2.6.2 Pengadukan Digestion
Buah yang sudah terpisah dari tandannya dimasukkan ke dalam mesin digestor. Bentuk mesin ini berupa ketel yang berdinding dua lapis. Setiap dinding dipisahkan
oleh suatu ruang. Ruang antara dua dinding diberi uap panas yang bertekanan 3 atm. Uap panas berfungsi untuk memanaskan buah yang ada di ruang dalam tromel
sehingga minyak yang dikandungnya mudah keluar.
Di trimol bagian dalam terdapat sebuah sumbu yang dilengkapi dengan enam buah baling-baling dan lama-kelamaan buah akan menjadi bubur homogen yang
di dalamnya masih terdapat biji-biji sawit. Daun baling-baling akan selalu bergerak dengan permukaan cangkang buah kelapa sawit yang cukup keras, sehingga akan
cepat aus dan harus sering diganti. Selardi Sastrosayono, 2003
Alat ini sering disebut ketel aduk yang terdiri dari bejana yang dilengkapi dengan alat perajang dan pemanas untuk mempersiapkan bahan agar lebih mudah
dikempa dalam secrew press. Digester dilengkapi dengan alat pengaduk yang berfungsi untuk merajang buah sehingga terjadi pelepasan perikarp dan biji sambil
pemecahan kantong-kantong minyak. Digester yang penuh akan memperlama proses pengadukan dengan tekanan lawan yang kuat sehingga perajangan sempurna karena
ketinggian buah dalam digester akan menimbulkan tekanan di dasar digester semakin tinggi, dan pemecahan kantong minyak dan pemisahan serat lain semakin sempurna.
Alat pengaduk bertujuan untuk : 1.
Mencegah terjadi penumpukan dalam digester sehingga lebih mudah bergerak terutama ke dalam alat kempa.
Universitas Sumatera Utara
2. Memindahkan panas dari mantel, yakni mengatur agar adonan bergantian
dalam mengabsorbsi panas. 3.
Untuk melumatkan buah sehingga lebih mudah dikempa di screw press, dan kehilangan minyak yang terjadi semakin kecil.
4. Mengeluarkan minyak yang dipermukaan sel yang pecah.
Penggunaan digester harus disesuaikan dengan kapasitas screw press agar tidak terjadi perubahan masa aduk, yang dapat menurunkan efisiensi ekstraksi atau tingkat
kehilangan minyak dalam ampas. Untuk memperlama proses pelumatan maka dianjurkan agar volume digester terisi penuh, apabila tidak terisi penuh buah tidak
terajang dengan sempurna dan dapat menyebabkan kehilangan minyak dalam ampas akan tinggi. Pengisian yang tiodak sempurna sering terjadi pada saat awal
pengoperasian pabrik, hal ini dipaksakan akibat kekurangan persediaan bahan bakar. Dalam keadaan yang demikian efisiensi pengutipan minyak umumnya sangat rendah.
Untuk menaikkan suhu adonan dalam digester perlu diberi panas dalam bentuk pemanasan mantel dengan uap. Suhu adonan yang dikendaki adalah 90
o
C dengan alasan bahwa pada suhu tersebut minyak sudah mencair dan mudah keluar dari
kantong-kantong minyak, sedangkan yang masih nerbentuk emulsi akan pecah menjadi minyak dan cairan lainnya, dan kerusakan minyak seperti oksidasi dan
hidrolisa relatif belum terjadi. Semakin tinggi suhu digester maka perajangan semakin baik dan akan
memperingan daya kerja screw press, dan akan mengurangi biji pecah. Oleh sebab itu suhu digester perlu dipertahankan pada norma yang telah ditetapkan.
Ponten M. Naibaho,1998
Universitas Sumatera Utara
2.6.3 Pengempaan Pressing