Sistem Pertahanan Bakteri Intraseluler
satunya spesies yang menghasilkan enzim koagulase dan membedakannya dengan 14 spesies lainnya.
1,5
Sistematika Staphylococus aureus adalah sebagai berikut
5
: Divisi
: Protophyta Kelas
: Schizomycetes Bangsa
: Eubacteriales Suku
: Micrococcaceae Marga
: Staphylococcus Jenis
: Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus adalah salah satu dari keluarga mikrokokus berbentuk
bulat kokus yang berdiameter 0.5 – 1.5 μm, bersifat Gram positif, amotil dan tidak
berspora. Bakteri ini hidup di suasana aerobik atau mikroaerofilik, tumbuh pada suhu 37 °C namun dalam membentuk pigmen yang terbaik dibutuhkan suhu kamar 20
– 35 °C. Pada biakan bakteri ini menghasilkan pigmen berwarna putih abu-abu sampai
kuning.
5
Gambar 2.2 Pembiakan Staphylococcus aureus Staphylococus aureus dapat tumbuh di berbagai macam biakan dan tahan
terhadap kondisi kering, panas bakteri ini bertahan pada temperatur 50
o
C selama 30 menit dan natrium klorida 9 . Hampir seluruh dinding sel bakteri ini terdiri dari
peptidoglikan yang dapat merangsang pengeluaran sitokin-sitokin proinflamasi pada tubuh manusia. Di permukaan dinding sel tertanam protein permukaan yang
mengambil alih penting dalam sifat virulensi Staphylococus aureus , diantaranya yaitu ligand-binding domain terdapat pada N terminal berfungsi sebagai penempelan
bakteri terhadap sel inang, Protein A yang mencegah proses fagositosis karena memblokir salah satu ujung IgG, dan protein permukaan lainya yang membantu
dalam proses adhesi bakteri yang dikenal sebagai microbial surface components recognizing adhesive matrix molecules MSCRAMM.
15,16
Gambar 2.3 Protein Permukaan Staphylococus aureus
Sumber : Lowy FD. Staphylococcus aureus Infection: 1998
Staphylococcus aureus merupakan patogen utama pada manusia, karena mensekresikan beberapa toxin dan enzim yang berbahaya bagi manusia. Selain sangat
patogen bakteri ini terdapat dimana-mana seperti pada lesi manusia, benda-benda yang terkontaminasi oleh lesi tersebut, saluran respirasi manusia dan kulit yang dapat
berpindah-pindah secara kontak langsung maupun melalui udara. Gejala yang ditimbulkan dari infeksi dapat berupa peradangan lokal, nekrosis, dan pembentukan
abses. Pada penyebaran ke bagian tubuh lain melewati pembuluh getah bening dan pembuluh darah.
1
Infeksinya dapat berupa furunkel yang ringan pada kulit sampai berupa suatu piemia yang fatal, serta keracunan makanan, dan toxic shock
syndrome.
1,15
Penyakit yang disebabkan Staphylococcus aureus bermacam-macam dari yang lokal di kulit, paru, mukosa sampai sistemik seperti sindrome syok toksik dan
keracunan makanan gambar 2.4