4.1.2 Efek Hambat Hand Sanitizer Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococus aureus.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode disc diffusion dan dilakukan secara triplo yaitu 3 kali berturut-turut didapatkan tidak
semua hand sanitizer memiliki efek antimikroba terhadap bakteri Staphylococus aureus. Berdasarkan hasil ditemukan 5 dari 9 hand sanitizer yang ditemukan
memiliki efek hambat pertumbuhan Staphylococus aureus, yaitu hand sanitizer A, B, C, D, E, F, G, H, I. Dari kelima merk hand sanitizer yang disebutkan didapatkan
bahwa merk dagang A memiliki efek hambat yang paling kuat dengan terbentuk zona hambat dari ketiga kali percobaan dengan rata-rata sebesar 12.5 mm,
sedangkan hand sanitizer dengan merk dagang E hanya mempunyai nilai rata-rata 6 mm yang merupakan hasil terkecil zona hambat yang terbentuk Gambar 4.1. dan
4.3
Gambar 4.2 Hambatan Pertumbuhan Bakteri Staphylococus aureus
10 20
30 40
- I
H G
F E
D C
B A
+
Gambar 4.3 Hasil Uji Efek Antimikroba Hand sanitizer Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus
4.1.3 Hasil Uji Statistik
Dari data yang diperoleh menunjukkan distribusi data tidak normal dan setelah ditransformasikan, distribusi data tetap tidak normal. Hal itu menandakan
bahwa data yang diperoleh tidak memenuhi syarat untuk menggunakan uji parametrik berupa One-way ANOVA, maka sebagai gantinya digunakan uji
hipotesis alternatif non parametrik dari data komparatif tidak berpasangan lebih dari dua kelompok yaitu Krusskall-Wallis Tabel 4.1
Tabel 4.2 Hasil Uji Kruskall-Wallis
Sampel Jumlah
Zona hambat
Kontrol - I
H G
F E
D C
B A
Kontrol +
8 3
3 3
3 3
3 3
3 3
8 6
8.3 9.3
11 12
32
P value p=0.00
keterangan : Semakin besar zona hambat yang terbentuk semakin besar efek yang ditimbulkan dalam menghambat pertumbuhan Staphylococus aureus
Uji ini dikatakan bermakna bila nilai p0.05. Pada hasil dari penelitian ini didapatkan nilai p=0.00 p0.05 yang diartikan bahwa terdapat perbedaan
bermakna antara Hand sanitizer dengan efek hambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus.