Perbedaan ketebalan daging buah kelapa sawit menyebabkan perbedaan jumlah rendemen minyak sawit yang dikandungnya. Rendemen minyak paling tinggi terdapat
pada varietas tenera yaitu mencapai 22-24, sedangkan pada varietas Dura hanya 16- 18.
2.3 Jenis-Jenis Produk Kelapa Sawit
Buah kelapa sawit menghasilkan dua jenis minyak. Minyak yang berasal dari daging buah berwarna merah. Jenis minyak ini dikenal sebagai minyak kelapa sawit kasar
atau crude palm oil CPO. Sedangkan minyak yang kedua berasal dari inti kelapa sawit, tidak berwarna, dikenal sebagai minyak inti kelapa sawit atau palm kernel oil
PKO. Minyak yang kedua ini komposisi kimia dan warnanya hampir sama dengan minyak kelapa nyiur. Di samping itu minyak buah kelapa sawit juga menghasilkan
bahan padatan yang berupa sabut, cangkang tempurung, dan tandan buah kosong kelapa sawit. Bahan padatan ini dapat dimanfaatkan untuk sumber energi, pupuk,
makanan ternak, dan bahan untuk industri.
Produksi CPO dan PKO bertambah dengan pesat, karena bertambahnya dengan cepat perluasan areal, pertambahan areal tanaman, serta penerapan teknologi maju. Ini
mengakibatkan masalah pemasaran hasil dan masalah pengendalian atau pemanfaatan limbah. Pemasaran minyak sawit dan minyak inti sawit akan menimbulkan kejenuhan
pasar, maka perlu dilakukan diversifikasi produk untuk memperluas pasar dan
melakukan penyesuaian terhadap keinginan dan permintaan pasar.
Keunggulan minyak sawit selain tersusun dari asam lemak tidak jenuh, juga mengandung beta karotena atau pro-vitamin A yang sangat diperlukan dalam proses
Universitas Sumatera Utara
metabolisme dalam tubuh manusia dan sebagai antioksidan, dan pro-vitamin E tokoferol dan tokotrienol, selain berperan dalam metabolisme dan untuk kesehatan.
Produk kelapa sawit dapat dikelompokkan dalam : bahan makanan oleofood, oleomakanan, bahan nonmakanan oleochemical, oleokimia, dan bahan kosmetika
dan farmasi cosmetic pharmacy.
Minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan pangan diperoleh melalui proses fraksinasi, rafinasi, dan hidrogenasi. Pada
umumnya CPO sebagian besar difraksionasi sehingga dihasilkan fraksi olein cair dan fraksi stearin padat. Fraksi olein digunakan untuk bahan pangan, sedangkan
fraksi stearin untuk keperluan nonpangan.
2.4 Minyak Sawit