Analisa Morfologi Partikel dengan SEM

51 a b c d Gambar 4.4. Hasil Pengukuran Ukuran Partikel pada Hasil Gambar SEM dengan perbesaran 200X SE menggunakan Software Image-J Serbuk Li 4 Ti 5 O 12 dengan penambahan LiOH.H 2 O a 0 b 2,5 c 5 , dan d 7,5 Pengukuran ukuran partikel dari gambar SEM dengan perbesaran 200X menggunakan bantuan software Image-J ditunjukkan pada Gambar 4.5. Perhitungan ukuran partikel dilakukan dengan mengambil 30 data sample dengan variasi partikel besar, sedang dan kecil. Hasil pengukuran partikel dari analisis gambar SEM dengan menggunakan softwae Image-J ditunjukkan oleh Tabel 4.4. Perhitungan menunjukkan bahwa variasi penambahan LiOH.H 2 O tidak mempengaruhi ukuran partikel dengan rata-rata ukuran partikel 15 µm dan hasil perhitungan standar deviasi memiliki nilai yang cukup besar, ini menandakan bahwa ukuran partikel tidak homogen. Sebagian partikel memiliki ukuran yang besar dan bagian lainnya memiliki ukran partikel yang kecil. 52 Tabel 4.4. Hasil pengukuran ukuran partikel dari analisa SEM dengan menggunakan software Image-J dari Serbuk Li 4 Ti 5 O 12 dengan penambahan LiOH.H 2 O A 0 B 2,5 C 5 dan D 7,5 A µm B µm C µm D µm Nilai Maksimum 36,07285 63,43809 52,18982 67,167 Nilai Minimum 3,241022 1,261566 2,985411 0,56419 Nilai Rata- Rata 16,12726 16,94057 15,89155 15,7068 Standar Deviasi 8,423989 12,89895 11,31562 14,40913

4.4 Analisis Ukuran Partikel dengan PSA

Analisa PSA pada masing-masing sampel serbuk Li 4 Ti 5 O 12 diperlukan untuk mengetahui ukuran partikel dari tiap-tiap sampel serbuk. Tabel 4.5. Ukuran Partikel Serbuk Li 4 Ti 5 O 12 yang disintesis dengan melebihkan bahan LiOH.H2O Penambahan LiOH.H 2 O Ukuran Partikel µm 26,46 2,5 32,93 5,0 25,29 7,5 33,13 Tabel 4.5. menunjukkan besar ukuran partikel yang diukur dengan Particle Size Analyzer Merek Cilas 1190. Semakin banyak penambahan LiOH.H 2 O maka ukuran partikel memiliki kecenderungan semakin besar, walaupun peningkatan ukuran partikel tersebut tidak terlalu signifikan. Ukuran partikel yang cenderung menjadi semakin besar ini disebabkan oleh meningkatnya massa total dari kedua bahan pada saat proses milling. Pada saat proses pencampuran dengan ball-milling, digunakan massa ball yang sama, serta waktu 53 miling yang sama yaitu berkisar 15 jam. Tetapi semakin besar presentase penambahan LiOH.H 2 O, maka semakin besar jumlah massa total dari bahan baku yang di milling bersama. Mengacu bahwa proses ball-milling adalah merubah ukuran partikel menjadi berukuran berkisar mikrometer. Dengan demikian, semakin besar massa total dari bahan baku yang dimilling, maka semakin sedikit bahan baku yang di hancurkan secara sempurna, sehingga ukuran partikel yang dihasilkan lebih besar. Penambahan LiOH.H 2 O meningkatkan ukuran partikel namun tidak terlalu signifikan dan ukuran partikel cenderung homogen. Hal ini dapat dilihat dari besarnya standar deviasi yang di dapat dari besar ukuran partikel pada tabel adalah 4,1593 dengan batas atas adalah 33,6118 serta batas bawah adalah 25,2932 maka dapat dinyatakan bahwa distribusi ukuran partikel dari tabel 4.5 bersifat seragam karena masih dalam range batas atas dan batas bawah. Bila dibandingkan dengan hasil perhitungan ukuran partikel dari analisa gambar SEM, terlihat bahwa hasil perhitungan ukuran partikel dengan menggunakan alat uji PSA memiliki nilai yang lebih besar. Hal ini disebabkan karena partikel kecil larut dalam media pendispersan ketika melakukan proses analisa PSA. Namun hasil yang diperoleh masih dalam batasan toleransi dari pengukuran dengan software Image-J seperti pada Tabel 4.4.

4.5 Analisa Surface Area dengan BET

Proses identifikasi ukuran surface area bahan aktif dilakukan dengan menggunakan alat uji BET dengan merek Quantachrome tipe NOVA 4200e di 54 Pusat Penelitian Fisika-LIPI. Alat ini membantu untuk mengetahui ukuran surface area dan besar pori-pori pada bahan aktif Li 4 Ti 5 O 12 . Tabel 4.6. Besar surface area, pori-pori dan total volume pori partikel serbuk Li 4 Ti 5 O 12 yang di sintesis dengan melebihkan bahan baku LiOH.H 2 O Penambahan LiOH.H 2 O Surface Area m 2 g Pori-pori nm Total Volume pori ccg 11,081 1,79341 9,936 x 10 -3 2,5 2,129 4.32686 4,606 x 10 -3 5 21,783 1,57196 17,12 x 10 -3 7,5 3,919 3,90455 7,652 x 10 -3 Besar surface area dipengaruhi oleh total volume pori. Semakin besar total volume pori maka semakin besar pula ukuran surface areanya, dan sebaliknya. Sampel dengan penambahan LiOH.H 2 O sebanyak 0 dan 5 memiliki type mikroporos sedangkan sample dengan penambahan LiOH.H 2 O 2,5 dan 7,5 memiliki type mesoporous [60]. a b c d