metabolisme dalam tubuh manusia dan sebagai antioksidan, dan pro-vitamin E tokoferol dan tokotrienol, selain berperan dalam metabolisme dan untuk kesehatan.
Produk kelapa sawit dapat dikelompokkan dalam : bahan makanan oleofood, oleomakanan, bahan nonmakanan oleochemical, oleokimia, dan bahan kosmetika
dan farmasi cosmetic pharmacy.
Minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan pangan diperoleh melalui proses fraksinasi, rafinasi, dan hidrogenasi. Pada
umumnya CPO sebagian besar difraksionasi sehingga dihasilkan fraksi olein cair dan fraksi stearin padat. Fraksi olein digunakan untuk bahan pangan, sedangkan
fraksi stearin untuk keperluan nonpangan.
2.4 Minyak Sawit
Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya,
minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linoleat. Minyak sawit berwarna merah jingga ka
rena kandungan karotenoida terutama β-karotena, berkonsistensi setengah padat pada suhu kamar konsistensi dan titik lebur banyak ditentukan oleh
kadar ALB-nya, dan dalam keadaan segar dan kadar asam lemak bebas yang rendah, bau dan rasanya cukup enak.
Minyak sawit terdiri atas berbagai trigliserida dengan rantai asam lemak yang berbeda-beda. Panjang rantai adalah antara 14-20 atom karbon. Dengan demikian sifat
minyak sawit ditentuka n oleh perbandingan dan komposisi trigliserida tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah asam lemak jenuh dan asam tak jenuh dalam minyak sawit hampir sama. Komponen utama adalah asam palmitat dan oleat. Selain mengandung karotenoida
500- 700 ppm di antaranya β-karotena 54,4 juga mengandung sterol ± 300 ppm di
antaranya kolesterol 4, β-sitosterol 63, tokoferol 500-800 ppm, dan fosfatida 500- 1000 ppm. Kesemua zat tersabunkan tersebut hanya 0,3 dari minyak sawit.
Kadar tokoferol tersebut tergantung pada kehati-hatian perlakuan dalam pengolahan; minyak yang berkadar ALB tinggi biasanya kadar tokoferolnya lebih
rendah. Trigliserida minyak sawit hanya mengandung sedikit ikatan asam lemak tak jenuh majemuk poly-unsturated, juga minyak sawit mengandung tokoferol, sehingga
agak tahan terhadap oksidasi. Soepadiyo Mangoensoekarjo,2003
2.5 Keunggulan Minyak Sawit
Berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa minyak sawit memiliki keunggulan dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Beberpa keunggulan minyak sawit
antara lain sebagai berikut:
1. Tingkat efesiensi minyak sawit tinggi sehingga mampu menempatkan CPO
menjadi sumber minyak nabati termurah. 2.
Produktivitas minyak sawit tinggi yaitu 3,2 tonha, sedangkan minyak kedelai, lobak, kopra, dan minyak bunga matahari masing-masing 0,34, 0,51, 0,57, dan
0,53 tonha. 3.
Sekitar 80 dari penduduk dunia, khususnya di Negara berkembang masih berpeluang meningkatkan konsumsi per kapita untuk minyak dan lemak
terutama minyak yang harganya murah minyak sawit.
Universitas Sumatera Utara
4. Terjadinya pergeseran dalam industri yang menggunakan bahan baku minyak
bumi ke bahan yang lebih bersahabat dengan lingkungan yaitu oleokimia yang berbahan baku CPO seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa Barat.
Yan Fauzi, 2002
2.6 Pengolahan Minyak Kelapa Sawit