Kalsinasi Solid State Reaction

21 Gambar 2.8. Tahap proses sintering a partikel bebas b tahapan awal c tahapan kedua d tahapan akhir [32] Material keramik masih berupa partikel bebas sebelum dipanaskan Gambar 2.8a. Pada tahap awal sintering terbentuk batas butir grain-boundary, dan pada saat yang bersamaan terbentuk pori Gambar 2.8b. Selanjutnya terjadi pengerutan pori dan ukuran pori mengecil serta batas butir juga membesar, ini terjadi pada tahap pertengahan Gambar 2.8c. Membesarnya batas butir dan mengerutnya pori secara cepat, menyebabkan keramik dalam bentuk pelet mengalami penyusutan, namun densitasnya membesar. Pada tahap ini juga terjadi pertumbuhan butir grain growth. Proses ini terjadi selama kenaikan suhu 300 o C sampai suhu sintering. Tahap akhir proses sintering Gambar 2.8d, hanya terdapat perubahan bentuk serta pengecilan pori secara lambat, dan sampai membentuk ukuran pori terkecil [35]. Pada proses sintering terjadi difusi atau transfer materi antar partikel yang menyebabkan adanya ikatan antar butiran-butiran partikel [33][36]. Bila difusi terjadi pada kondisi padat, disebut solid-state sintering. Bila ditambah sedikit material dalam fase cair, maka proses disebut sintering fase cair liquid phase. Sedangkan jika dikenai tekanan eksternal selama sintering disebut sintering tekan hot pressing [37]. Proses sintering dilakukan pada suhu 850 o C selama 4 jam 22 dengan kenaikan suhu secara bertahap. Bambang,dkk [38] melaporkan bahwa TiO 2 anatase yang terbentuk padas suhu sintering 850 o C sangat kecil dibandingkan dengan suhu sintering 800 o C dan 900 o C sehingga dapat dikatakan bahwa pada suhu sintering 850 o C hanya ada satu fasa kristal yang terbentuk yaitu Li 4 Ti 5 O 12 .

2.4 Bahan Pembentuk Keramik Li

4 Ti 5 O 12

2.4.1 LiOH.H

2 O Lithium Hidroksida Litium hidroksida adalah senyawa anorganik dengan rumus LiOH. Bahan ini berwarna putih dengan bentuk kristal. LiOH ini juga memiliki sifat larut dalam air dan sedikit larut dalam etanol , serta merupakan basis paling lemah di antara logam alkali hidroksida. Hal ini terlihat dalam benruk anhidrat dan monohdrat LiOH.H 2 O, keduanya merupakan basa yang kuat. Litium hidroksida merupakan hasil dari reaksi metatesis antara lithium karbonat dan kalsium hidroksida [39]: Li 2 CO 3 + CaOH 2 → 2 LiOH + CaCO 3 Awalnya hidrat diproduksi dengan proses dehidrasi oleh pemanasan di bawah vakum hingga 180 ° C. Di laboratorium, litium hidroksida timbul oleh aksi air di lithium atau oksida lithium. Persamaan untuk proses ini mengikuti: