25
3.6 Karakteristik Karagenan
Karakteristik karagenan meliputi penetapan viskositas, penetapan susut pengeringan, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu yang tidak larut
dalam asam, dan pemeriksaan spektrofotometri inframerah USP XXX, 2007.
3.6.1 Identifikasi kelarutan
Kelarutan karagenan dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tipe karagenan, temperatur, pH, dan zat-zat terlarut lain nya.
Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi 3 jenis yaitu: kappa, iota dan lambda karagenan. Ketiga jenis karagenan dapat diidentifikasi dengan
melihat daya kelarutan karagenan pada berbagai media pelarut seperti pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Identifikasi jenis karagenan berdasarkan daya kelarutan
No Medium
Kappa Iota
Lambda 1
Air Panas Larut diatas 60
o
C Larut diatas 60
o
C Larut 2
Air dingin Garam natrium
larut, garam K, Ca, tidak larut
Garam natrium larut Ca memberi
dispersi thixotropic
Larut
3 Susu panas
Larut Larut
Larut 4
Susu dingin Garam Na, Ca, K
tidak larut tetapi akan mengembang
Tidak larut Larut
5 Larutan gula
pekat Panas, larut
Larut, sukar Larut, panas
6 Larutan garam
pekat Tidak larut
Larut, panas Larut, panas
Universitas Sumatera Utara
26
3.6.2 Penetapan viskositas
Alat yang digunakan adalah Viskometer Ostwald. Cara: Karagenan dilarutkan dengan konsentrasi 1,5 kemudian tabung diisi dengan sejumlah
tertentu cairan atur suhu 75
o
C diatur miniskus cairan dalam tabung kapiler hingga garis batas atas dengan bantuan pengisapan. Buka tabung kapiler agar
cairan dapat mengalir turun. Catat waktu dalam detik yang diperlukan cairan untuk mengalir dari batas atas hingga batas bawah dalam tabung kapiler
Ditjen POM, 1995. Hasil perhitungan penetapan viskositas dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 48.
3.6.3 Penetapan susut pengeringan
Susut pengeringan adalah kadar bagian yang menguap dari suatu zat. Sebanyak 1 g serbuk kering ditimbang seksama dalam cawan dangkal bertutup
yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105
o
C selama 30 menit. Zat diratakan dalam cawan hingga merupakan lapisan setebal 5-10 mm,
dimasukkan kedalam ruang pengering, dibuka tutupnya, dikeringkan pada suhu penetapan hingga bobot tetap. Susut pengeringan dihitung terhadap bahan awal
Depkes, 1978. Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan dapat dilihat pada Lampiran 12, halaman 49.
3.6.4 Penetapan kadar abu total