Umum Disain Bangunan Ambang

33

2.6. Bangunan Ambang

2.6.1. Umum

Bangunan ambang merupakan bangunan menyilang pada sungai yang bertujuan untuk mengurangi kecepatan aliran, terutama aliran yang menimbulkan gerusan terhadap formasi material dasar sungai. Penempatan bangunan ambang tersebut adalah untuk menjaga agar besarnya daya angkut aliran air sungai, serta kemiringan dasar sungai akan menjadi stabil. Fungsi lain dari bangunan tersebut adalah untuk mengurangi besarnya angkutan sedimen dan untuk menangkap sebagian sedimen yang terangkut oleh aliran sungai. Denah ambang dan arah limpasan air. Gambar 2.10 Contoh Bangunan Ambang dan Arah Limpasan Air 2.6.2. Tipe dan Bentuk Bangunan Ambang Tipe umum bangunan ambang adalah berbentuk ambang datar bed gindle work , yang hampir tidak mempunyai terjunan dan elevasi puncak bangunan hampir sama dengan permukaan dasar sungai dan berfungsi untuk menjaga agar permukaan Universitas Sumatera Utara 34 dasar sungai tidak turun lagi. Ambang pelimpah direncanakan sedemikian rupa dengan garis arah arus banjir Sosrodarsono, 1985 : 187.

2.6.3. Disain Bangunan Ambang

Ambang yang semakin tinggi gaya tarik aliran air sungainya akan semakin menurun. Akan tetapi ambang dengan elevasi mercu yang terlalu tinggi akan menimbulkan dasar sungai di sebelah hulu ambang akan naik dan air sungai dengan terjunannya yang tinggi akan mengganggu stabilitas dasar sungai di sebelah hilir ambang tersebut. Dalam studi ini akan dilakukan pemilihan dengan merencanakan alternatif tinggi ambang. Berdasarkan hasil studi dan penelitian yang seksama terhadap rezim sungai pada rencana lokasi ambang, maka diharapkan didapatkan ambang yang dapat berfungsi secara optimal. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI

3.1. Tempat dan Waktu

3.1.1. Tempat

Lokasi daerah kajian adalah Sungai Deli, yang berada di wilayah Kota Medan, dimulai dari Jembatan Avros sampai dengan Jembatan Raden Saleh dengan panjang sungai yang dikaji ± 6,00 km. Peta Lokasi terlampir pada Gambar 3-1.

3.1.2. Waktu

Penelitian yang dilakukan meliputi pengambilan sampel sedimen, analisa sedimentasi dan pengukuran kecepatan aliran. Waktu penelitian dimulai pada Bulan April 2008 sampai dengan Juli 2009.

3.2. Metode Penelitian dan Bahan

3.2.1. Metode Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel sedimen dan pengukuran kecepatan aliran dilakukan secara langsung di lokasi kajian. Universitas Sumatera Utara