Karakteristik Sedimen dan Alur Sungai

Dimana : P 1 dan P 2 = muatan hidrostatis pada potongan 1 dan 2 W = berat volume kontrol θ = kemiringan dasar terhadap garis mendatar F f = gesekan batas terhadap panjang x Δ F a = tahanan udara pada permukaan bebas Gambar 2.5 Prinsip Momentum pada Saluran Terbuka

2.4. Angkutan Sedimen

2.4.1. Karakteristik Sedimen dan Alur Sungai

Karakteristik sedimen dan alur sungai adalah sifat alam bahwa air pada dataran terbuka tidak mengalir di atas tanah sebagai lapisan, melainkan akan mengumpul sebagai suatu sistem saluran alam, sehingga dapat didefinisikan bahwa sungai adalah Universitas Sumatera Utara suatu sistem saluran yang dibentuk oleh alam yang disamping mengalirkan air juga mengangkut sedimen yang terkandung di dalam air sungai tersebut Sumber : Pustaka 1. Aliran air akan membawa hanyut bahan-bahan sedimen, yang menurut mekanisme pengangkutannya dapat dibedakan menjadi 2 dua macam, yaitu: a. Muatan dasar bed load Pergerakan partikel di dalam aliran air sungai dengan cara menggelinding, meluncur dan meloncat-loncat di atas permukaan dasar sungai. b. Muatan melayang suspended load: Terdiri dari butiran halus yang senantiasa melayang di dalam aliran sungai. Kecenderungan partikel untuk mengendap selalu terkompensasi oleh aksi difusif dari aliran turbulen air sungai. Pembedaan yang tajam antara keduanya cukup sulit. Kriteria umum untuk menentukan muatan layang ialah perbandingan antara kecepatan gesek U dan kecepatan jatuh W, yaitu apabila UW 1,5 maka termasuk sebagai muatan melayang. Sedangkan untuk muatan dasar dibatasi bahwa elevasi partikel pada saat pergerakannya di dalam air maksimum 2 sampai 3 kali dari ukuran diameter butirnya, jika lebih dari itu maka termasuk muatan melayang. Menurut asalnya, bahan-bahan dalam angkutan sedimen dapat dibedakan menjadi 2 dua macam, yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Bed material transport , merupakan bahan angkutan yang berasal dari dalam tubuh sungai itu sendiri dan ini dapat diangkut dalam bentuk muatan dasar ataupun muatan melayang. b. Wash load, merupakan bahan angkutan yang berasal dari sumber-sumber diluar tubuh sungai yang tidak ada hubungannya dengan kondisi lokal. Bahan angkutan ini berasal dari hasil erosi di daerah aliran sungainya DAS. Bahan ini hanya bisa diangkut sebagai muatan melayang dan umumnya terdiri dari bahan-bahan yang sangat halus 50 μm. Wash load ini akan berpengaruh pada pengendapan muara sungai atau pada bangunan banjir kanal pada Sungai Deli. Gambar 2.6 Bagan Hubungan antara Mekanisme Pengangkutan dengan Asal Bahan dalam Angkutan Sedimen Besarnya angkutan sedimen T yang dinyatakan dengan berat massa atau volume per satuan waktu dapat ditentukan dari perpindahan tempat netto bahan yang melalui suatu penampang melintang selama periode waktu yang cukup. T dinyatakan SUSPENDED LOAD MEKANISME PENGANGKUTAN WASH LOAD ASAL BAHAN BED MATERIAL TRANSPORT BED LOAD Universitas Sumatera Utara dalam berat, massa, volume tiap satuan waktu atau dinyatakan dalam satuan m.k.s Georgi yaitu Newtondetik atau dalam satuan S.I.U Standard International Unit yaitu Kgdetik massa dan m3detik volume. Prinsip dasar angkutan sedimen adalah untuk mengetahui apakah terjadi keadaan seimbang equilibrium, erosi degradasi, atau pengendapan agradasi dan juga untuk meramalkan kuantitas yang terangkut dalam proses tersebut. Gambar 2.7 Ilustrasi Transpor Sedimen Melalui 2 dua Penampang Melintang Proses perubahan dasar sungai diantara 2 dua penampang melintang akibat adanya angkutan sedimen adalah sebagai berikut : Perbandingan T Kondisi perubahan dasar sungai I I II II T 1 T 2 T1 T2 T1 = T2 T1 T2 Erosi atau Degradasi Equilibrium atau Stabil Sedimentasi atau Agradasi Universitas Sumatera Utara 21 m3det m3det Tdet Q 3 4 2 1 31 Des 1 Jan 365 h Tb Tdet

2.4.2. Potensi Angkutan Sedimen