Proses Destruksi Kering Prosedur Penelitian .1 Penyiapan Sampel

hari pemaparan di pinggir jalan, buah diambil dan diperlakukan sama seperti tanpa pemaparan.

3.6.2 Proses Destruksi Kering

Sampel buah jambu biji untuk setiap kombinasi perlakuan dihaluskan dan dihomogenkan daging buahnya dengan menggunakan blender, kemudian ditimbang seksama ± 25 g dalam krus porselen yang diketahui bobot konstannya sebanyak 6 kali sehingga diperoleh 48 unit sampel penelitian. Selanjutnya dipanaskan di atas hot plate untuk menguapkan kandungan air yang terdapat di dalamnya sampai mengarang. Diabukan di tanur dengan temperatur awal 25 o C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan menjadi 500 o C hingga diperoleh abu berwarna putih. Pengabuan dilakukan selama 12 jam dan dibiarkan dingin pada desikator. Hasil destruksi dilarutkan dalam 10 ml HNO 3 5 N kemudian dipanaskan di atas hot plate hingga larutan berwarna bening. Kemudian hasilnya dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan volumenya hingga garis tanda dengan akuades. Lalu disaring dengan kertas saring Whatman No.42 dengan membuang 2 ml larutan pertama hasil penyaringan. Larutan hasil penyaringan ini digunakan untuk uji kualitatif dan uji kuantitatif timbal Pb Chapple and Nick, 1991. Gambar penimbangan sampel buah jambu biji, penguapan kandungan air, hasil pengarangan, dan hasil pengabuan sampel dapat dilihat pada Lampiran 2. Flowsheet destruksi kering dapat dilihat pada Lampiran 3. 3.6.3 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan terhadap 2 sampel kombinasi perlakuan A B dan A B 1 sebagai sampel yang mewakili dan larutan standar timbal 50 mcgml sebagai pembanding. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 2 ml larutan sampel, diatur pH = 7-8 dengan penambahan amonium hidroksida 1 N, dimasukkan kristal kalium sianida, ditambahkan 2 ml larutan ditizon 0,005 bv, dikocok kuat, dibiarkan lapisan memisah. Terbentuk warna merah tua pada lapisan bawah lapisan CHCl 3 berarti sampel mengandung timbal Vogel, 1990. Gambar hasil analisis kualitatif dapat dilihat pada Lampiran 4. 3.6.4 Analisis Kuantitatif 3.6.4.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan berdasarkan penggunaan lampu katoda berongga Pb yaitu super lamp current 5 mA, setelah itu dilakukan pengaturan dengan komputer sehingga diperoleh panjang gelombang absorbsi maksimum untuk logam timbal Pb 217 nm Chapple and Nick, 1991.

3.6.4.2 Pembuatan Larutan Standar

Larutan standar timbal Pb 1000 mcgml dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml HNO 3 5 N, ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades konsentrasi 100 mcgml disebut Larutan Standar I. Larutan Standar I dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml HNO 3 5 N, ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades konsentrasi 10 mcgml disebut Larutan Standar II.

3.6.4.3 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Logam Timbal Pb

Larutan kerja logam timbal Pb dibuat dengan memipet 0,5; 1; 2; 3; dan 4 ml Larutan Standar II, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, ditambahkan 10 ml HNO 3 5 N kemudian ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades larutan kerja ini mengandung 0,05; 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 mcgml. Diukur pada panjang gelombang Universitas Sumatera Utara 217 nm dengan menggunakan blanko. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar timbal dan perhitungan persamaan garis regresi kurva kalibrasi dapat dilihat pada Lampiran 5. 3.6.5 Penetapan Kadar LogamTimbal Pb dalam Buah Jambu Biji Larutan sampel yang diperoleh dari prosedur 2.6.2 diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 217 nm. Nilai absorbansi yang diperoleh berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan standar timbal Pb. Konsentrasi timbal Pb dalam sampel dalam unit ppb mcgL ditentukan berdasarkan persamaan linier dari kurva kalibrasi. Kadar logam timbal Pb dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Contoh perhitungan hasil penetapan kadar timbal dalam sampel dapat dilihat pada Lampiran 6 dan data hasil analisis kadar logam ini seluruhnya untuk setiap kombinasi perlakuan dengan 6 kali replikasi dapat dilihat pada Lampiran 7.

3.6.6 Uji Perolehan Kembali Recovery