30
3.3 Diagram Alir Metodologi Penelitian
Penelitian  mengenai  pengaruh  penambahan  bahan  baku  LiOH.H
2
O  pada sintesis  bahan  aktif  Li
4
Ti
5
O
12
terhadap  performa  elektrokimia  sel  baterai, mengikuti alur metode penelitian seperti terlihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Diagram Alir Metodologi Penelitian
Kalsinasi 750
o
C selama 2 Jam Mixing dan Milling
Kesimpulan
Gerus 400 Mesh
Pencampuran
Slurry
Vacum drying and Pressing
Struktur Kristal, Gugus Fungsi, Surface Area,
Morfologi, Ukuran Partikel Charge Discharging
Analisa Pembuatan
Anoda Karakterisasi
Material Karakterisasi
Sel Material Aktif
Anoda Sintering 850
o
C selama 4 Jam Menimbang bahan
LiOH.H
2
O dan TiO
2
Mulai
31
3.4 Formulasi Bahan Aktif Li
4
Ti
5
O
12
Pada  optimasi  material  aktif  Li
4
Ti
5
O
12
dengan  bahan  teknis  TiO
2
dan LiOH.H
2
O,  perhitungan  berat  dari  masing-masing  bahan  mengacu  pada
persamaan di bawahh ini:
4LiOH.H
2
O + 5TiO
2
Li
4
Ti
5
O
12
+ H
2
O Dengan diketahui bahwa berat molekul dari masing-masing bahan yaitu :
  Mr LiOH.H
2
O   = 41,965 grmol   Mr TiO
2
= 79,87 grmol   Mr Li
4
Ti
5
O
12
= 459,114 grmol Dimana  berat  total  setiap  formulasi  adalah  sebesar  15  gram,  maka  di  dapat
berat dari masing-masing bahan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Berat masing-masing bahan
Penambahan LiOH.H
2
O LiOH.H
2
O gr TiO
2
gr
5,4843 13,0474
2,5 5,6214
13,0474 5,0
5,7586 13,0474
7,5 5,8956
13,0474
3.5 Proses Pembuatan Sampel Uji dan Pengujian 3.5.1 Analisis Struktur Kristal dengan
X-ray Diffraction XRD
Difraksi sinar-X XRD secara luas digunakan untuk identifikasi bulk struktur kristal.  Gelombang  elektromagnetik  yang  dihasilkan  dari  sinar-X  adalah  ribuan
elektron  volt,  biasanya  berasal  dari  interaksi  elektron  energi  tinggi  dengan
32
tembaga  8,05  keV,  0,154  nm  [45].  Radiasi  ini  menembus  permukaan  dan berinteraksi dengan struktur internal padatan. Gangguan konstruktif terjadi ketika
insiden balok berinteraksi dengan bidang kristal di sudut Θ. Detektor menerima satu set sinyal interferensi
pada sudut yang berbeda, Θ, yang sesuai dengan jarak
kisi berdasarkan hukum Bragg:
n λ = 2 d sin Θ;   n = 1, 2, … dimana  d  adalah  jarak  antara  dua  bidangt  atom  jarak  kisi,  n  adalah  bilangan
bulat  disebut  orde  reflektansi,  λ  adalah  panjang  gelombang  elektromagnetik radiasi, dan Θ adalah sudut antara insiden balok dan pencerminan pesawat kristal.
Kisi  jarak,  d,  adalah  karakteristik  dan  karena  itu  dapat  digunakan  untuk mengidentifikasi  struktur  kristal  dan  komposisi  atom.  Untuk  kristal  memiliki
ukuran  yang  lebih  kecil  dari  sekitar  1  µm,  interferensi  destruktif  pada  arah hamburan  terjadi  karena  kurangnya  jarak  dalam  struktur  kristal.  Ukuran  kristal
dapat  dihitung  dengan  persamaan  Scherrer  [46][47].  Untuk  sub-mikrometer partikel atau kristal:
d
XRD
= K λ  β cos Θ
-1
di  mana  d
XRD
adalah  ukuran  kristal  rata- rata,  K  faktor  bentuk,  λ  panjang
gelombang,  dan  β  perluasan  garis  pada  setengah  dari  intensitas  maksimum. Turunan ini didasarkan pada persamaan Gaussian.
33 Gambar 3.4. Alat uji XRD
3.5.2 Scanning morfologi dengan Scanning Electron Moicroscopy SEM
SEM  digunakan  untuk  memperoleh  informasi  kualitatif  dan  kuantitatif tentang  morfologi  atau  komposisi  sampel  dengan  bertujuan  untuk
mengoptimalkan  hubungan  mikroskopis  dengan  data  kromatografi.  Teknik memberikan  karakterisasi  direproduksi  dari  semua  fitur  gambar  seperti  ukuran
partikel,  masukan  dan  struktur  pori-pori  internal  yang  padat.  Pada  prinsipnya, analisis SEM harus mengekstrak jumlah maksimum informasi yang diperoleh per
fitur  dan  meminimalkan  baik  kompleksitas  dan  waktu  yang  dibutuhkan  untuk analisis [48].
Dalam  SEM,  berkas  elektron  dilewatkan  melalui  ruang  dan  dievakuasi kemudian  difokuskan  oleh  lensa  elektromagnetik  ke  permukaan  sample.  Balok
dipulihkan  selama  proses  spesimen  dan  kemudian  disinkronkan  dengan  sinar tabung  katoda  CRT.  Setelah  dilakukan  pelampiasan  pada  elektron  sampel,