPIRAN 1 Sertifikat Pengujian Ekstraksi Bahan