Corrective Maintenance Cost Preventive Maintenance Cost Overhaul Cost Total Maintenance Cost Pelumas dan Pelumasan a.

sama penuh dari departemenoperasi atau produksi, dan juga yang penting adalah adanya dukungan dari manajemen puncak, sebelum efek pemeliharaan bisa dirasakan. Kita telah melihat bahwa masalah utama yang dihadapi oleh manajer pemeliharaan adalah komunikasi antara dirinya sendiri dengan pekerja work shop. Penggantian sebagian cara komunikasi tradisioanl dan satu – satunya yaitu kata – kata dengan mulut, dengan suatu sistem dokumen membutuhkan kesabaran dan keuletan yang besar. Dokumen tunggal yang paling penting dalam mengorganisasikan pemeliharaan adalah apa yang kita sebut permintaan pemeliharaan maintenance request . Ini sering disebut juga pesanan kerja, permintaan kerja, kartu kerja, atau tiket kerja, istilah tersebut sangat tergantung dari kesukaan masing – masing perusahaan, tetapi pada dasarnya sama saja.

2.13.1 Pembiayaan Operasional

Masalah ketepatan pelaksanaan jadwal pekerjaan, pengurangan tingkat keseringan kerusakan dan kerewelan, perlunya memperhatikan preventive dan corrective maintenance secara konsisten. Itu semua adalah didalam upaya menurunkan ongkos produksi. Biaya perawatan pada kenyataannya termasuk bagian daripada biaya produksi.

a. Corrective Maintenance Cost

Biaya perawatan korektif adalah biaya suatu perawatan untuk suatu mesin setelah ordometer melebihi 11.000 km setelah 6 bulan pemakaianoperasi dari kondisi baru Sumber dari buku Manajemen Perarawatan Mesin hal. 219 oleh Ir. Universitas Sumatera Utara Suharto . Perawatan korektif ini dilakukan setiap 4000 km Buku Manajemen Perawatan Mesin oleh Ir. Suharto sekali semua bagian yang rusak diganti.Dalam kaitan ini penggantian oli dilakukan setiap 1000 km sekali.

b. Preventive Maintenance Cost

Biaya perawatan pencegahan adalah biaya perawatan untuk suatu mesin dari pemakaian baru, yaitu odometer dari 0 km hingga mencapai 11.000 km Buku Manajemen Perawatan Mesin oleh Ir. Suharto . Pada waktu-waktu perawatan pencegahan ini mencakup pencegahan bagian-bagian mesin serta kemungkinan yang terjadi.

c. Overhaul Cost

Biaya overhaul yaitu biaya yang dikeluarkan untuk perawatan mesin setelah odometer mencapai 50.000 km. Menurut biaya overhaul ini dibebankan pada biaya produksi yang besarnya : 000 . 10 10 Harga Pokok rpjam 2.1

d. Total Maintenance Cost

Biaya perawatan total yaitu terdiri dari biaya perawatan pencegahan, biaya perawatan korektif dan biaya overhaul. Biaya perawatan korektif yang selain daripada penggantian elemen-elemen pembantu daripada mesin yang perlu diperhitungkan adalah biaya-biaya pelumas, minyak hydrolik dan grease.        t C N 5 , 105 75 , X rpjam 2.2 Universitas Sumatera Utara Dimana : X = Harga minyak lumas rpjam C = Kapasitas oli = 0,15 . N liter N = daya out put mesin Hp t = priode penggantian oli Biaya pemberian Minyak Gemuk : 0,3 x x N x X rpjam 2.3 4 10  Dimana : N = daya mesin Hp X = Harga grease rpkg Dan menurut pengalaman dapat dituliskan pula di sini bahwa total biaya perawatan mesin bisa diexpreskan : 1, 10 – 1,40 000 . 10 arg aPokok H rpjam 2.4

2.14. Pelumas dan Pelumasan a.

Pelumas Untuk mengenal pilosopi pelumas dan pelumasan itu sendiri dalam lingkup yang lebih luas dan lebih mendalam. Pada umumnya dikenal pelumas itu oleh sebagian besar dari pada teknisi dalam bentuk dan ujudnya. Ada pelumas yang berujud cairan seperti halnya oli mesin, oli hidrolik, dan oli transmisi. Akan tetapi ada pula yang berfungsi melumasi bearing-bearing roller atau bearing bola yaitu yang dibedakan dengan nama grease dan dengan tingkat visconsity intermediate ada yang disebut gemuk dan fet. Pilosopi pemilihan serta pelakuan pelumasan didalam kaitannya dengan operasi mesin tentunya sekedar asal melimasi saja, akan tetapi mempunyai makna dan tujuannya yang banyak dan komplek serta itu semua disesuaikan dengan Universitas Sumatera Utara obyek yang dilumasi. Bagaimana lingkungannya, bagaiman tinggi-rendahnya temperature operasinya, sifat-sifat bahan pelumas terhadap obyek, kecepatan putar ataupun kecepatan linier dari obyek yang dilumasi, bahan mesin, beban pada mesin, serta peran apa saja yang diinginkan dari maksud pemberian pelumas tersebut. Beberapa maksud dari pada pelumasan mesin sekaligus mencakup tujuan-tujuan diataranya : 1. Menahan beban mesin Jadi disini untuk mengantisipasi gerusan bearing karena kontaknya poros dengan bearing. 2. Mengendalikan terjadinya getaran Jadi disini mempunyai aspek yaitu menjaga kelemahan bahan karena beban-beban extra yaitu dari getaran-getaran mesin. 3. Mencegah terjadinya korosi Disini korosi oleh uap air, lepasnya electron, atau sebab-sebab lain. 4. Meredusir terjadinya noise. 5. Mempertahankan koefisien gesek. 6. Mengendalikan terjadinya panas. 7. Mengendalikan terhadap keausan bagian-bagian karena proses abrasi.

b. Sistem Pelumasan