BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dikerjakan, dapat disimpulkan; 1. Terdapatnya efek hambat hand sanitizer terhadap pertumbuhan Staphylococcus
aureus, namun tidak semua semua merk hand sanitizer. 2. Terdapat 5 merk dagang hand sanitizer yang memiliki efek antimikroba atau yang
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yaitu hand sanitizer A, B, C, D, E. Sedangkan 4 merk dagang lainnya, hand sanitizer F, G, H dan I tidak
memiliki antimikroba terhadap Staphylococcus aureus 3. Semua merk dagang hand sanitizer yang membentuk zona hambat memliki
kandungan bahan aktif alkohol yang dikombinasikan dengan triclosan, sedangkan yang tidak membentuk zona hambat hanya mengandung alkohol sebagai bahan aktif
yang bersifat antimikroba
5.2 Saran
1. Melakukan penelitian lanjutan dengan membandingkan efek antimikroba yang terdapat pada hand sanitizer dengan bahan pembersih tangan lainnya.
2. Dilakukan penelitian lebih lanjut hand sanitizer lain yang memiliki agen antimikroba lainnya yang memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus. 3. Dilakukan penelitian selanjutnya secara invivo.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Soedarmo SSP, Gama H, Hadinegoro SRS, Satari HI. Buku Ajar Infeksi Pediatri Tropis. Edisi 2. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2012.
2. Rachmawati FJ, Triyana SY. Perbandingan Angka Kuman pada Cuci Tangan dengan Beberapa Standarisasi Pembersih Tangan di Lab Mikrobiologi. Logika.
2008; 26 - 31.
3. WHO. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Healthcare Advanced Draft. World Health
Organization 2005
–2006; 27
–41. April
2006. http:www.agreecollaboration.orgpdfagreeinstrumentfinal.pdf
. Di akses pada 8 Agustus 2013.
4. CDC. Hand Sanitizer Ingredients. 2009; http:www.hand-sanitizer-dispenser-
review.comhand-sanitizer- ingredients.htm . Diakses pada 9 Agustus 2013.
5. Brooks GF, Butel JS, Carroll KC, Morse SA. Jawetz, Melnick, Adelbergs Medical Microbiology. 24
th
Ed. USA : Mc Graw Hill. 2007; 224 – 7.
6. Pretami, Heme anggika dkk. Identifikasi Mikroorganisme pada Tangan Tenaga Medis dan Paramedis di Unit Perinatologi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar
Lampung. Maret 2011. belum diterbitkan
7. Ray, Sandip Kumar dkk. A Study on Prevalence of Bacteria in The Hands of Children and Their Perception on Hand Washing in Two Schools of Bangalore and
Kolkata. Indian Journal of Public Health. Vol 55. 2011; 293 – 297.
http:www.ijph.inarticle.asp?issn=0019557X;year=2011;volume=55;issue=4;spa ge=293;epage=297;aulast=Ray
. Diakses pada 14 Agustus 2013. 8. Setawati, A. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Departemen Farmakologi
dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI. 2007. 9. Bull, Tony. R. Color Atlas of ENT Diagnosis. Edisi 4. New York: Thieme. 2003;
215-246. 10. Pelczar, M.J. E.S.Chan. Dasar-dasar Mikrobiologi .Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia. 1988. 11. Bertram G. Katzung, et al. Basic Clinical Pharmacology. Edisi 10. California:
Lange. 2005.
12. Baratawidjaja, Karnen Garna. Imunologi Dasar. Edisi 10. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012
13. Weintraub, Andrej.
Immunology of
Bacterial Polysaccharide
Antigens. Carbohydrate Research 338. July 2003.
www.elsevier.comlocatecarres . Di akses
pada tanggal 13 Agustus 2013 14. Ahvaz, Iran. The Evaluation of Bacterial Colonization on Skin Lesions of
Hospitalized Patients in Dermatology Department of Ahvaz Zahra Beigom Moosavi, Galal Lotfi. Jundishapur Journal of Microbiology. Vol 24. 2009; 148-
151. www.uiweb.uidaho.edu
. Di akses pada tanggal 12 Juli 2013
15. Lowy FD. Staphylococcus aureus Infection. N Engl J Med, 1998; 339-520 16. L.G. Harris, S.J. Foster, and R.G. Richards. An Introduction to Staphylococcus
aureus, and Techniques for Identifying and Quantifyings Adhesins In Relation to Adhesion to Biomaterials: Review. European Cells and Materials Vol. 4. 2002; 39
– 67. 17. Ardianti, Dwina, dkk. Perbandingan Efektivitas Hand sanitizer dengan Cuci tangan
Pakai Sabun dalam Membunuh Kuman di Tangan. November 2011. Belum dipublikasikan.
18. Radji, Maksum dkk. Uji Efektivitas Antimikroba Beberapa Merek Dagang Pembersih Tangan Antiseptik. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. IV, No. 1. 2007;
1-6.
19. Sandora TJ, Taveras EM, Shih M-C, Resnick EA, Lee GM, Ross-Degnan D, et al. Hand sanitizer reduces illness transmission in the home. 2009.
20. CDC. Guideline for Hand Hygiene in Healthcare Settings. Morbidity and Mortality Weekly Reports MMWR. 2002.
21. FDACFSAN. Hand Hygiene in Retail Food Service Establishments. Food Service
Safety Fact
Sheet. 2003.
http:www.fda.govFoodFoodSafetyRetailFoodProtectionIndustryandRegulator yAssistanceandTrainingResourcesucm135577.htm.
Diakses pada 5 Agustus 2013. 22. Amy J. Pickering, Jennifer Davis and Alexandria B. Boehm. 2011. Efficacy of
Alcohol-based Hand sanitizer on Hands Soiled with Dirt and Cooking Oil. Journal of Water and Health. Vol 09.3. 2011.
23. Desmares, Catherine dkk. Short Communication: Is Ethanol-BasedHand Sanitizer Involved inAcute Pancreatitis after Excessive Disinfection?
—An Evaluation with the Use of PBPK Model. Journal of Toxicology. 2012.
24. Salha H.M. Al-Zahrani and Afraa M. Baghdadi. Evaluation of The efficiency of Non Alcoholic-Hand Gel Sanitizers Products as an Antibacterial. Nature and
Science, 2012. Vol 10. 6; Hal. 2012. http:www.sciencepub.netnature
. Diakses pada tanggal 20 Juni 2013.
25. Joseph R. Grubbs Jr. The Effects of Triclosan Derivatives Against the Growth of Staphylococcus aureus. 2008. belum dipublikasikan
26. Pratiwi, S. T. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Airlangga. 2008; Hal 188- 191
27. Seila I. Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau Piper betle L. Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah. 2012 belum diterbitkan
28. Umaro, Abe. Efek Ekstrak Siwak salvadora persica Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutan. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah. 2012 belum diterbitkan
29. David L. Dyer dkk. Alcohol-free Instant Hand Sanitizer Reduces Elementary School Illness Absenteeism. Vol 32, No.9. 2011; 633 - 638