Baterai Ion Lithium Optimasi sintesis li4ti5o12 dengan penambahan lioh.h2o untuk anoda baterai ion lithium

8 Proses pengisian baterai ion lithium direpresentasikan dalam Gambar 2.2 yang dapat dijelaskan oleh persamaan redoks: 6C + xLi + xe - Li x C 6 Elektroda negatif Li 1-x CoO 2 + xLi + + xe - LiCoO 2 Elektroda positif Untuk oksidasi Li 1-x CoO 2 dalam setengah-sel reaksi, x adalah terbatas pada 0,5 karena alasan keamanan, sesuai dengan 4,2 V vs LiLi + [11]. Selain itu, kobalt relatif beracun [12], dan selama daya tinggi chargingdischarging dapat mulai bereaksi exothermically sehingga akan melelehkan separator dan terjadi hubungan pendek. Cobalt juga mahal, sehingga menjadi tantangan utama yang dihadapi baterai ion lithium berkekuatan tinggi saat ini untuk penggunaan skala besar ada di EV HEVs. Kemampuan kapasitas energi yang tersimpan dalam baterai lithium tergantung pada berapa banyak ion lithium yang dapat disimpan dalam struktur bahan elektrodanya dan berapa banyak yang dapat digerakan dalam proses charging dan discharging, karena jumlah arus elektron yang tersimpan dan tersalurkan sebanding dengan jumlah ion lithium yang bergerak [13]. Pada proses charging, material katoda akan terionisasi, menghasilkan ion lithium bermuatan positif dan bermigrasi ke dalam electrolyte menuju komponen anoda, sementara elektron yang diberikan akan dilepaskan bergerak melalui rangkaian luar menuju anoda. Ion lithium ini akan masuk ke dalam anoda melalui mekanisme interkalasi. Saat dischargingakan terjadi aliran ion dan elektron dengan arah kebalikan dari proses charging. 9

2.2 Anoda Li

4 Ti 5 O 12 Li 4 Ti 5 O 12 atau LTO merupakan material anoda yang dapat digunakan sebagai pengganti grafit dalam baterai ion lithium sekunder [14]. LTO merupakan salah satu dari pengembangan material baru yang memiliki beda tegangan yang cukup tinggi terhadap LiLi + . Hal ini dilakukan sebagai pengganti grafit yang memiliki keunggulan kapasitas tinggi juga memiliki keterbatasan nyata, yaitu ketidakmampuan dalam kondisi high rates discharge dikarenakan host yang dimiliki grafit adalah interkalasi satu dimensi. Kondisi high rate akan menimbulkan efek litiasi yang akan menumbuhkan dendritik pada lapisan anoda sehingga rentan terhadap terjadinya hubungan pendek dalam baterai yang berakibat eksplosif dari segi faktor keamanan [15]. Li 4 Ti 5 O 12 merupakan keramik lithium-titanimum oxide yang merupakan keramik lithium titanate, lebih dikenal dengan lithium titanate. Memiliki struktur spinel face-centered cubic. Gambar 2.3. memperlihatkan struktur spinel Li 4 Ti 5 O 12 sebagai berikut: Gambar 2.3. Kedudukan atom-atom dalam 2 subsel unit kubik dari struktur spinel Li 4 Ti 5 O 12 [16]. 10 Struktur spinel ini memiliki dua kisi yang berfungsi sebagai tempat tinggal ion-ion penyusunnya, yaitu kisi tetrahedral A dan kisi oktahedral B. Kisi-kisi tersebut dibedakan oleh bilangan koordinasi oksigennya, dimana kisi A mempunyai tetangga 4 anion oksigen lainnya, sedangkan kisi B mempunyai 6 anion tetangga oksigen. Pola susunan ion-ion LTO spinel adalah kubus pusat muka FCC. Satu unit sel mengandung 32 anion oksigen dan kation-kation logamnya tersebar dalam dua kisi yang berbeda, yaitu 64 kisi tetrahedral dan 32 kisi oktahedral. Tetapi perlu diketahui bahwa dari 96 kisi ini hanya 24 kisi saja yang diisi oleh ion-ion logam, yaitu 8 kisi tetrahedral dan 16 kisi oktahedral. Kisi tetrahedral ditempati oleh kation bervalensi 1 Li + dan kisi oktahedral ditempati oleh kation bervalensi 4 Ti 4+ maka jumlah total muatan positif adalah 8x+1= +8 ditambah 16x+4=+64, atau jumlah total muatan adalah 72. Untuk kesetimbangan diperlukan 36x-2= -72 muatan negatif O 2- , maka dalam satu unit cell terdapat 3 molekul Li 4 Ti 5 O 12 [15]. Karena melibatkan 3 molekul, maka akan ada 3 Li + persatuan unit molekul, sementara itu per gram Li 4 Ti 5 O 12 mengandung 1459.16 mol sehingga kapasitas teoritik muatan per gram keramik Li 4 Ti 5 O 12 = 3 x 96.500 Coulomb x 0.0021786 3600 = 172.5 mAhg [11,12]. Keramik ini dikenal dengan sebutan material zero-strain insertion, karena jika diukur dengan menggunakan synchrotron XRD yaitu mengukur perubahan kisi kristal yang sangat kecil, 0.002 Å pada saat awal discharge dan 0.006 Å penyusutan kisi pada proses discharge berikutnya [17]. Sifat utama dari material 11 keramik ini adalah kemampuan strukturnya untuk tidak mengalami perubahan bentuk selama terjadi insersi ion Li + .

2.2.1 Tinjauan Pustaka Terkait dengan penelitian

Pengujian mengenai adanya TiO 2 rutile perbandingan molar Li dan Ti pada sintesis Li 4 Ti 5 O 12 sudah banyak dilakukan terbukti dengan adanya beberapa jurnal yang membahas mengenai hal tersebut. Jurnal yang berjudul ―Pengaruh Kondisi Persiapan terhadap Sifat Fabrikasi Lithium Titanat dengan Metode Solid- State‖ yang ditulis oleh Guo-Qing Zhang, dkk 2012 [18] meneliti persiapan awal dari sintesis Li 4 Ti 5 O 12 yang menggunakan bahan baku Li 2 CO 3 dan TiO 2 dengan metode solid state dengan menggunakan air dan etanol sebagai pelarut. Percobaan dilakukan dengan beberapa varian dengan perbandingan Li dan Ti yaitu 4:5, 6:5, 8:5. Bahan baku dicampur dengan menggunakan mixer magnetik dengan air dan etanol perbandingan air dan etanol adalah 7:3 sebagai pelarut. Bahan yang telah bercampur lalu di keringkan pada suhu 80 o C selama 5 jam. Sintesis Li 4 Ti 5 O 12 dilakukan dengan melakukan proses sintering dengan variasi suhu 750 o C, 850 O C dan 950 O C. Karakterisasi bahan dilakukan dengan menggunakan XRD untuk mengetahui adanya fasa TiO 2 yang terbentuk, SEM untuk mengetahui morphology bahan aktif serta uji charging-discharging untuk mengetahui kapasitas baterai.