diperoleh setiap bulannya Rp 500.000 – 1.000.000, belum lagi biaya hidup sehari- hari dan biaya hidup anak dan biaya yang lainnya.
15
5.2 Faktor Pendidikan
Tinggi rendahnya tingkat pendidikan sesorang akan baanyak mempengaruhi keinginan seorang Manusia dalam memenuhi kehidupan. R. Hayar mengatakan
bahwa pendidikan itu adalah usaha untuk membentuk manusia menjadi partisipan yang bertanggungjawab dalam politik dan kekuasaan. Politik dapat diartikan
sebagai aktifitas, perilaku atau proses yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan yang sah berlaku ditengah
masyarakat. Pendidikan politik itu merupakan proses mempengaruhi individu agar dapat memperoleh informasi lebih lengkap, wawasan lebih jernih dan
keterampilan yang mantap.
16
Sekolah adalah tempat kita untuk mendapatkan segudang ilmu, disekolah kita dapat mengetahui segala apa yang ada didalam dan
sekitar lingkungan kita. Memperoleh pendidikan itu sangat sulit apabila tidak ada kemauan dan tidak adanya fasilitas yang memadai hal inilah yang dialami
masyarkat Paranginan pendidikanya masih minim yang mengakibatkan masyarakat itu tidak tau apa itu kekuasaan dan tidak tahu apa itu politik, sehingga
dalam proses pelaksanaan pemilihan umum masyarakat bingung dengan apa yang akan dilakukanya pada saat pemilu tiba akhirnya banyak memilih untuk tidak
datang ketempat pemungutan suara yang telah disediakan.
15
Paranginan Dalam Angka 2008
16
. DR. Kartini Kartono, Pendidikan Politik,Bandung : LIPI 2006. Hal. 64-67
Universitas Sumatera Utara
5.3 Faktor Budaya
Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Namun setiap unsur masyarakat berbeda pula budaya politiknya
seperti masyarakat umum dan para elitnya. Indonesia yang dikenal sebagai Hindia Belanda sebelum 1945 adalah sebuah negara yaang multi etnis dan multi agama
yang memiliki penduduk sekitar 179 juta orang kelompok etnis terbesar adalah suku jawa yang jumlahnya hampir mendekati 50 dari jumlah penduduk
keseluruhan. Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat, namun setiap unsur masyarakat berbeda pula
politiknya, seperti antara masyarakat umum dengan para elitnya. Kehidupan manusia didalam masyarakat memiliki peranan penting dalam sistim politik suatu
negara. Manusia dalam kedudukanya sebagai mahluk sosial senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain untuk berinteraksi dalam upaya mewujudkan
kebutuhan hidupnya. Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Almond dan Verba mendefenisikan budaya
politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara
yang ada didalam sistem itu.
17
17
. Leo Suryadinata, Golkar dan Militer, studi tentang ilmu politik, Jakarta : LP3 ES. 1992, Hal 4- 5
Universitas Sumatera Utara
6. Metode Penelitian 6. 1 Jenis Penelitian